Membangun Keunggulan Kompetitif Melalui Pengembangan Organisasi


Dalam persaingan dewasa ini, suatu perusahaan membutuhkan keunggulan (advantage) untuk dapat bersaing lebih dominan dan akhirnya dapat memenangkan persaingan tersebut. Kita sering mengenal keunggulan dengan istilah competitive advantage dan comparative advantage, dimana competitive advantage akan memberikan posisi unik yang distinctive dan sulit ditiru oleh perusahaan lain, sedangkan comparative advantage akan memberikan kita posisi imitative yang mudah ditiru oleh perusahaan lain. Mengembangkan Organisasi adalah salah satu bentuk nyata bagaimana perusahaan dapat membangun competitive advantage-nya selain dari sumberdaya manusianya sendiri.

Organisasi secara sederhana dapat kita konsepsikan sebagai kumpulan orang yang memiliki peran-peran tertentu, terikat dalam suatu sistem nilai (norma dan aturan), membutuhkan sumberdaya untuk secara teratur melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Dalam mengelola organisasi dibutuhkan kepemimpinan, sistem manajemen, strategi, kompetensi, dan sebagainya. Salah satu model yang dikembangkan oleh Burke dan Litwin bahwa kinerja organisasi dan individu akan dipengaruhi oleh dua belas factor seperti yang ditampilkan dalam gambar berikut ini;

Gambar Model Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sumber: http://evolvingstrategies.com/12-elements-of-burke-litwin-model/

Organisasi konvensional sangat tergantung pada satu figure pemimpin (single fighter). Organisasi seperti ini biasanya adalah organisasi yang tumbuh dari awal, dikembangkan oleh pendirinya sampai dan bertumbuh sejalan dengan waktu. Organisasi seperti ini diilustrasikan seperti organisasi mekanistik (Gharajedaghi: 2011). Seperti layaknya sebuah traktor yang hanya beroperasi jika operator mengemudikan traktor tersebut. Organisasi seperti ini hanya akan bergerak jika pemimpin sebagai operator organisasi tersebut menjalankan tugasnya dengan memberi perintah dan arahan. Jika organisasi masih dalam tahap awal dan berukuran kecil, maka tentu tidak banyak masalah. Namun jika organisasi tumbuh dan berkembang maka akan timbul masalah karena sang operator akan terbentur keterbatasan ruang dan waktu.

Oleh karena itu organisasi yang tumbuh harus bergerak ke tahap berikutnya yaitu organisasi yang disebut sebagai organisasi uni minded system,  yaitu organisasi yang terintegrasi dalam satu sistem yang saling berkaitan dan saling mendukung. Layaknya tubuh manusia yang mempunya banyak organisasi dan bekerjasama satu sama lain dalam rangka mendukung sistem kehidupan, organisasi ini juga memiliki berbagai komponen organisasi yang saling mendukung, selaras, dan bersinergi mencapai tujuan bersama organisasi. Keunikan organisasi seperti ini adalah bahwa setiap komponen organisasi tidak memiliki pilihan, bekerja secara otomatis tanpa perlu banyak pemikiran, tidak banyak konflik satu sama lainnya, dan dikendalikan secara terpusat oleh pimpinan organsasi sebagai otak. Keunikan organisasi semacam ini merupakan kekuatan sekaligus kelemahan dalam dinamika persaingan dewasa ini. Inovasi dan terobosan akan sangat sulit dilaksanakan dalam organisasi model ini.

Dibutuhkan organisasi model ketiga, yaitu yang disebut dengan organisasi multi minded system, yaitu organisasi yang terdiri dari unit-unit kecil yang independen sekaligus saling tergantung atau yang kita kenal dengan organisasi interdependen. Kemandirian atas kemampuan masing-masing komponen organisasi membawa kepada tingkat yang lebih tinggi yaitu saling tergantung (Covey: 2004). Organsasi seperti ini adalah organisasi yang membutuhkan pemimpin yang kuat, adaptif dan kolaboratif. Konflik kepentingan akan banyak muncul dalam organisasi semacam ini. Namun kekuatan kepemimpinan akan mempu mengarahkan dan mengakomodasi semua kepentingan dalam satu sistem budaya organisasi yang produktif dan partsipatif. Organisasi yang berhasil dioperasikan dengan cara seperti ini adalah organisasi yang akan mampu bertahan dalam perubahan dinamika ekternal karena mampu mengelola lingkungan internal organisasi secara transparan dan dinamis. Tidak mudah untuk mengelola organisasi model ini dan jauh lebih mudah mengelola organisasi model mekanistik. Namun inovasi dan terobosan akan dapat dihasilkan hanya dalam model organisasi seperti ini.

Magna Transforma Consulting Group, dengan pengalaman membantu banyak organisasi, siap untuk membantu perusahaan anda dalam melakukan design organisasi, membangun sistem manajemen organisasi, dan mengelola faktor-faktor intrinsic organisasi seperti nilai dan budaya organisasi, komitmen terhadap organisasi, serta kepemimpinan yang dibutuhkan menjadikan perusahaan menjadi organisasi yang unik dan distinctive. Jika anda memiliki pertanyaan dan ingin berdiskusi lebih lanjut, silahkan jangan segan untuk menguhungi kami.
Penulis,
Dr. Martinus Tukiran

0 comments: