Gaya Kepemimpinan Dalam Suatu Organisasi
“If
your actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more,
you are a leader.” John
Quincy Adams
Jika berbicara mengenai leadership,
ada dua konsep penting yaitu tentang mempengaruhi dan motivasi. Salah satu
tantangan dalam mengelola bisnis adalah leader
yang belum mempunyai sense of leadership.
Kepempimpinan terdiri dari 3 aspek yaitu aspek pemimpin, aspek bawahan dan
aspek situasi. Kouzer dan Posner mengatakan bahwa karakteristik utama seorang
pemimpin adalah jujur. Pemimpin yang jujur diharapkan mampu membawa anak buah
dan perusahaan ke arah yang lebih baik. Pemimpin yang baik juga harus mempunyai
dampak kepada orang lain dan mampu berinteraksi.
Ada banyak gaya kepemimpinan yang
terjadi di perusahaan. Efektivitas seorang pemimpin dipengaruhi oleh gaya
kepemimpinan yang dimilikinya. Kurt Lewin mengatakan bahwa ada 3 gaya
kepemimpinan yaitu:
1. Otokratik
Gaya kepemimpinan ini
semuanya ditentukan oleh pemimpin, pemimpin adalah segalanya. Semua keputusan
diambil oleh pemimpin dan anak buah tidak mempunyai hak untuk bersuara. Anak
buah hanya menjalankan instruksi yang diberikan. Pola komunikasi yang terjadi
adalah satu arah dari pemimpin ke anak buah. Dengan pola kepemimpinan ini,
semua tugas yang diberikan pasti akan selesai karena pemimpin akan memastikan
semuanya berjalan dengan baik. Pemimpin yang menggunakan gaya ini sangat task oriented sehingga besar kemungkinan
ada anak buah yang tidak cocok dengan gaya kepemimpinan ini. Beberapa menilai
gaya kepemimpinan ini terlalu kejam.
2. Demokratik
Gaya kepemimpinan ini
memberikan tanggung jawab dan wewenang kepada semua anggota tim. Semua terlibat
aktif dalam mengambil keputusan dan boleh memberikan masukan kepada anggota
maupun kepada pemimpin. Pemimpin bersikap terbuka kepada usul yang diberikan
karena menganggap semua usul baik adanya untuk kemajuan perusahaan. Pemimpin
merasa bahwa semua anggota pasti mempunyai kelebihan dan merupakan pribadi yang
unik. Gaya kepemimpinan ini menyeimbangkan antara tugas yang diberikan harus
terselesaikan dengan baik dan penting menjaga hubungan harmonis antar tim.
3. Laissez – Faire
Gaya kepemimpinan ini
memberikan kebebasan mutlak kepada anak buah untuk berkreasi. Dalam hal ini,
pemimpin bersifat pasif dan menunggu semuanya dari anak buah. Pola kepemimpinan
yang terjadi adalah satu arah dari anak buah kepada pimpinan. Gaya kepemimpinan
ini cocok diterapkan jika mempunyai anak buah dengan inisiatif yang baik.
Pemimpin hanya memberikan arahan singkat berupa tujuan umum saja dan selebihnya
diberikan kepada anak buah. Pembagian tugas dan kelompok juga diserahkan kepada
anak buah.
Secara garis besar, perbandingan
antara ketiga gaya kepemimpinan itu dapat dilihat pada bagan dibawah ini
Ketiga gaya kepemimpinan ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan, seorang pemimpin yang baik harus jeli
melihat karakterikstik anak buah dan situasi yang terjadi. Pemimpin memiliki
tanggung jawab untuk mengembangkan kematangan dikembangkan. Salah satu cara
yang bisa digunakan untuk mengembangkan anak buah dengan memberikan reinforcement
berupa pujian, rekognisi dan memberikan tugas menantang. Dengan cara ini lah
diharapkan mampu memberikan motivasi
Memberikan motivasi tergantung
kepada kepribadian individu. Salah satu tugas dari seorang pemimpin adalah
secara rutin melakukan coaching dan counseling. Hal ini sangat penting untuk
dilakukan dikarenakan performance anak buah tidak selalu sesuai harapan.
Seorang pemimpin harus memastikan bahwa semua anggota kelompok mengerti dan
memahami visi dan misi perusahaan supaya semua anggota bergerak ke arah yang
sama dan mampu mencapai tujuan organisasi.,Semua orang mempunyai potensi
menjadi pemimpin yang baik dan kepemimpinan adalah kemampuan yang bisa diasah
dalam tiap individu. Pengalaman, kepribadian dan role model adalah hal-hal yang
mampu membentuk sense of leaderdship seseorang.
Magna Transforma merupakan consultant management yang mampu
membantu pembentukan karakter kepemimpinan di perusahaan.
Penulis : Laura Caesilia Lintong, M. Psi., Psi.
0 comments: