tag:blogger.com,1999:blog-5646120899080436482024-03-12T19:04:18.041-07:00Magna Transforma Consulting GroupAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.comBlogger66125tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-20353226572365615442018-08-05T22:03:00.000-07:002018-08-05T22:05:19.838-07:004 Ways to Create a Learning Culture on Your Team<div style="text-align: center;">
<em>Adopsi dari: Tomas Chamorro-Premuzic dan Josh Bersin </em>(Harvard Business Review, Juli 12, 2018,</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://hbr.org/2018/07/4-ways-to-create-a-learning-culture-on-your-team">https://hbr.org/2018/07/4-ways-to-create-a-learning-culture-on-your-team</a><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan teknologi mengganggu setiap industri dan bidang kehidupan, dan pekerjaan tidak terkecuali. Misalnya, survei yang dilakukan oleh LinkedIn menunjukkan bahwa keterampilan yang dicari saat ini bahkan tidak ada dalam daftar pekerjaan dalam tiga tahun lalu. Sebagai hasilnya, perusahaan sekelas Google, American Express terus meningkatkan kemampuan belajar internal karyawannya sehingga menjadi bagian dari sistem manajemen bakat perusahaan mereka.</div>
<img alt="" class="alignnone wp-image-308" height="297" src="https://ccg.co.id/blog/wp-content/uploads/2018/08/4-Ways-to-Create-a-Learning-Culture-on-Your-Team-300x151.jpg" width="590" />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
Menurut Laporan Bersin, yang menjadi penggerak besar dampak bisnis suatu organisasi terletak pada kekuatan budaya organisasi (<em>Learning Culture</em>). Oleh karena itu, budaya belajar yang benar, yang didefinisikan oleh CEB sebagai "budaya yang mendukung pola pikir terbuka, pencarian independen untuk pengetahuan, dan diarahkan pada misi dan tujuan organisasi. 10% organisasi telah berhasil menciptakannya, dengan hanya 20% karyawan menunjukkan perilaku belajar yang efektif di tempat kerja. Berikut ini adalah empat rekomendasi berbasis sains untuk membantu Anda menciptakan budaya belajar di tim Anda atau di organisasi Anda:<br />
<br />
1. <strong>Memberikan imbalan untuk pembelajaran yang berkelanjutan (<em>Reward Continuous Learning</em>)</strong></div>
Anda tidak dapat memicu perubahan dalam tim atau budaya organisasi kecuali anda sudah benar-benar menerapkan sistem imbalan yang menarik dan efektif bagi mereka. Namun sayangnya, banyak manajer yang memahami pentingnya pembelajaran hanya secara teoritis, dan mereka lebih sering tertarik untuk meningkatkan hasil dan kinerja jangka pendek yang mana dapat menjadi musuh pembelajaran. Oleh karena itu, sangat sulit bagi karyawan untuk menemukan hasil, efisiensi, dan produktivitas.<br />
<br />
<strong>2. Berikan umpan balik yang berarti dan konstruktif (<em>Give meaningful and constructive feedback</em>)</strong>
<br />
<strong><br /></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ketika banyak organisasi pada masanya lebih fokus pada intervensi perkembangan mereka pada “kekuatan” sehingga membuat mereka dengan mudahnya melupakan nilai dari umpan balik (<em>feedback</em>) yang negatif. Namun demikian, sulit untuk memperbaiki apa pun ketika Anda tidak menyadari keterbatasan Anda, dimana anda sepenuhnya puas dengan potensi Anda, atau merasa tidak puas dengan diri Anda sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun salah satu cara terbaik untuk meningkatkan karyawan adalah memberi Anda lebih banyak umpan balik positif daripada umpan balik negatif. Hal ini sangat problematik ketika menyangkut rasa ingin tahu dan belajar, karena cara terbaik untuk memicu rasa ingin tahu adalah menyoroti kesenjangan pengetahuan - yaitu, membuat orang sadar akan apa yang tidak mereka ketahui, terutama jika itu membuat mereka merasa tidak nyaman. Catatan bahwa orang umumnya tidak menyadari ketidaktahuan dan keterbatasan mereka, terutama ketika mereka tidak berkompeten, sehingga arahan dan umpan balik dari orang lain sangat membantu untuk meningkatkan mereka. Maka dari itu, umpan balik negatif harus diberikan secara kontruktif dan baik.<br />
<br /></div>
<strong>3. Pimpin dengan memberi contoh (<em>Lead by Example</em>)</strong>
<br />
<strong><br /></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Penggerak penting lain dari pembelajaran karyawan adalah apa yang Anda, sebagai manajer atau pemimpin, lakukan. Seperti yang diilustrasikan oleh model rantai nilai kepemimpinan, perilaku pemimpin - terutama yang tidak mereka lakukan - memiliki pengaruh kuat pada perilaku dan kinerja tim mereka. Dan semakin berdampak perilaku mereka akan berada di seluruh organisasi. Karenanya, jika Anda ingin memelihara rasa ingin tahu tim Anda atau membuka kunci pembelajaran di organisasi Anda, Anda harus mempraktekkan apa yang Anda sampaikan.<br />
<br /></div>
<strong>4. Pekerjakan orang yang ingin tahu (<em>Hire Curious People</em>)</strong>
<br />
<strong><br /></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Belajar dan rasa ingin tahu adalah dua hal yang saling berkaitan. Oleh karena itu, Jika Anda menyewa orang-orang yang secara alami ingin tahu, dan memaksimalkan kesesuaian antara kepentingan mereka dan peran mereka dalam, Anda tidak perlu khawatir begitu banyak tentang kemauan mereka untuk belajar atau berada di rumah mereka untuk membuka keingintahuan mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Singkatnya, jika Anda ingin memelihara rasa ingin tahu dan belajar di karyawan Anda, tidak perlu bergantung pada pembelajaran formal dan program pengembangan organisasi Anda. Memperkuat Perilaku belajar yang positif, memberikan umpan balik yang membangun dan kritis untuk menyelaraskan upaya karyawan dengan tujuan pembelajaran yang tepat, menampilkan rasa ingin tahu Anda sendiri, dan mempekerjakan orang dengan pembelajaran tinggi dan pikiran yang lapar untuk menciptakan budaya belajar yang kuat di dalam tim Anda dan organisasi Anda.<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><b><a href="http://magnatransforma.com/consultant.html">Penulis : Yose Foejisanto, SE, M.Sc</a></b> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><b>
</b><a href="http://magnatransforma.com/" rel="noopener" target="_blank">Magna Transforma Consulting Group</a> sebagai <a href="http://magnatransforma.com/" rel="noopener" target="_blank">perusahaan konsultansi bidang manajemen</a>, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi deng<a href="http://magnatransforma.com/" rel="noopener" target="_blank">an kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi</a> Magna Transforma Consulting Group. <a href="http://magnatransforma.com/">www.magnatransforma.com</a> / 021. 29022118</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07800324093390296841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-42188704724176261312018-07-05T21:25:00.000-07:002018-07-05T21:25:02.186-07:00Understanding Change Management<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Sering kita mendengar istilah manajemen perubahan (change management). Namun pertanyaan yang mendasar bagi orang awam adalah mengapa perubahan perlu dikelola? Bukankah perubahan merupakan sesuatu yang alami yang terjadi dalam hidup kita sehingga perubahan akan terjadi dengan sendirinya tanpa kita perlu melakukan apapun? Artikel ini mencoba menjelaskan hakekat dari pengertian tentang manajemen perubahan dan mengapa perubahan perlu dikelola.</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Mari kita pahami tentang hakikat perubahan. Semua hal di dunia ini selalu dimulai (start) dengan awal (beginning) dan akan diakhiri (finish) dengan suatu akhir (ending). Namun ternyata, ada satu hal yang tidak mengikuti pola start/begin dan finish/end, yaitu perubahan. Secara konseptual perubahan merupakan suatu peristiwa yang diawali dari akhir (start with end), menuju ketidakpastian (explore) dan berakhir pada awal yang baru (finish with new beginnning). Sebagai contoh ketika seorang pemuda yang selama ini hidup lajang dan memutuskan untuk menikah atau menghakhiri masa lajangnya, maka pada titik pemuda tersebut mengambil keputusan untuk menikah, maka pada titik tersebut terjadi perubahan dalam hidupnya (fase end), selanjutnya keputusan tersebut akan membawa konsekuensi ketidakpastian yang disebut masa ekplorasi, dimana kebiasaan-kebiasaan lama yang dilakukan pemuda tidak relevan lagi, dan pemuda tsb akan menghadapi hal-hal yang tidak biasa atau hal-hal yang belum pernah dia alami sebelumnya. Fase ekplorasi diwarnai dengan hal-hal yang tidak menyenangkan, hal-hal yang penuh dengan ketidakpastian, dan sering orang berpikir untuk kembali ke masa lalu. Situasi yang tidak menyenangkan yang terburuk akan terus terjadi sampai pemuda tadi memiliki sikap pasrah, yaitu membuka diri, membuka pikiran, dan membuka hati untuk menerima dan beradaptasi dengan situasi yang baru. Pada tahap ini maka akan terjadi suatu yang “move on” dimana pemuda tadi akan mencoba beradaptasi, berekperimen, mendapatkan hal postif baru, dan akhirnya mampu mengintegrasikan hal-hal positif tsb menjadi suatu kemanfaatan terhadap dirinya. Pada situasi pemuda tadi telah mampu menyesuaikan dan mendapatkan manfaat positif dari kehidupan pernikahannya, maka sebenarnya siklus perubahan yang dialami telah mencapai fase new beginning, yaitu fase akhir dari suatu perubahan.</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Dari contoh di atas dapat kita pahami bahwa mengapa perubahan perlu dikelola, karena ternyata perubahan yang dihadapi oleh semua orang merupakan situasi yang tidak menyenangkan dan secara alami dan normatif seseorang akan cenderung menolak perubahan walaupun di sisi lain perubahan merupakan suatu yang pasti akan terjadi. Situasi yang tidak menyenangkan pada fase ekplorasi perubahan merupakan sikap mental dari semua manusia normal. Ketika suatu yang biasa berakhir maka selanjutnya adalah yang tidak biasa. Ketika sesuatu yang sudah stabil berakhir maka selanjutnya akan muncul sesuatu yang tidak stabil. Ketika sesuatu yang nyaman berakhir maka selanjutnya akan muncul sesuatu yang tidak nyaman. Sikap mental seseorang dalam menghadapi perubahan inilah ternyata memerlukan pengelolaan yang tepat agar proses perubahan tsb dapat terjadi secara efektif.</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Sikap mental yang timbul dalam diri manusia sewaktu menghadapi perubahan oleh Elisabeth Kubler-Ross digambarkan dalam skema sbb;</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWX3pYbTn3yyhL7mJIPIyS5LMqN5ak0qjT0uSOaGSX3GnqGUGDqXf6SNWTjpz8plyUON2hBthOiv7CBscpSw7NU6j9II4I6QgC6R0e55eos1Z-TsG5jNFoa249KEOaoq5Xhji-PCW1FjE/s1600/change+management.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="869" data-original-width="1458" height="379" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWX3pYbTn3yyhL7mJIPIyS5LMqN5ak0qjT0uSOaGSX3GnqGUGDqXf6SNWTjpz8plyUON2hBthOiv7CBscpSw7NU6j9II4I6QgC6R0e55eos1Z-TsG5jNFoa249KEOaoq5Xhji-PCW1FjE/s640/change+management.png" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">
Gambar 1. Siklus Sikap Mental Menghadapi Perubahan
Sumber: Adposi dari A cycle of Change for People and Businesses, Elisabeth Kübler-Ross
<br />
</span></div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">
</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;">Jika kita mundur sejenak, mengapa perubahan terjadi, terutama perubahan yang terjadi dalam dunia profesional. Maka secara sederhana, dapat kita simpulkan bahwa perkembahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan hasil usaha manusia menciptakan sesuatu untuk mempermudah hidupnya berdampak terhadap pola rantai pasok (supply chain) secara menyeluruh (sistemik). Sebagai contoh perkembahan teknologi internet yang mendorong produksi gadget atau smart phone secara masif, menyebabkan hampir semua orang memiliki akses kepada internet dan informasi on line. Hal ini selanjutnya mendorong produsen menyediakan produknya secara on line. Produk seperti transportasi on line, belanja on line, dan sebagainya menunjukkan bagaimana produk-produk tersebut mendominasi industri dan mengalahkan dengan telak produk konvensional. Secara skema perubahan yang dihadapi oleh para profesional dalam organisasi didorong oleh perubahan eksternal yang terjadi sbb;</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifj8OMPx3A38Bm1EFarEvoG5CpPQvHUW1gvK5wZieDq7J2xK60nqNalmH4h3QPLIYHHBWWDakwYgU4asUwhVA3rHFIhnKjU00mL_NiCM1o4QX90LmJZBc5C_tpi3dhK9LUG-zRTYhahx8/s1600/faktor+pendorong+perubahan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="278" data-original-width="832" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifj8OMPx3A38Bm1EFarEvoG5CpPQvHUW1gvK5wZieDq7J2xK60nqNalmH4h3QPLIYHHBWWDakwYgU4asUwhVA3rHFIhnKjU00mL_NiCM1o4QX90LmJZBc5C_tpi3dhK9LUG-zRTYhahx8/s640/faktor+pendorong+perubahan.png" width="640" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Gambar 2. Faktor Pendorong Perubahan</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">
</span>
<br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;">Price Pritchett, seorang ahli dalam manajemen perubahan menyatakan bahwa ada 3 hal yang perlu kita pahami terkait mengelola perubahan, yaitu; 1) perubahan pasti akan datang bahkan akan datang lebih cepat, 2)sebagaimanapun baiknya kita merencanakan suatu perubahan dalam manajemen pasti tetap akan timbul masalah, 3)oleh karena itu, semua pihak yang terlibat dalam perubahan perlu mengambil tanggungjawab aktif dalam mengelola perubahan. Secara sederhana apa yang dikatakan oleh Price Pritchett adalah perubahan memerlukan komunikasi dan koordinasi yang efektif dalam semua pihak menghadapi dan melaksanakan manajemen perubahan. John Kotter dari Harvard Business School memperkenalkan 8 langkah dalam mengelola perubahan, yaitu: </span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"></span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBce-IqTh3s3cRNYoh1DTio7s9-lvpsL9Vv1E8l0OGyyKeKQxV7n9vLpO3NX32JArJJOJovWLTM2hD2RVMUFN2eYjFYUcUn-hffX326X6-4vmt8e1_tKIhyphenhyphenAu1_sTEVGSSt_7-OTRQqWA/s1600/langkah+mengelola+perubahan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="289" data-original-width="429" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBce-IqTh3s3cRNYoh1DTio7s9-lvpsL9Vv1E8l0OGyyKeKQxV7n9vLpO3NX32JArJJOJovWLTM2hD2RVMUFN2eYjFYUcUn-hffX326X6-4vmt8e1_tKIhyphenhyphenAu1_sTEVGSSt_7-OTRQqWA/s400/langkah+mengelola+perubahan.png" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Gambar 3. Langkah Mengelola Perubahan </span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Sumber: Leading Change, John Kotter
</span></div>
<br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;">Dalam komunikasi ada 5 tahapan yang perlu dilakukan secara berurutan, yautu tahap penyebaran informasi untukmembangun awareness, tahap memberikan pemahaman, tahap menyepakati, tahap membangun komitmen, dan tahap mendatangkan tanggungjawab. Kelima tahapan ini tidak dapat diloncat atau dihilangkan. Namun kelima tahapa ini perlu dibangun secara konsisten dan berkesinambungan. Bahkan dalam melaksanakan implementasi manajemen perubahan, kita perlu mengukur kesiapan perubahan dari masing-masing unit organisasi yang terlibat dan mengetahui ada pada tahapan mana kesiapan masing-masing unit organisasi terhadap tahapan komunikasi perubahan yang telah terjadi. Selanjutnya jika kita sistensiskan konsep 8 tahapan perubahan John Kotter ke dalam 5 tahapan komunikasi perubahan, maka kita dapat kita lihat sbb;</span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"></span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeFWisiYCnK2ZjJFDoTdH7H0wvAaXRwXiNkYl4tWZAqwUwxvrYPHeXUyZWyZCvS1nXRotq2Ae3Yiv9VXtncZ5_oc5n1Rz93R-qk2DqECek5c0M164SCfgvCS3FTPRZrhLrVvY_GrM22rM/s1600/tahap+komunikasi+perubahan.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="366" data-original-width="609" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeFWisiYCnK2ZjJFDoTdH7H0wvAaXRwXiNkYl4tWZAqwUwxvrYPHeXUyZWyZCvS1nXRotq2Ae3Yiv9VXtncZ5_oc5n1Rz93R-qk2DqECek5c0M164SCfgvCS3FTPRZrhLrVvY_GrM22rM/s640/tahap+komunikasi+perubahan.JPG" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Gambar 4. Tahapan Komunikasi Perubahan</span></div>
<br />
<br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;">Sebagai kesimpulan, dapat kita pahami bahwa mengelola perubahan merupakan suatu kegiatan yang kritis dan signifikan bagi organisasi yang sedang melakukan implementasi program atau melakukan penerapan strategi. Keberhasilan penerapan strategi atau improvement program dari suatu organisasi selain tergantung dari ketepatan substansi startegi atau program, juga tergangung kepada kejelasan dalam komunikasi perubahan untuk membangun tanggungjawab setiap stakeholder dalam melaksanakan perubahan dari implementasi strategi atau program organsiasi. Komunikasi perubahan mulai dari membagun awareness sampai mendapatkan tanggung jawab semua pihak dalam masa transisi, merupakan hakikat dalam menjalankan manajemen perubahan.</span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"></span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">
</span>
<br />
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; mso-ansi-language: IN;"><span style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-size: 14pt; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px 0.25em; transition: 0.2s; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; color: blue; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://magnatransforma.com/consultant.html">DR. MARTINUS TUKIRAN</a></span></b><o:p style="margin: 0px; padding: 0px;"></o:p></span><br style="background-color: white; color: #444444; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-size: 14pt; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px 0.25em; transition: 0.2s; vertical-align: baseline;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></b></span><span style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://magnatransforma.com/" style="border: 0px; color: #637182; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; transition: all 0.25s; vertical-align: baseline;" target="_blank">Magna Transforma Consulting Group</a></span><span style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> sebagai <a href="http://magnatransforma.com/" style="border: 0px; color: #637182; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; transition: all 0.25s; vertical-align: baseline;" target="_blank">perusahaan konsultansi bidang manajemen</a>, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi deng<a href="http://magnatransforma.com/" style="border: 0px; color: #637182; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; transition: all 0.25s; vertical-align: baseline;" target="_blank">an kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi</a> </span><span style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Magna Transforma Consulting Group.<span style="border: 0px; color: blue; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span><span style="border: 0px; color: blue; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://magnatransforma.com/" style="border: 0px; color: #637182; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; transition: all 0.25s; vertical-align: baseline;">www.magnatransforma.com</a></span> / 021. 29022128</span></span></span></div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75"
coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe"
filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
alt="Image result for improve productivity" style='position:absolute;
margin-left:272.1pt;margin-top:165.4pt;width:268.55pt;height:161.5pt;
z-index:251658240;visibility:visible;mso-position-horizontal-relative:margin;
mso-position-vertical-relative:margin;mso-width-relative:margin;
mso-height-relative:margin'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="Image result for improve productivity"/>
<w:wrap type="square" anchorx="margin" anchory="margin"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75"
coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe"
filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
alt="Image result for improve productivity" style='position:absolute;
margin-left:272.1pt;margin-top:165.4pt;width:268.55pt;height:161.5pt;
z-index:251658240;visibility:visible;mso-position-horizontal-relative:margin;
mso-position-vertical-relative:margin;mso-width-relative:margin;
mso-height-relative:margin'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="Image result for improve productivity"/>
<w:wrap type="square" anchorx="margin" anchory="margin"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75"
coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe"
filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
alt="Image result for improve productivity" style='position:absolute;
margin-left:272.1pt;margin-top:165.4pt;width:268.55pt;height:161.5pt;
z-index:251658240;visibility:visible;mso-position-horizontal-relative:margin;
mso-position-vertical-relative:margin;mso-width-relative:margin;
mso-height-relative:margin'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="Image result for improve productivity"/>
<w:wrap type="square" anchorx="margin" anchory="margin"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--><!--[endif]--><!--[endif]--></span><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75"
coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe"
filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
alt="Image result for improve productivity" style='position:absolute;
margin-left:272.1pt;margin-top:165.4pt;width:268.55pt;height:161.5pt;
z-index:251658240;visibility:visible;mso-position-horizontal-relative:margin;
mso-position-vertical-relative:margin;mso-width-relative:margin;
mso-height-relative:margin'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="Image result for improve productivity"/>
<w:wrap type="square" anchorx="margin" anchory="margin"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">
</span>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07800324093390296841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-63472142810108907952018-06-28T20:05:00.003-07:002018-06-28T20:05:45.873-07:00Bagaimana Membangun Nilai Pada Sebuah Tim Kecil<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">https://hbr.org/2018/04/how-to-establish-values-on-a-small-team</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">ditulis oleh: Amelia Friedman </span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Diterjemahkan: Lukas
</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT4ghjySDZDF8ZbDPqiB7bTaZ_KOvwpyrDf91rUSwkxEDPzM17yaNea2Lzy1BkIrOA1AmVEmhH8lEdEEzDAtHTN5vmN2aqHOLnUARsmCfDVpjw70xqro6hyphenhyphen0Rvk_-LVkBbkYlsO3Sj-gs/s1600/membangun+nilai+tim.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT4ghjySDZDF8ZbDPqiB7bTaZ_KOvwpyrDf91rUSwkxEDPzM17yaNea2Lzy1BkIrOA1AmVEmhH8lEdEEzDAtHTN5vmN2aqHOLnUARsmCfDVpjw70xqro6hyphenhyphen0Rvk_-LVkBbkYlsO3Sj-gs/s1600/membangun+nilai+tim.jpg" /></a></div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Ketika Tony Hsieh, pendiri Zappos, ditanya apa yang akan dia lakukan berbeda jika dia dapat memulai kembali perusahaannya dari awal, dia menjawab dengan ini: "Jika saya bisa kembali dan melakukan Zappos lagi, saya benar-benar akan datang dengan nilai-nilai kami dari hari pertama."</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Mengembangkan nilai-nilai perusahaan Anda di awal sejarah perusahaan Anda dapat memiliki dampak yang langgeng dan positif pada organisasi Anda dan budayanya, dan itu lebih mudah dilakukan ketika tim Anda kecil. Lagi pula, lebih mudah untuk mengarahkan speedboat empat orang daripada kapal pesiar 2.000 orang. Setelah tim Anda tumbuh lebih besar, mungkin akan sulit untuk mencapai konsensus pada nilai-nilai Anda yang seharusnya.</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Saya telah bekerja dengan beberapa organisasi kecil karena mereka telah menetapkan prinsip budaya bisnis mereka - yang paling baru, saya menjalani proses pengembangan nilai-nilai perusahaan di startup teknologi saya sendiri. Ketika kami pertama kali menyusun dan mengintegrasikan nilai-nilai kami, kami adalah tim empat orang. Kami menghabiskan beberapa minggu untuk mengembangkan nilai-nilai perusahaan kami bersama-sama, mendiskusikan bagaimana nilai-nilai harus diterjemahkan (dan karenanya diterapkan), dan kemudian mengintegrasikannya ke dalam proses dan budaya kami. Setahun kemudian, kita 21 orang dan terus bertambah, dan tim kami masih mereferensikan nilai ini beberapa kali sehari. Baik Anda menjalankan startup atau bisnis kecil, berikut cara Anda melakukan hal yang sama.</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">1.Kembangkan nilai-nilai perusahaan Anda bersama</span><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">
Menyusun pernyataan nilai dalam daftar dan kemudian mewajibkan tim untuk mengikutinya jarang menghasilkan dampak yang efektif. Seseorang tidak bisa hanya diberitahu apa yang dianggap bermakna - sistem nilai adalah sesuatu yang Anda kembangkan selama bertahun-tahun, dan tidak mudah untuk berubah dalam semalam. Dalam kasus perusahaan saya, kami menyertakan semua orang di tim kecil kami dalam proses itu sehingga kami dapat memanfaatkan nilai-nilai yang telah dipegang orang dan mengungkap nilai-nilai inti yang kami, sebagai sebuah organisasi, telah hidup. Ini membantu kami menghindari nilai-nilai aspiratif tetapi pada dasarnya tidak berarti yang sering dikenakan oleh pemimpin pada suatu organisasi dalam upaya untuk memahat kembali budaya. Nilai yang diresmikan dengan semua orang yang berpartisipasi lebih cenderung unik untuk perusahaan Anda - dan nilai yang berbeda berkorelasi dengan kinerja yang lebih baik.
<br />
</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">
</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">2. Beri orang kesempatan untuk merenung dan berkontribusi dengan penuh pemikiran.</span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">
Kami memulai proses dengan merefleksikan secara independen nilai-nilai perusahaan kami yang sudah ada (dan belum terucapkan), serta pendapat kami tentang sistem nilai yang paling sesuai untuk perusahaan kami. Kami meminta semua anggota tim untuk mulai memikirkan pertanyaan seperti: Apa yang Anda hargai? Nilai-nilai apa yang tidak terucapkan telah berkontribusi terhadap kesuksesan kami hingga saat ini? Apa kesamaan karyawan yang sukses? Nilai-nilai apa yang harus mengatur cara kita berinteraksi satu sama lain dan dengan pelanggan kita? Kami mengirimkan daftar lengkap pertanyaan-pertanyaan ini beberapa hari sebelum pertemuan yang dijadwalkan.
<br />
</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">3. Keluarkan semua ide yang ada dan kemudian kelola setiap ide tersebut.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;">Ketika kami duduk bersama, kami mulai dengan mencantumkan semua nilai potensial di papan tulis. Ini adalah latihan independen dengan semua orang menulis di papan pada saat yang sama, dan setiap kali hanya sedikit ide yang disampakan, saya akan menyampaikan dorongan lain untuk memacu lebih banyak ide. Setelah 15 menit atau lebih (ketika kami kehabisan saran), kami meminta semua orang untuk menarik selembar kertas, secara mandiri memilih sepuluh nilai yang mereka pikir akan berdampak, dan memberi peringkat nilai-nilai tersebut sesuai dengan kepentingannya.</span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"></span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">4. Secara kolaboratif mengidentifikasi daftar nilai yang singkat.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;">Kami membandingkan daftar kami dan menetapkan nilai poin untuk setiap nilai. Jika nilai itu nomor 1 pada daftar seseorang, itu diberi 10 poin; jika itu # 10, ia menerima 1 poin; dan seterusnya. Kami melihat angka-angka, mendiskusikan alasan kami, dan menggunakan jumlah poin untuk mulai membuat daftar pendek. Dari sana, kami memiliki percakapan terbuka tentang apa yang kami hargai sebagai perusahaan. </span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"></span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">5. Diskusikan Pemahaman setiap Orang</span><br />
<br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;">Setelah perusahaan Anda memiliki daftar nilai-nilainya, sisihkan waktu untuk mendiskusikan apa arti setiap nilai bagi Anda dan kepada rekan tim Anda dan bagaimana masing-masing dapat dan harus diterapkan dalam pekerjaan Anda sehari-hari. Ingatlah bahwa bahkan karyawan yang paling berniat baik pun mungkin dapat salah paham atau salah menerapkan nilai - apa yang sudah jelas bagi Anda sekarang ketika Anda terdidik dengan baik dalam prosesnya mungkin tidak jelas bagi karyawan yang bergabung dengan tim dua bulan kemudian. Luangkan waktu untuk menjelaskan apa yang masing-masing benar-benar berarti. Cobalah untuk menyederhanakan pemahaman yang Anda bagikan menjadi penjelasan yang jelas dan langsung tentang bagaimana Anda akan melihat, mengalami, dan menjalankan nilai-nilai itu di tempat kerja. </span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"></span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">6. Integrasikan nilai Anda</span><br />
<br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;">Carilah cara-cara untuk mengintegrasikan nilai-nilai ke dalam praktik perekrutan, orientasi dan onboarding, bonus kinerja, dan peluang promosi. Pastikan untuk menyoroti karyawan yang merupakan contoh nyata dari nilai-nilai, dan tafsirkan ulang nilai-nilai untuk berbagai situasi atau departemen, seperti yang kami lakukan untuk tim layanan pelanggan kami. Dan, biarkan nilai Anda berkembang seiring waktu. Setahun sekali, Anda mungkin mengumpulkan sekelompok pemangku kepentingan untuk mendiskusikan nilai-nilai Anda, dan menentukan apakah interpretasi Anda (atau kemudian menilai diri sendiri) mungkin perlu meninjau kembali, atau bagaimana Anda dapat mengintegrasikannya dengan lebih baik di tahun mendatang. </span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"></span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Nilai-nilai yang bijaksana dan terlaksana dengan baik dapat berfungsi sebagai landasan untuk budaya yang positif dan berperforma tinggi. Sebaiknya luangkan waktu untuk membuat semua orang di halaman yang sama dengan membangun nilai-nilai perusahaan, mengembangkan pemahaman timbal balik dari mereka, dan kemudian menjadikan mereka bagian integral dari pengalaman kerja sehari-hari Anda - dan ini semua jauh lebih mudah untuk dicapai ketika tim Anda masih kecil.</span></span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
</span><br />
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; mso-ansi-language: IN;"><span style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-size: 14pt; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px 0.25em; transition: 0.2s; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; color: blue; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://magnatransforma.com/consultant.html">Penulis : Lukas Danny Tjitrabudi, M.Sc</a></span></b><o:p style="margin: 0px; padding: 0px;"></o:p></span><br style="background-color: white; color: #444444; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-size: 14pt; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px 0.25em; transition: 0.2s; vertical-align: baseline;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></b></span><span style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://magnatransforma.com/" style="border: 0px; color: #637182; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; transition: all 0.25s; vertical-align: baseline;" target="_blank">Magna Transforma Consulting Group</a></span><span style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> sebagai <a href="http://magnatransforma.com/" style="border: 0px; color: #637182; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; transition: all 0.25s; vertical-align: baseline;" target="_blank">perusahaan konsultansi bidang manajemen</a>, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi deng<a href="http://magnatransforma.com/" style="border: 0px; color: #637182; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; transition: all 0.25s; vertical-align: baseline;" target="_blank">an kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi</a> Magna Transforma</span><span style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> Consulting Group.<span style="border: 0px; color: blue; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span><span style="border: 0px; color: blue; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://magnatransforma.com/" style="border: 0px; color: #637182; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; transition: all 0.25s; vertical-align: baseline;">www.magnatransforma.com</a></span> / 021. 29022118</span></span></span></div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75"
coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe"
filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
alt="Image result for improve productivity" style='position:absolute;
margin-left:272.1pt;margin-top:165.4pt;width:268.55pt;height:161.5pt;
z-index:251658240;visibility:visible;mso-position-horizontal-relative:margin;
mso-position-vertical-relative:margin;mso-width-relative:margin;
mso-height-relative:margin'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="Image result for improve productivity"/>
<w:wrap type="square" anchorx="margin" anchory="margin"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75"
coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe"
filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
alt="Image result for improve productivity" style='position:absolute;
margin-left:272.1pt;margin-top:165.4pt;width:268.55pt;height:161.5pt;
z-index:251658240;visibility:visible;mso-position-horizontal-relative:margin;
mso-position-vertical-relative:margin;mso-width-relative:margin;
mso-height-relative:margin'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="Image result for improve productivity"/>
<w:wrap type="square" anchorx="margin" anchory="margin"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75"
coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe"
filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
alt="Image result for improve productivity" style='position:absolute;
margin-left:272.1pt;margin-top:165.4pt;width:268.55pt;height:161.5pt;
z-index:251658240;visibility:visible;mso-position-horizontal-relative:margin;
mso-position-vertical-relative:margin;mso-width-relative:margin;
mso-height-relative:margin'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="Image result for improve productivity"/>
<w:wrap type="square" anchorx="margin" anchory="margin"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--><!--[endif]--><!--[endif]--></span><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75"
coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe"
filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
alt="Image result for improve productivity" style='position:absolute;
margin-left:272.1pt;margin-top:165.4pt;width:268.55pt;height:161.5pt;
z-index:251658240;visibility:visible;mso-position-horizontal-relative:margin;
mso-position-vertical-relative:margin;mso-width-relative:margin;
mso-height-relative:margin'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="Image result for improve productivity"/>
<w:wrap type="square" anchorx="margin" anchory="margin"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">
</span>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07800324093390296841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-19388753570565188052018-06-03T18:56:00.003-07:002018-06-03T18:56:53.791-07:005 Behaviors of Leaders Who Embrace Change<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Adopsi dari: Edith Onderick-Harvey (Harvard Business Review, May 2018, </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">https://hbr.org/2018/05/5-behaviors-of-leaders-who-embrace-change)</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXd29gXVfKnnbeGG6KXna5p_y93OKz4z217SlofXFs2I3rX-CDel5Pc-L96C2INEkmlbg1GD1XuM2usA034EDgdpfd7sI5RjZOgzeajvI4tXO1ttZspNJB1MsA8Pdvp9KZcYaLMvVnOfM/s1600/5+behiviors.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXd29gXVfKnnbeGG6KXna5p_y93OKz4z217SlofXFs2I3rX-CDel5Pc-L96C2INEkmlbg1GD1XuM2usA034EDgdpfd7sI5RjZOgzeajvI4tXO1ttZspNJB1MsA8Pdvp9KZcYaLMvVnOfM/s320/5+behiviors.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Dalam lingkungan bisnis saat ini, kelincahan dalam perubahan (change agility) harus menjadi bagian dari DNA organisasi dan pemimpin yang baru.</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Para pemimpin yang sukses dalam melakukan perubahan di semua level organisasi menanggapi perubahan dalam lingkungan bisnis dengan memanfaatkan peluang, termasuk membuang model yang lama dan mengembangkan cara-cara yang baru dalam menjalankan bisnis. Para pemimpin tersebut akan mencoba untuk membuat perubahan dalam pola berpikir yang dapat menyebar dan menanamkannya ke dalam semua hal yang mereka lakukan dari interaksi sehari-hari yang paling mendasar hingga strategi yang paling kompleks.</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Pemimpin yang melakukan perubahan dapat ditunjukkan dari lima (5) perilaku yang terintegrasi bersama-sama menciptakan keunggulan kompetitif bagi organisasi. Kelima perilaku tersebut antara lain:</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">1. Membagikan tujuan yang jelas dan meyakinkan</span><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">
Tujuan adalah untuk melakukan tindakan. Kelincahan perubahan membutuhkan sebuah jawaban atas pertanyaan, “mengapa?”, sehingga orang dapat melawan instingnya untuk menolak perubahan. Jawabannya perlu memanfaatkan apa yang bermakna dan penting, sehingga dapat mengundang orang untuk datang dan ikut terlibat dalam perubahan yang akan dilakukan. Jika anda tidak dapat mengartikulasikan tujuan yang jelas dibelakang perubahan yang dilakukan, tidak mungkin karyawan anda akan dapat menerapkannya.
<br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">
</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">2. Lihat kedepan dan lihat peluang</span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">
Sebagian besar pemimpin memandang ini sebagai peran dari senior eksekutif. Untuk menanamkan kelincahan perubahan kedalam budaya anda, para pemimpin lini tengah dan depan, yang paling dekat dengan pasar, pelanggan, dan operasional harian perlu di-dorong untuk melihat peluang yang ada dalam pekerjaan yang mereka lakukan setiap hari.
<br />
</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Untuk membangun perilaku ini kedalam organisasi, pemimpin seharusnya:</span></span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span></span>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"> a) Mencari dan membuat peluang berdasarkan percakapan biasa yang dilakukan. Cukup ajukan pertanyaan seperti “Apa yang dibicarakan pelanggan kami? Menurut Anda, apa yang akan mereka inginkan satu atau dua tahun dari sekarang? Tren baru apa yang menurut Anda akan memengaruhi kita? ”Mengirimkan pesan bahwa melihat ke depan itu penting. </span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"> b) Sediakan ruang untuk bereksperimen. Ketika sebuah potensi peluang diidentifikasi, berikan ijin bagi individiu atau kelompok untuk bereksperimen dengan ikut ambil bagian dari peluang tersebut. </span></span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"> c) Beriklan tentang kesuksesan. Ceritakan kisah kesuksesan para pemimpin lini depan yang berhasil melihat dan mengidentidikasi peluang pada saat acara kantor sehingga dapat memotivasi individu lainnya. </span></span></div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">3. Mencari tahu apa yang tidak berhasil </span></span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br />Selama masa integrasi akuisisi atau bahkan penggabungan unit bisnis internal, akan ada kabar buruk dimana perusahaan perlu belajar dari hal tersebut. Tetapi agar pembelajaran yang nyata dapat terjadi, orang perlu merasa aman secara psikologis untuk berbagi hal yang baik, buruk dan jelek. </span></span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">4. Mempromosikan pengambilan resiko dan eksperimen yang terkalkulasi </span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"></span></span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Terlalu sering bagi perusahaan tradisional dalam menanggapi suatu perubahan dengan kata, “mengapa?”, akan tetapi kelincahan perubahan membuat para pemimpin berkata, “mengapa tidak?” dan selalu menciptakan berbagai macam peluang melalui eksperimen yang dilakukan.</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">5. Mencari kemitraan yang mencakup batas </span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif;">Ketika suatu pekerjaan menjadi lebih kompleks, maka dibutuhkan tim dan kolaborasi lintas batas untuk dapat membangun produk, menarik pelanggan dan mencapai hasil. Pemimpin dan organisasi yang lincah melakukan perubahan dapat menggantikan silo fungsional dengan organisasi formal dan informal yang dapat memungkinkan untuk arus informasi yang cepat dan pengambilan keputusan mengenai produk, pelanggan, atau wilayah.</span></div>
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">Kelima perilaku ini, ketika digunakan bersama satu sama lain, menciptakan pergeseran budaya yang meningkatkan kelincahan perubahan. Mereka adalah pergeseran yang perlu dibuat di semua tingkat kepemimpinan.</span></span><br />
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><br /></span>
</span><br />
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; mso-ansi-language: IN;"><span style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-size: 14pt; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px 0.25em; transition: 0.2s; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; color: blue; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://magnatransforma.com/consultant.html">Penulis : Yose Foejisanto, SE, M.Sc</a></span></b><o:p style="margin: 0px; padding: 0px;"></o:p></span><br style="background-color: white; color: #444444; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-size: 14pt; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px 0.25em; transition: 0.2s; vertical-align: baseline;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></b></span><span style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://magnatransforma.com/" style="border: 0px; color: #637182; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; transition: all 0.25s; vertical-align: baseline;" target="_blank">Magna Transforma Consulting Group</a></span><span style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> sebagai <a href="http://magnatransforma.com/" style="border: 0px; color: #637182; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; transition: all 0.25s; vertical-align: baseline;" target="_blank">perusahaan konsultansi bidang manajemen</a>, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi deng<a href="http://magnatransforma.com/" style="border: 0px; color: #637182; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; transition: all 0.25s; vertical-align: baseline;" target="_blank">an kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi</a> </span><span style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Magna Transforma Consulting Group.<span style="border: 0px; color: blue; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span><span style="border: 0px; color: blue; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://magnatransforma.com/" style="border: 0px; color: #637182; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; transition: all 0.25s; vertical-align: baseline;">www.magnatransforma.com/</a></span> / 021. 29022118</span></span></span></div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75"
coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe"
filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
alt="Image result for improve productivity" style='position:absolute;
margin-left:272.1pt;margin-top:165.4pt;width:268.55pt;height:161.5pt;
z-index:251658240;visibility:visible;mso-position-horizontal-relative:margin;
mso-position-vertical-relative:margin;mso-width-relative:margin;
mso-height-relative:margin'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="Image result for improve productivity"/>
<w:wrap type="square" anchorx="margin" anchory="margin"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75"
coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe"
filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
alt="Image result for improve productivity" style='position:absolute;
margin-left:272.1pt;margin-top:165.4pt;width:268.55pt;height:161.5pt;
z-index:251658240;visibility:visible;mso-position-horizontal-relative:margin;
mso-position-vertical-relative:margin;mso-width-relative:margin;
mso-height-relative:margin'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="Image result for improve productivity"/>
<w:wrap type="square" anchorx="margin" anchory="margin"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75"
coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe"
filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
alt="Image result for improve productivity" style='position:absolute;
margin-left:272.1pt;margin-top:165.4pt;width:268.55pt;height:161.5pt;
z-index:251658240;visibility:visible;mso-position-horizontal-relative:margin;
mso-position-vertical-relative:margin;mso-width-relative:margin;
mso-height-relative:margin'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="Image result for improve productivity"/>
<w:wrap type="square" anchorx="margin" anchory="margin"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--><!--[endif]--><!--[endif]--></span><br /></span>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75"
coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe"
filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
alt="Image result for improve productivity" style='position:absolute;
margin-left:272.1pt;margin-top:165.4pt;width:268.55pt;height:161.5pt;
z-index:251658240;visibility:visible;mso-position-horizontal-relative:margin;
mso-position-vertical-relative:margin;mso-width-relative:margin;
mso-height-relative:margin'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="Image result for improve productivity"/>
<w:wrap type="square" anchorx="margin" anchory="margin"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<span style="font-family: "calibri" , sans-serif; text-align: justify;">
</span>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07800324093390296841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-27829578595518980922017-05-28T19:57:00.000-07:002017-05-28T19:57:00.688-07:00Digital Strategy<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">Sering kita istilah strategi yang
dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pertandingan sepak bola misalnya,
masing-masing klub memiliki strategi untuk memenangkan pertandingan. </span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">Strategi dalam pertandingan sepakbola
diwujudkan dalam formasi para pemain, misalnya formasi 4-4-2</span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">. </span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">S</span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">ecara konsep</span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">tual, </span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">strategi dapat
kita artikan sebagai sebuah cara untuk mencapai tujuan. Strategi </span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">merupakan</span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN;"> cara yang
sengaja dipilih untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan dalam organisasi bisnis
adalah profit yang didapat melalui penciptaan produk yang bernilai tambah,
sedangkan tujuan organisasi bagi organisasi non profit </span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">seperti </span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">lembaga
pemerintahan merupakan mandat yang harus dicapai. Secara umum tujuan organisasi
tersebut tertuang dalam visi dan misi organisasi. Jadi strategi dalam konteks organisasi
adalah cara untuk mencapai visi dan melaksanakan misi organisasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">Menurut Michael Porter strategi
adalah sekumpulan aktivitas yang dipilih oleh suatu </span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">organisasi </span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">dalam rangka
menghasilkan nilai-nilai yang spesifik serta berbeda atau lebih baik
dibandingkan dengan pesaing (<i>It is a
deliberate process of choosing a set of activities differently from
competitors, in order to deliver a unique mix of value</i>)</span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"> (Porter:1998)</span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">. Porter
berpendapat bahwa strategi adalah cara untuk memberikan nilai tambah (<i>unix mix of values</i>) kepada pelanggan.
Ada dua hal pokok yang bisa kita tangkap dari definisi strategi yang dikemukan
oleh Porter, yaitu pertama bahwa strategi adalah sebuah pilihan dari berbagai
alternatif yang bisa dipilih dan kedua bahwa strategi adalah sarana (cara)
untuk memberikan nilai tambah. Strategi diarahkan untuk menghasilkan nilai
tambah kepada pelanggan yang merupakan kunci dalam menjaga eksistensi </span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">organisasi </span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">dalam jangka
panjang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Lebih lanjut Porter menyampaikan bahwa ada tiga pilihan strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan yaitu cost leadership, differentiation, dan focus. Cost leadership berhubungan dengan perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa yang berada dalam industri komoditi, sehingga persaingan lebih dititikberatkan kepada efisiensi dan volume. Differentiation berhubungan dengan perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa pada industri yang premium, sehingga persaingan lebih dititikberatkan kepada produk yang inovatif, unggul, dan pertama di pasar. Sedangkan pilihan strategi yang ketiga merupakan pilihan yang fokus kepada segmen dan target pasar tertentu dan persaingan lebih dititik beratkan kepada menghasilkan mass custumization pada segmen pasar tersebut.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgChoHIETSdygRvg78i6iIEzzmi_Bja1Pa_4rrZpKoWvvK4_KwEGevO8a_q8-UrnGeVt194wGWRfnCG5qklfprSY7Vy9JMSEQwRnlxcyX8nPOy9NJWbYFllpfgrgAvA_3CR7HNAk7sGOCM/s1600/ak1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="278" data-original-width="350" height="254" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgChoHIETSdygRvg78i6iIEzzmi_Bja1Pa_4rrZpKoWvvK4_KwEGevO8a_q8-UrnGeVt194wGWRfnCG5qklfprSY7Vy9JMSEQwRnlxcyX8nPOy9NJWbYFllpfgrgAvA_3CR7HNAk7sGOCM/s320/ak1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN"></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sumber: </span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><a href="https://id.pinterest.com/explore/porter's-generic-strategies/">https://id.pinterest.com/explore/porter's-generic-strategies/</a></span><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: center;">
<br />
<div style="text-align: justify; text-indent: 48px;">
<span style="text-align: center;"><span style="font-family: arial, sans-serif;"> Michael Traecy dan Fred Wiersema dalam bukunya The Discipline of Market Leaders, mengemukakan gagasan yang sama, yaitu bahwa pilihan strategi dapat didasarkan kepada disiplin nilai yaitu operational exellence, product leadership, dan customer intimacy. Ciri dari masing-masing pilihan strategi ini adalah menghasilkan nilai tambah yang berbeda kepada pelanggan seperti yang digambarkan sbb:</span></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 48px;">
<span style="text-align: center;"><span style="font-family: arial, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuX3qZVkFH_ZAZqVZ-6JQOTrU_oE9Kn7wfbAzM0kz8YxjDOuf0TfPJUDjnO8ygGFBJSNUHp0dT738FytMDE92s2CsMD_6KARKE6KOQ2Z9crFxXwUsvm8s5AJPRbp-5UIHiHTrcrhzK70c/s1600/ak2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="675" data-original-width="901" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuX3qZVkFH_ZAZqVZ-6JQOTrU_oE9Kn7wfbAzM0kz8YxjDOuf0TfPJUDjnO8ygGFBJSNUHp0dT738FytMDE92s2CsMD_6KARKE6KOQ2Z9crFxXwUsvm8s5AJPRbp-5UIHiHTrcrhzK70c/s320/ak2.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 48px;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"> Sumber: </span><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><a href="https://www.linkedin.com/pulse/20141107161548-2338231-business-strategy-means-choosing-the-right-value-discipline">https://www.linkedin.com/pulse/20141107161548-2338231-business-strategy-means-choosing-the-right-value-discipline</a></span></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 48px;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 48px;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 48px;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Kalau
kita bandingkan maka terdapat keselarasan antara konsep strategi yang
disampaikan oleh Porter dan konsep strategi yang disampaikan oleh Tracy dan Wiersema.
Walaupun perbedaannya dapat kita katakan bahwa Porter lebih menekankan kepada
membangun keunggulan kompetitif dalam industri secara makro sedangkan Tracy dan
Wiersema lebih menekankan kepada disiplin nilai dalam perusahaan secara mikro.</span></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 48px;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvv1YI4OoKuevjEfKrhvaXBKTkgfrnHxgEUqPABfFXJZK3xKu-f5zMeXF9TMi5bsCIZwnEIYjd4ozCF0o76q5h6UyXRIGE_kNlDF9C5nY-cHxvi6Gx0QvmHSix_GKcsUxRisFRLabOEys/s1600/ak3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="493" data-original-width="638" height="247" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvv1YI4OoKuevjEfKrhvaXBKTkgfrnHxgEUqPABfFXJZK3xKu-f5zMeXF9TMi5bsCIZwnEIYjd4ozCF0o76q5h6UyXRIGE_kNlDF9C5nY-cHxvi6Gx0QvmHSix_GKcsUxRisFRLabOEys/s320/ak3.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 48px;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sumber: </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><a href="https://www.slideshare.net/FCBPartners/fcb-partners-webinar-digital-disciplines-with-joe-weinman">https://www.slideshare.net/FCBPartners/fcb-partners-webinar-digital-disciplines-with-joe-weinman</a></span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"> Dalam
perkembangan teknologi dewasa ini, terutama teknologi informasi yang
menyebabkan perubahan cara berbisnis dan perubahan dalam peta persaingan, Joe
Wienman dalam bukunya <i>Digital Disciplines</i>,
menyatakan bahwa perkembangan dunia digital menyebabkan perubahan persaingan
dan oleh karena itu perusahaan perlu menyesuaikan strateginya. Dengan
menggunakan konsep disiplin nilai dari traecy dan Wiersema, Joe menawarkan tiga
pilihan strategi yaitu <i>information
exellence, solution leadership, </i>dan<i>
collective intimacy</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI9pukR0WklsoxWKJiZUVJbc1cFciqQgjLTuTuKb_QCJFDnL-4WBcJo5t0D3J1Mi_gZSr4dVEay3UcJzLM57RQ7NQhbRAvKZyRrrlDjgVRRlROk1m8-mYUw7wyIXxht0Fxo994K4HEQUU/s1600/ak4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="493" data-original-width="638" height="247" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI9pukR0WklsoxWKJiZUVJbc1cFciqQgjLTuTuKb_QCJFDnL-4WBcJo5t0D3J1Mi_gZSr4dVEay3UcJzLM57RQ7NQhbRAvKZyRrrlDjgVRRlROk1m8-mYUw7wyIXxht0Fxo994K4HEQUU/s320/ak4.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"> Sumber:</span><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">https://www.slideshare.net/FCBPartners/fcb-partners-webinar-digital-disciplines-with-joe-weinman</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> Information exellence </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">merupakan konsep dimana pengelolaan
data secara masif dan sistemik dapat dilakukan oleh komputer, sehingga
penyajian dan pengelolaan data yang bersumber dari manajemen pengetahuan
perusahaan dapat digunakan untuk mengambil keputusan dan untuk meningkatkan
pertumbuhan bisnis perusahaan secara sistematik dan berkesinambungan. <i>Solution leadership </i> merupakan konsep dimana produk dan jasa yang
dihasilkan perusahaan perlu didukung dengan keseluruhan karakteristik yang
melekat pada produk tersebut, termasuk pelayanan purna jual, moral, citra merk,
dll, yang pada prinsipnya adalah memberikan ketenangan dan kebanggaan kekepada
pelanggan yang menjadi konsumen tersebut. C<i>ollective
intimacy </i>merupakan konsep dimana<i> </i>hubungan
dengan pelanggan digali lebih jauh, tidak hanya sebatas kepada hubungan pembeli
dan penjual, namun kepada perilaku dan kebiasaan pelanggan yang dapat
dianalisis untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan kepada pelanggan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"> Analisa data yang cepat dan akurat
saat ini sangat dimungkinkan dengan perkembangan teknologi informasi, dimana
data secara volume, variasi, dan kecepatan dapat dikelola dengan tepat sehingga
menghasilkan informasi yang akurat untuk menghasilkan inovasi dan memenangkan
persaingan bisnis masa kini.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 48px;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 48px;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 48px;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: blue;">Penulis : <a href="http://ccg.co.id/consultants.html#" target="_blank">Dr. Martinus Tukiran</a></b></div>
<div style="text-align: start;">
<br /></div>
<div style="text-align: start;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 48px;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">Magnatransforma Consulting Group</a></b></span> sebagai <b><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">perusahaan konsultansi bidang manajemen</a></b>, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi <b><span style="font-size: large;"><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">Magnatransforma Consulting Group</a>. <span style="color: blue;"><a href="http://www.magnatransforma.com/">www.magnatransforma.com</a></span> / 021. 29022118</span></b></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 48px;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 48px;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07800324093390296841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-69403800274773484102017-05-22T22:07:00.001-07:002017-05-22T22:07:06.251-07:00The Elements of Value<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkKU8ksW0DNZ_YHgdk2pPXqyHHiHZgOpDZvH_2a12LVeTGKgFBmIXShUkH8ed4XCEU7CYZYpPEvO2SsgLCA5IumtICJB8FZcouCn7ip8noSXJjhsPQ52K6W54tsJWpqPEczID-4TR8tjg/s1600/g1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkKU8ksW0DNZ_YHgdk2pPXqyHHiHZgOpDZvH_2a12LVeTGKgFBmIXShUkH8ed4XCEU7CYZYpPEvO2SsgLCA5IumtICJB8FZcouCn7ip8noSXJjhsPQ52K6W54tsJWpqPEczID-4TR8tjg/s640/g1.png" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Saat pelanggan mengevaluasi produk atau layanan,</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">m</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">ereka
menimbang nilainya sesuai dengan permintaan</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">harga. </span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Marketer</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(pemasar) </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">umumnya lebih fokus</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">w</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">aktu dan energi mereka dalam mengelola sisi harga, karena
kenaikan harga bisa langsung mendongkrak</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">k</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">euntungan. Tapi itu bagian yang mudah: Harga biasanya
terdiri</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">m</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">engelola sejumlah angka dan </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">sangat
terkait dengat analisis dan taktik dalam memberikan harga. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Apa yang konsumen benar-benar hargai, bagaimanapun, bisa
menjadi sulit</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Untuk menjabarkan dan</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">rumit secara psikologi. Bagaimana bisa tim kepemimpinan
secara aktif mengelola nilai atau cara merancangnya untuk memberikan lebih dari yang diiharapkan,
apakah itu fungsional (hemat waktu, reduksi biaya) atau emosional (mengurangi
kecemasan, memberi hiburan)? Analisis pilihan diskrit yang mensimulasikan
permintaan untuk kombinasi yang berbeda Dari fitur produk, harga, dan komponen
lainnya dan teknik penelitian serupa sangat kuat dan merupakan<i> tools</i> yang berguna, namun dirancang
untuk menguji reaksi konsumen terhadap konsep nilai yang telah terbentuk
sebelumnya –konsep yang terbiasa dinilai oleh para manajer. Datang dengan
konsep baru membutuhkan antisipasi</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">apa lagi yang</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> mungkin dianggap orang</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> berharga.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Jumlah dan sifat nilai pada tertentu</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">produk
atau layanan selalu berada di mata yang melihatnya, tentu saja. Namun <i>universal building block</i> tentang nilai
memang ada, menciptakan peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya
di pasar saat ini atau masuk ke yang baru</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"> Model nilai pelanggan (consumer value) memungkinkan
perusahaan untuk menghasilkan kombinasi baru dari nilai produk dan layanan</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"> yang dapat diberikan</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">. Kombinasi yang tepat, ditujukkan oleh analisis kami,
memberikan hasil pada loyalitas pelanggan yang lebih kuat, kesediaan pelanggan
yang lebih besar dalam mencoba suatu merek, dan pertumbuhan pendapatan yang
berkelanjutan.</span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw17Cy4Bea3a4nCLXp_xq-yiVl8GaIys4vb-G8ham8sjVdDIr6wUgEjmmgdWLQEpSGg1QxiQq-AonrhHP1rwT7o35VoGQtAsYa__vWDtBpUu-xUlIvdYEdfnmHK08iSh7mDqOeF06Al54/s1600/g2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="620" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw17Cy4Bea3a4nCLXp_xq-yiVl8GaIys4vb-G8ham8sjVdDIr6wUgEjmmgdWLQEpSGg1QxiQq-AonrhHP1rwT7o35VoGQtAsYa__vWDtBpUu-xUlIvdYEdfnmHK08iSh7mDqOeF06Al54/s640/g2.png" width="640" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Gambar Piramida <i>Elements
of Value<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kami telah mengidentifikasi 30 "</span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">elements of value</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">" –</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> atribut fundamental</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> yang paling penting dan diskrit</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Formulir. Unsur-unsur
ini termasuk dalam empat kategori:</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Fungsional, emosional, perubahan hidup</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
(<i>life changing</i>)</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">, dan dampak sosial</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> (<i>social impact</i>)</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Beberapa elemen lebih fokus ke dalam, utamanya</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">menangani kebutuhan
pribadi konsumen. </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Contoh</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">, </span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">life
changing element</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> – <b><i>motivasi</i></b></span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> ada di</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">i</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">nti dari produk pelacak latihan Fitbit. Lainnya</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Terfokus secara
lahiriah, membantu pelanggan berinteraksi</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">atau menavigasi dunia luar.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
</span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Functional element</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
– <b><i>organize
(terorganisir) </i></b></span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">sangat
penting bagi Container Store dan</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Intuit's TurboTax, karena keduanya membantu konsumen
menangani</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> d</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">engan kompleksitas di dunianya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam penelitian kami, kami tidak menerima pernyataan
konsumen bahwa atribut produk tertentu penting; </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">tetapi kami</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> mengeksplorasi apa yang mendasari pernyataan itu.
Misalnya, ketika seseorang mengatakan bahwa banknya "nyaman",
nilainya berasal dari beberapa kombinasi elemen fungsional menghemat waktu,
menghindari kerumitan, menyederhanakan, dan mengurangi usaha</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
(<i>save time, avoids hassle, simplifies,
dan reduce effort</i>)</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">. Dan
ketika pemilik Leica senilai $ 10.000 berbicara tentang kualitas produk dan
gambar yang dibutuhkannya,<i> </i></span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">life changing element</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
– <b><i>self
actualization</i></b></span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">, yang
timbul dari kebanggaan memiliki kamera yang digunakan fotografer terkenal.</span><span lang="IN"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tiga dekade pengalaman melakukan riset dan </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">observasi</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> konsumen untuk klien korporat mendorong kami untuk
mengidentifikasi 30 atribut mendasar ini, yang kami dapatkan dari sejumlah
studi pelanggan kuantitatif dan kualitatif. Banyak penelitian yang </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">melibatkan
</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">teknik wawancara
"laddering" yang terkenal, yang mempertimbangkan preferensi awal
konsumen untuk mengidentifikasi apa yang mendorong mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Model kami menelusuri akar konseptualnya ke hierarki
kebutuhan "hierarki kebutuhan psikolog Abraham Maslow", yang pertama
kali diterbitkan pada tahun 1943. Kemudian seorang anggota fakultas di Brooklyn
College, Maslow berpendapat bahwa tindakan manusia muncul dari keinginan bawaan
untuk memenuhi kebutuhan mulai dari yang sangat mendasar (keamanan, kehangatan,
makanan, istirahat) ke yang kompleks (harga diri, altruisme). Hampir semua<i> </i></span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">marketer</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> (</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">pemasar</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">)</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> saat ini akrab dengan hierarki Maslow. Elemen pendekatan
nilai memperluas wawasannya dengan memusatkan perhatian pada orang-orang
sebagai konsumen-yang menggambarkan perilaku mereka terkait dengan produk dan
layanan.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Hal ini m</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">ungkin berguna untuk membandingkan secara singkat
pemikiran Maslow dengan model kita. </span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Marketer</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
(p</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">emasar</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">)</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> telah melihat hierarkinya terorganisir dalam sebuah
piramida (walaupun kemudian menjadi penafsir, bukan Maslow sendiri, yang
mengungkapkan teorinya seperti itu). Di bagian bawah piramida adalah kebutuhan
fisiologis dan keamanan, dan di atas adalah aktualisasi diri dan
transendensi-diri. Asumsi populer adalah bahwa orang tidak bisa </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">m</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">encapai kebutuhan di atas sampai mereka bertemu yang di
bawah ini. Maslow sendiri mengambil pandangan yang lebih bernuansa, menyadari
bahwa banyak pola pemenuhannya ada. Misalnya, pemanjat tebing mencapai <b><i>selfactualization</i></b>
dengan ascents ribuan kaki yang tidak diketahui, mengabaikan pertimbangan
keamanan dasar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Demikian pula, unsur-unsur nilai piramida adalah model
heuristik-praktis dan bukan sempurna secara teoritis - di mana bentuk nilai
paling kuat tinggal di puncak. Untuk dapat memenuhi elemen orde tinggi
tersebut, perusahaan harus menyediakan setidaknya beberapa elemen fungsional
yang dibutuhkan dalam kategori produk tertentu. Tapi banyak kombinasi</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Elemen ada pada produk
yang sukses dan</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> l</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">ayanan hari ini</span><span lang="IN"> </span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sebagian besar elemen ini telah ada selama berabad-abad
dan mungkin lebih lama lagi, meski manifestasinya telah berubah seiring
berjalannya waktu. Sambungan pertama kali diberikan oleh kurir yang membawa
pesan sambil berjalan kaki. Lalu datanglah Pony Express, telegram, pos
pneumatik, telepon, internet, e-mail, Instagram, Twitter, dan situs media
sosial lainnya.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Relevansi elemen bervariasi menurut industri, budaya,
dan demografi. Misalnya, nostalgia atau integrasi mungkin berarti sedikit bagi
petani subsisten di negara-negara berkembang, sementara mengurangi risiko dan
menghasilkan uang sangat penting bagi mereka. Demikian juga, sepanjang sejarah,
aktualisasi diri telah berada di luar jangkauan kebanyakan konsumen, yang
berfokus pada kelangsungan hidup (walaupun mereka menemukan pemenuhan melalui
pencarian spiritual atau duniawi). <b><i><u>Tapi apapun yang menghemat waktu, mengurangi
usaha, atau mengurangi biaya</u></i></b></span><b><i><u><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">
merupakan nilai</span><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sangat berharga.</span></u></i></b></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span>
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: blue;">Penulis : <a href="http://ccg.co.id/consultants.html#" target="_blank">Oky Simbolon, MT</a></b></div>
<br />
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">Magnatransforma Consulting Group</a></b></span> sebagai <b><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">perusahaan konsultansi bidang manajemen</a></b>, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi <b><span style="font-size: large;"><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">Magnatransforma Consulting Group</a>. <span style="color: blue;"><a href="http://www.magnatransforma.com/">www.magnatransforma.com</a></span> / 021. 29022118</span></b><br />
<div>
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-87663143974860957002017-05-18T01:47:00.001-07:002017-05-18T01:47:15.667-07:00Prinsip Dasar Penerapan Green SCM (Logistik)<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Dalam era globalisasi ini, distribusi dan logistic atau lebih dikenal dengan Green Supply Chain Management (GSCM) telah memainkan peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan perdagangan dunia. Terlebih lagi persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya khususnya dari segi distribusi dan logistik. Esensi dari persaingan adalah terletak dari bagaimana sebuah perusahaan dapat mengimplementasikan proses-proses dari penciptaan produk atau jasa yang lebih murah, memiliki mutu lebih baik, dan lebih cepat untuk memperolehnya (cheaper, better and faster) dibandingkan pesaing bisnisnya.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Green Supply Chain Management meningkatkan operasional pekerjaan dengan menggunakan solusi yang memperhatikan lingkungan: <br />
• Meningkatkan kelincahan: GSCM membantu untuk mengurangi risiko dan mempercepat inovasi;<br />
• Meningkatkan adaptasi: analisis GSCM sering menghasilkan proses yang inovatif dan perbaikan terus menerus; <br />
• Mempromosikan keselarasan: GSCM melibatkan kebijakan negosiasi dengan pemasok dan pelanggan, yang menghasilkan keselarasan yang lebih baik dari proses bisnis</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Terdapat beberapa penelitian mengenai evaluasi performansi GSCM. Mengaplikasikan konsep green ke dalam industri otomotif sangat penting untuk mengurangi dampak lingkungan, bersaing dalam kompetisi pasar, dan memastikan pemenuhan terhadap peraturan. Dalam rangka mencapai GSCM, perusahaan harus mengikuti prinsip-prinsip dasar yang ditetapkan dalam klausul-klausul yang ada pada ISO 14001 yang mengelola tentang Sistem Manajemen Lingkungan. Dengan demikian, perusahaan harus mengembangkan prosedur yang berkonsentrasi pada analisis operasi, perbaikan terus-menerus, pengukuran, dan tujuan target serta program. Sehingga dapat disimpulkan konsep dari GSCM ini didasarkan pada perspektif lingkungan, yaitu bagaimana mengurangi limbah dan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan rantai pasok perusahaan industri. Hal ini merupakan aspek non finansial jangka panjang penting terkait dengan lingkungan yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam menjaga hubungan baik demi keberlanjutan kegiatan rantai pasoknya di masa yang akan datang.
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgntaFO0P-tC-uQecLNP9z0xMEyT0Jnt86TFIiCYgV1-g40LBIuNlLAT9G_4FDhGXRh2JGNlm0yOcWXcC3nRmWukjBH8lf3dpjqWUzVZcwFsg2jDDkt3_jENpE61NcWkTE71rLFVb636Do/s1600/1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="467" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgntaFO0P-tC-uQecLNP9z0xMEyT0Jnt86TFIiCYgV1-g40LBIuNlLAT9G_4FDhGXRh2JGNlm0yOcWXcC3nRmWukjBH8lf3dpjqWUzVZcwFsg2jDDkt3_jENpE61NcWkTE71rLFVb636Do/s640/1.png" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Gambar 1. Elemen Pendukung Green SCM
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br />
Dalam implikasi pelaksanaan Green SCM terdapat beberapa fungsi operasional dan aktivitas-aktivitas penunjang diantaranya:<br />
1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -18pt;">Pengadaan
hijau (Green Procurement) Pengadaan hijau berkaitan dengan keadaan lingkungan
pembelian yang terdiri dari keterlibatan dalam kegiatan pengurangan pembelian,
pemakaian ulang dan daur ulang bahan pada proses pembelian. Pengadaan hijau
adalah salah suatu solusi untuk lingkungan dan ekonomi konservatif bisnis dan
konsep memperoleh pilihan produk dan jasa yang meminimalkan dampak lingkungan.
Adapun kegiatan-kegiatan dalam pengadaan hijau antara lain : </span><br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 18.4px; margin: 0cm 0cm 6pt 63pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">a.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Pemilihan supplier Dalam sistem pengadaan hijau, pemasok tempat pembelian bahan hanya dari “mitra hijau” yang memiliki standar mutu lingkungan dan lulus proses audit serta mempertimbangkan pemasok yang mendapatkan ISO dan sertifikat terkait prestasi dalam konsep green.<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px; text-indent: -18pt;"></span><br />
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -18pt;"></span><br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 18.4px; margin: 0cm 0cm 6pt 63pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">b.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Mempromosikan kegiatan daur ulang dalam usaha meningkatkan kesadaran lingkungan dan mengurangi penggunaan bahan yang berbahaya bagi lingkungan.</span></div>
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -18pt;">2. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -18pt;">Manufaktur
hijau (Green Manufacturing) Manufaktur hijau merupakan proses produksi yang
menggunakan input dengan dampak lingkungan yang rendah, sangat efisien dan
menghasilkan sedikit bahkan tidak adanya limbah atau polusi. Manfaat dari
penerapan manufaktur hijau yaitu dapat menurunkan biaya bahan baku, keuntungan
efisiensi produksi dan meningkatkan citra perusahaan. Kegiatan-kegiatan dalam
manufaktur hijau antara lain: </span><br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin: 0cm 0cm 6pt 63pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri;">a.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengontrolan penggunaan zat berbahaya,
pemeliharaan kualitas air dan kontrol kualitas input sebelum pengolahan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin: 0cm 0cm 6pt 63pt; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri;">b.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Teknologi efisiensi energi yaitu dengan
mengurangi daya konsumsi dalam produk, meningkatkan masa hidup produk untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas, meningkatkan kapasitas mesin,desain
produk, dan lain-lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin: 0cm 0cm 6pt 63pt; text-indent: -13.5pt;">
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin: 0cm 0cm 6pt 63pt; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri;">c.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mempromosikan penggunaan kembali/ daur ulang,
meningkatkan kesadaran lingkungan dan mengurangi penggunaan bahan yang
berbahaya bagi lingkungan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin: 0cm 0cm 6pt 63pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
3.<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -18pt;">Distribusi
hijau (Green Distribution) Kegiatan dalam distribusi hijau yaitu kemasan hijau
dan logistik hijau. </span><br />
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -18pt;"><br /></span>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin: 0cm 0cm 6pt 72pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri;">a.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kemasan hijau, meliputi hemat kemasan,
menggunakan bahan yang ramah lingkungan, bekerja sama dengan vendor untuk
standarisasi kemasan, meminimalkan penggunaan bahan dan waktu untuk membongkar
dan mempromosikan program daur ulang. <o:p></o:p></span></div>
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -18pt;">
</span><br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin: 0cm 0cm 6pt 72pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri;">b.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Logistik hijau, meliputi pengiriman langsung ke
pengguna situs, penggunaan kendaraan bahan bakar alternatif dan
mendistribusikan produk dalam batch besar.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
4.<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -18pt;">Logistik
balik (Reverse Logistic) Logistik balik merupakan proses mengambil produk dari
konsumen akhir untuk tujuan meningkatkan nilai dan pembuangan yang tepat.
Kegiatan-kegiatan dalam logistik balik antara lain pengumpulan, gabungan
inspeksi/ pemilihan/ penyortiran, pemulihan, redistribusi dan pembuangan. </span><br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjchbifcj_NC96pI2WMy0CpZlVUSg2IfdW1sdznb3R_1oUTrs6S8hYtniBPLXTBAT_8xEcSUDtn1WQfBvSlOLwwUosj6DiEYYlcsTIgaAjXsWR5lTmUL1yyXJtx9YcCIU0M7wUkO-X9l5I/s1600/2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="489" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjchbifcj_NC96pI2WMy0CpZlVUSg2IfdW1sdznb3R_1oUTrs6S8hYtniBPLXTBAT_8xEcSUDtn1WQfBvSlOLwwUosj6DiEYYlcsTIgaAjXsWR5lTmUL1yyXJtx9YcCIU0M7wUkO-X9l5I/s640/2.png" width="640" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Gambar 2. Framework Proses Implementasi GSCM<br />
Green Supply Chain Management (GSCM) = Green Product Design + Green Material Management + Green Manufacturing Process + Green Distribution and Marketing + Reverse Logistics (RL) </div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
</div>
Jika ditarik pada suatu kondisi dalam negeri, Sistem green logistics memfasilitasi pengambilan limbah dari konsumen ke lokasi daur ulang. Konsep ini berawal dari kesadaran organisasi, masyarakat, dan pemerintah untuk menciptakan kondisi manufaktur, transportasi, dan proses distribusi yang minim polusi. Contoh penerapan green logistics adalah pengurangan konsumsi bahan bakar, penggunaan moda transportasi yang menimbulkan polusi (udara, suara) yang rendah, kerjasama dengan konsumen dan masyarakat dalam menghasilkan ide-ide baru untuk green logistics (misalnya penelitian di perguruan tinggi).<br />
<br />
<span style="color: blue;"><b>Penulis : <a href="http://www.magnatransforma.com/consultant.html">Ghulam Nurul Huda</a></b></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">Magnatransforma Consulting Group</a></b></span> sebagai <b><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">perusahaan konsultansi bidang manajemen</a></b>, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan.
Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi <b><span style="font-size: large;"><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">Magnatransforma Consulting Group</a>. <span style="color: blue;"><a href="http://www.magnatransforma.com/">www.magnatransforma.com</a></span> / 021. 29022118</span></b><br />
<br />
<br /></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07800324093390296841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-242171870691263592017-05-05T01:59:00.001-07:002017-08-03T19:18:35.588-07:00Kunci dari Performance Review adalah Persiapan<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6znh4MbdJwQhC076XwB2aJohRia4k1GUVXcDwbevL7tpa27VoRWLDfpEwWspoqWTI3aoZqDEYxVvp2awrH1niLz6tOvx_AhixxG3j-5_LdOmieDdhhskqM4Hf4z8d9lLlvsiAiBdWHSE/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6znh4MbdJwQhC076XwB2aJohRia4k1GUVXcDwbevL7tpa27VoRWLDfpEwWspoqWTI3aoZqDEYxVvp2awrH1niLz6tOvx_AhixxG3j-5_LdOmieDdhhskqM4Hf4z8d9lLlvsiAiBdWHSE/s1600/images.jpg" /></a></div>
Membuat dan memberikan ulasan kinerja merupakan salah satu tugas yang paling menantang bagi para Manajer. Suatu hal yang sulit untuk memberikan ulasan yang berhasil mengarahkan dinamika emosional dan interpersonal sekaligus menyeimbangkan tujuan kompleks dan bersaing yang ada dalam beberapa ulasan kinerja. Beberapa pelatih eksekutif mengatakan bahwa sebagian besar klien mereka adalah meminta untuk memberikan umpan balik mengenai draft performance review yang sudah mereka susun sebelum mereka mengirimkannya. Sebagian besar waktu, umpan balik yang diberikan pelatih eksekutif berpusat di sekitar menanyakan kelima pertanyaan berikut kepada mereka:<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>What are your goals for the discussion?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Sebelum Anda mulai menyusun ulasan, pertimbangkan tujuan dan sasaran Anda untuk diskusi, dan evaluasi bagaimana tujuan ini dapat sesuai atau mungkin bertentangan dengan atau lawan satu sama lain. Misalnya, Anda mungkin ingin memberikan dorongan positif sekaligus memberi peringatan dan kesadaran pada orang lain. Atau Anda mungkin ingin anggota tim Anda memikirkan continuous improvement dalam beberapa pekerjaan tertentu sambil membuat perubahan yang signifikan pada orang lain. Tujuan Anda mungkin untuk berfokus pada individual performance, interaksi interpersonal, organizationa citizenship behavior, atau yang lainnya. Anda mungkin ingin berfokus pada kinerja para staf dalam peran mereka saat ini sekaligus juga memberikan kesempatan belajar untuk mencapai kesuksesan. Bagikan performance review dengan rekan, atasan, mentor, atau pelatih terpercaya, dan tanyakan apakah review yang Anda tulis sesuai dengan tujuan yang ingin Anda capai.<br />
<br />
<b>Are you focusing on their behavior, personality, or both?</b><br />
<br />
Beberapa manajer percaya bahwa membentuk seseorang untuk sukses memerlukan fokus pada perilaku; Manajer lain berpikir bahwa hal tersebut berkaitan dengan suatu karakter atau kepribadian. Ada pro dan kontra untuk kedua pendekatan tersebut. Di satu sisi, berbicara tentang apa yang dilakukan oleh peninjau Anda dalam kasus tertentu tampak kurang menghakimi, lebih berbasis fakta, dan lebih beragam. Di sisi lain, membahas bagaimana seseorang tampil lebih umum dapat memberikan fokus yang lebih sederhana dan lebih holistik dengan tema yang lebih mudah diingat. Tapi seorang individu mungkin merasa dihakimi jika umpan baliknya lebih tentang siapa diri mereka daripada apa yang mereka lakukan. Akan sangat membantu jika mencoba menyeimbangkan antara aspek perilaku tentang bagaimana seseorang melakukan dan keseluruhan perasaan atau kesan yang diperoleh orang lain darinya. Jika peninjauan yang telah Anda rancang hanya mereferensikan kejadian atau produk kerja tertentu, Anda mungkin ingin menyertakan umpan balik ringkasan atau holistik. Sebaliknya, jika peninjauannya terlalu umum, ada baiknya untuk merujuk kejadian atau kiriman khusus.
<br />
<br />
<b>Are you exercising your authority?</b><br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br />
Menurut pengalaman para pelatih eksekutif, kebanyakan atasan ingin disukai, dan membujuk seorang karyawan untuk melihat berbagai hal seperti apa adanya. Tetapi jika seorang karyawan tampaknya tidak "mendapatkannya" dari waktu ke waktu, Anda mungkin harus lebih tegas dan pasti tentang persepsi Anda - dan juga persepsi orang-orang yang memberi umpan balik 360 derajat. Hal ini merupakan suatu “iming-iming” yang manis untuk menjaga keharmonisan dalam jangka pendek, namun hal itu tidak membuat individu sukses dalam jangka panjang. Hal ini juga merupakan suatu tantangan dalam review meeting untuk menyeimbangkan partisipatif dan demokratis, membiarkan orang lain mengendalikan diskusi, dan memvalidasi persepsi laporan langsung tentang kenyataan sementara juga menjalankan otoritas Anda sebagai atasan, mendefinisikan kenyataan seperti yang Anda lihat, dan mengendalikan meeting. Hal ini dapat menggoda bagi manajer untuk mengaitkan pesan yang lebih keras kepada orang lain dan memainkan peran delegasi untuk umpan balik negatif. Tapi lebih bermanfaat jika manajer memiliki umpan balik yang lebih jujur dan disampaikan secara langsung. Sebelum memberikan ulasan, lihatlah apa yang telah Anda susun untuk memastikannya dibaca sebagai berasal dari atasan daripada dari rekan atau bawahan.<br />
<br />
<b>Are you conveying the right tone?</b></div>
<br />
Sangat mudah bersikap terlalu positif atau terlalu negatif dalam review meeting. Terkadang seorang karyawan yang sedang berjuang menghilangkan pesan bahwa semuanya berjalan dengan baik dalam kinerja pekerjaannya; Terkadang seorang karyawan bintang mungkin mengira Anda kecewa dengan seberapa baiknya dia melakukannya. Nada suara, ekspresi wajah, komunikasi nonverbal, dan emosi sangat banyak dalam diskusi review. Persepsi langsung Anda tentang bagaimana umpan balik positif atau negatif dapat menciptakan dinamika pemenuhan diri sendiri, dan sangat bergantung pada kepekaan mereka terhadap niat Anda, jadi penting untuk mempertimbangkan menyesuaikan pendekatan Anda dengan cara yang paling efektif dengan individu, kepribadian, Dan perspektif. Untuk review meeting yang sangat menantang, Anda mungkin ingin berperan dalam diskusi terlebih dahulu dengan pelatih atau kolega untuk memastikan Anda menyampaikan dengan nada yang benar dan siap untuk menanggapi tantangan atau penolakan dari atasan. Ini juga membantu menyeimbangkan fokus pada kinerja individu dengan mempertimbangkan faktor situasional yang membuat pekerjaan mereka menjadi lebih mudah atau lebih sulit. Memperhitungkan konteks dapat memberikan tinjauan bahwa karyawan akan merasa seimbang, adil, membantu, dan memotivasi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<b>What next?</b><br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
Komponen terpenting dari tindak lanjut ke review meeting adalah tujuan yang ingin dicapai individu dan Anda setujui. Agar bisa menjadi motivasi dan efektif, tujuan harus menantang tapi realistis. Mereka harus mencakup aspirasi kinerja dan pembelajaran, menyeimbangkan hasil masa lalu dalam peran dan persiapan mereka saat ini untuk peran masa depan. Tindak lanjut setelah pertemuan tinjauan kinerja harus mencakup hal-hal yang berupa laporan langsung apa yang harus Anda lakukan untuk meningkatkan kinerja dan pembelajarannya serta hal yang akan Anda lakukan untuk mendukung dan melatih mereka menuju tujuan mereka. Setelah review meeting, ada baiknya Anda meminta laporan langsung untuk mengirimkan email dari tindak lanjut yang merangkum langkah selanjutnya dan menjadwalkan rapat beberapa bulan ke depan untuk memonitor progress. Ini juga sangat bermanfaat untuk meminta umpan balik setelah meninjau rapat untuk menanyakan laporan langsung Anda apa yang akan membuat umpan balik dan diskusi lebih bermanfaat bagi mereka.
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<br />
<span style="text-align: justify;">Mempersiapkan dan memberikan ulasan kinerja yang efektif adalah tindakan penyeimbang yang rumit. Tidak ada yang mendapatkan semua itu benar sepanjang waktu, dan setiap orang salah beberapa dari beberapa waktu. Idealnya, dengan berjuang untuk keseimbangan, mendekati latihan dengan cara yang terbuka dan sadar, dan mendapatkan umpan balik tentang tinjauan sebelum dan sesudah hal itu terjadi, para manajer dapat memberikan tinjauan efektif yang memperbaiki kinerja individu, tim, dan organisasi. Manajer terbaik selalu berusaha untuk lebih baik memberikan ulasan kinerja dan umpan balik, dan terbuka untuk menerima umpan balik yang memungkinkan mereka melakukan suatu perbaikan.</span><br />
<br />
<span style="text-align: justify;">Reference:</span><br />
<span style="text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
https://hbr.org/2016/06/the-key-to-performance-reviews-is-preparation by Ben Dattner
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><b>Penulis : <a href="http://ccg.co.id/consultants.html">Anna Antyaning K, SE</a></b></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><a href="http://magnatransforma.com/" target="_blank">Magnatransforma Consulting Group</a></b></span> sebagai <b><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">perusahaan konsultansi bidang manajemen</a></b>, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan.
Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi <b><span style="font-size: large;"><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">Magnatransforma Consulting Group</a>. <span style="color: blue;"><a href="http://www.magnatransforma.com/">www.magnatransforma.com</a></span> / 021. 29022118</span></b><br />
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b>
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #7a7a7a; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 1.25em; text-align: justify;">
Tujuan utama dari kaling syariah ini adalah untuk mereka berinvestasi kavling <a href="https://kampungkurma.co.id/bisnis-investasi-tanah-kavling-kampung-kurma-cirebon/" target="_blank">kampung kurma cirebon</a> untuk membantu membangun peradaban Islam, melahirkan generasi-generasi penghafal Qur’an dari pesantren tahfidz di sana, mewujudkan kemandirian umat dengan mengentaskan kemiskinan di sekitar lokasi.Tentu saja sebagai sebuah lingkungan hunian yang nyaman dan aman, kavling <a href="https://kampungkurma.co.id/bisnis-investasi-tanah-kavling-kampung-kurma-cirebon/" target="_blank">kampung kurma cirebon</a> ini akan dibekali dengan berbagai fasilitas publik yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kegiatan-kegiatan yang positif, yang bisa dilakukan bersama-sama dengan keluarga anda.</blockquote>
<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07800324093390296841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-69058441965320329412017-04-27T21:10:00.000-07:002017-08-03T19:19:56.818-07:00Pemodelan Proses Bisnis Dengan BPMN<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Pemodelan proses menggambarkan alur dari aktivitas bisnis dari sebuah perusahaan. Tujuan dari pemodelan ini adalah membantu pihak-pihak yang terlibat dalam proses tersebut, mengerti dan memahami setiap langkah dari proses tersebut, sehingga perusahaan dapat mencapai keuntungan yang maksimal dari pemodelan proses.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Dalam pemeodelan bisnis proses, metode yang digunakan dalam menggambarkan setiap alur proses harus dapat dimengerti oleh setiap pihak yang terkait dengan proses tersebut. Alur proses harus digambarkan dengan jelas agar tidak terjadi persepsi akan suatu proses yang berbeda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Untuk menggambarkan peta yang pertama yaitu peta bisnis proses, perlu dipahami bahwa yang digambarkan ialah kegiatan-kegiatan yang ada di dalam organisasi tersebut beserta dengan hubungan-hubngannya. Departemen atau unit kerja tidak boleh digambarkan dan juga menjadi landasan pembuatan alur proes, dikarenakan dapat terjadi duplikasi proses antar departemen, sehingga membuat peta bisnis proses tidak menggambarkan proses-proses yang sebenarnya terdapat dalam sebuah organisasi.<br />
<br />
Dalam menggambarkan model proses bisnis dikenal sebuah metode atau tool yang dapat digunakan untuk membantu perusahaan dalam menggambarkan proses-prosesnya. Metode itu disebut dengan Business Process Model and Notation atau yang dikenal dengan BPMN. BPMN adalah standar untuk pemodelan proses bisnis yang menyediakan notasi grafis untuk menentukan proses bisnis dalam Proses Bisnis Diagram, didasarkan pada teknik flowchart sangat mirip dengan diagram aktivitas dari Unified Modeling Language (UML). Tujuan dari BPMN adalah untuk mendukung manajemen proses bisnis, baik untuk pengguna teknis dan pengguna bisnis, dengan menyediakan notasi yang intuitif untuk pengguna bisnis, namun dapat mewakili proses yang kompleks.<br />
<br />
BPMN juga digunakan untuk menggabungkan proses bisnis dengan teknologi informasi. Dengan adanya BPMN diharapkan, pengguna dapat mengerti secara keseluruhan mengenai alur-alur proses karena digambarkan secara sederhana dengan simbol-simbol yang mudah dimengerti.
<br />
<br />
Di dalam BPMN terdapat beberapa elemen yang mendasari dari metode ini,<br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br />
1. Flow Objects<br />
Events, Activities (Aktitivitas otomatis / manual), Gateways</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
2. Connecting Objects</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
3. Swim Lanes<br />
4. Artefacts
<br />
<br />
Dalam menuliskan proses menggunakan BPMN, beberapa simbol dasar yang dapat dipakai adalah seperti berikut<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ3vFxn4dG3Mk3HP1fDsQlDsoh8Cfs3QK_sG37irGzHZduMonfZgd1TIDhyphenhyphenuYZffOPxpQ_-8gW0zJdAZHAp4MsUw-MabEmlUBTzhbJG9W5H6dDACE8LvONCK-1SjVP-MnVQJv9p7X51Ao/s1600/1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ3vFxn4dG3Mk3HP1fDsQlDsoh8Cfs3QK_sG37irGzHZduMonfZgd1TIDhyphenhyphenuYZffOPxpQ_-8gW0zJdAZHAp4MsUw-MabEmlUBTzhbJG9W5H6dDACE8LvONCK-1SjVP-MnVQJv9p7X51Ao/s320/1.png" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Gambar 1. Simbol BPMN</div>
<div style="text-align: center;">
Sumber google.com</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br />
Dibawah ini merupakan contoh sebuah proses yang menggunakan model BPMN<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNYNiHOnnEh0oL4AVW4Uh-gkHJwgrk6vWk3Jtb4-c4j6lm-umBtfd2cuX3NUMXymMrW0MI0qA1T_PsbFFu8cwKeiH1L0delmDnU7QpoEMRfgHDLDcLhhaDftSQxRrMTUybNgQzbJ-xvmg/s1600/2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="419" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNYNiHOnnEh0oL4AVW4Uh-gkHJwgrk6vWk3Jtb4-c4j6lm-umBtfd2cuX3NUMXymMrW0MI0qA1T_PsbFFu8cwKeiH1L0delmDnU7QpoEMRfgHDLDcLhhaDftSQxRrMTUybNgQzbJ-xvmg/s640/2.png" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Gambar 2. Proses dengan BPMN<br />
<br /></div>
</div>
<br />
Seiring berkembangnya teknologi informasi, BPMN erat dengan penggunaan software sehingga muncul istilah yang disebut process automation. Process Automation atau proses otomatisasi merupakan sebuah langkah menggabungkan antara software dengan proses. BPMN mengambil peran dengan menggambarkan proses yang dapat dimengerti oleh software dan juga manusia yang akan menjalankan proses tersebut.
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<br />
<span style="text-align: justify;">Dengan adanya BPMN diharapkan proses bisnis dapat digambarkan, dimengerti dan dieksekusi dengan baik oleh pengguna. Contoh lain penggunaan BPMN dalam penggambaran proses bisnis seperti gambar 3</span><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8JPBLng1PicUCjneO7TdFHZ36YnjZAVI1h4XCl_JOU3n39IdKIMNobKX5zzegD7uyDY1Z9immcTqQPhQ_kskOnD1yw2cLR5kMLojahuCeByQ7NdqJzBxeEux6jdFXfGmwkILsSmEGJK4/s1600/3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="305" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8JPBLng1PicUCjneO7TdFHZ36YnjZAVI1h4XCl_JOU3n39IdKIMNobKX5zzegD7uyDY1Z9immcTqQPhQ_kskOnD1yw2cLR5kMLojahuCeByQ7NdqJzBxeEux6jdFXfGmwkILsSmEGJK4/s640/3.png" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Gambar 3. Proses Kolaborasi<br />
Sumber: Object Mangement Group</div>
<br />
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Dalam menggambarkan proses, BPMN memfasilitasi berbagai macam proses yang kompleks. Seperti di gambar 3, BPMN dapat menggambarkan dua proses yang menggabungkan antara proses yang dilalui pasien dan yang proses yang harus dilakukan oleh dokter. Dengan BPMN penggambaran dua proses tersebut dapat digabungkan dengan notasi-notasi yang dimiliki oleh BPMN.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3lSQGp0RDAsMK7yGB0SwCQrNGhV6qnK5YFrtc2jNRjP1bxyTeTTCmgfNzXXswKQN8Gzio703RjoNw6kdk-P-6Z-l-0aZHaq3m0R3fFQmgm9-5OX4JfPvALhavn4wbtBGL4vaTJ_rLD2o/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="499" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3lSQGp0RDAsMK7yGB0SwCQrNGhV6qnK5YFrtc2jNRjP1bxyTeTTCmgfNzXXswKQN8Gzio703RjoNw6kdk-P-6Z-l-0aZHaq3m0R3fFQmgm9-5OX4JfPvALhavn4wbtBGL4vaTJ_rLD2o/s640/4.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Gambar 4. Simbol BPMN</div>
<div style="text-align: center;">
Sumber google.com<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan adanya metode BPMN ini, pemodelan proses dalam suatu organisasi dapat disusun berdasarkan suatu simbol atau bahasa yang mudah dimengerti dan dapat dieksekusi dengan menggunakan aplikasi bisnis proses.
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Software-software yang dapat digunakan untuk mengeksekusi proses bisnis dengan notasi BPMN adalah Progresia. Software ini berfungsi dalam menjalankan setiap langkah aktivitas yang perlu dilakukan.
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menggambarkan proses tersebut, dapat dilakukan dengan mudah, karena menggunakan fungsi drag and drop, sehingga pengguna hanya perlu memilih dan menaruh di kanvas yang ada. Kemudian, pengguna dapat memahami dan mengeksekusi proses tersebut sesuai dengan apa yang digambarkan.
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIuFRIudQK9WhjqYNgiR9Il22E9KROXbTjlAgpGcfpyBetaDZlXTBmMc7pMmYcnR0lbSJZ3PceXCZxa8q2ktUHAMJHc9FUUk38zfyzLMrj_mCb7yv_RptJKf0q99DIazUUVw7RrMefY4M/s1600/5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="331" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIuFRIudQK9WhjqYNgiR9Il22E9KROXbTjlAgpGcfpyBetaDZlXTBmMc7pMmYcnR0lbSJZ3PceXCZxa8q2ktUHAMJHc9FUUk38zfyzLMrj_mCb7yv_RptJKf0q99DIazUUVw7RrMefY4M/s640/5.png" width="640" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Gambar 5. BPMN dalam Progresia</div>
</div>
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><b>Penulis : <a href="http://magnatransforma.com/consultant.html">Lukas Danny Tjitrabudi</a></b></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><a href="http://magnatransforma.com/" target="_blank">Magna Transforma Consulting Group</a></b></span> sebagai <b><a href="http://magnatransforma.com/" target="_blank">perusahaan konsultansi bidang manajemen</a></b>, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan.
Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi <b><span style="font-size: large;"><a href="http://magnatransforma.com/" target="_blank">Magna Transforma Consulting Group</a>. <span style="color: blue;"><a href="http://magnatransforma.com/">www.magnatransforma.com</a></span> / 021. 29022118</span></b><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; font-style: italic;">Tujuan utama dari kaling syariah ini adalah untuk mereka berinvestasi kavling </span><a href="https://kampungkurma.co.id/bisnis-investasi-tanah-kavling-kampung-kurma-cirebon/" style="border: none; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; font-style: italic; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out 0s;" target="_blank">kampung kurma cirebon</a><span style="font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; font-style: italic;"> untuk membantu membangun peradaban Islam, melahirkan generasi-generasi penghafal Qur’an dari pesantren tahfidz di sana, mewujudkan kemandirian umat dengan mengentaskan kemiskinan di sekitar lokasi.Tentu saja sebagai sebuah lingkungan hunian yang nyaman dan aman, kavling </span><a href="https://kampungkurma.co.id/bisnis-investasi-tanah-kavling-kampung-kurma-cirebon/" style="border: none; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; font-style: italic; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out 0s;" target="_blank">kampung kurma cirebon</a><span style="font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; font-style: italic;"> ini akan dibekali dengan berbagai fasilitas publik yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kegiatan-kegiatan yang positif, yang bisa dilakukan bersama-sama dengan keluarga anda.</span></span></blockquote>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07800324093390296841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-5672347961411061642017-04-19T20:28:00.001-07:002017-04-19T20:28:36.748-07:00REVENUE ASSURANCE<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Pada mulanya revenue assurance banyak diterapkan di Perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi. Dari penyedia jasa telekomunikasi revenue assurance berkembang ke bisnis perbankan karena aktivitas perbankan hampir semua tergantung dengan teknologi informasi dan menggunakan aplikasi perbankan. Namun, dalam prakteknya hampir semua bank menggunakan platform aplikasi yang berbeda. Sehingga munculah revenue assurance di perbankan dikarenakan perbedaan platform aplikasi antar bank yang bisa menyebabkan perbedaan waktu atau transaksinya. Saat ini revenue assurance juga berkembang di beberapa perusahaan bidang lainnya, sehingga secara definisi menjadi lebih korporat.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Revenue assurance didefenisikan sebagai metode peningkatan kualitas data dan proses yang dapat meningkatkan keuntungan, pendapatan, dan arus kas tanpa mempengaruhi permintaan. Diartikan juga sebagai terminologi yang meliputi penjabaran aktivitas-aktivitas dimana perusahaan telekomunikasi akan berusaha untuk memastikan bahwa proses-proses dan prosedur-prosedur telah mampu menimalkan kebocoran pendapatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Revenue assurance tidak hanya sebatas mengumpulkan pendapatan secara akurat dan tepat waktu tetapi juga berkaitan dengan process assurance, transaction assurance, billing assurance, dan fraud management. Process assurance diselesaikan dengan melakukan pemetaan terhadap seluruh alur kerja untuk mengindentifikasi dan mengukur seluruh titik-titik kendali. Transaksi ditangani dengan cara memastikan ketepatan dalam pesanan dan pengadaan layanan serta ketepatan penyampaian informasi tagihan dimana seluruh transaksi akan diproses dan disesuaikan dengan tarif. <br />
<br />
Ada beberapa pendekatan yang dalam melakukan fungsi revenue assurance, antara lain:<br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br />
1. Reactive revenue assurance,<br />
yaitu fungsi revenue assurance hanya digunakan untuk mendeteksi kebocoran pendapatan yang sedang terjadi.</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br />
2. Active revenue assurance,<br />
ditujukan untuk menangani masalah-masalah yang terjadi. Pendekatan ini ditujukan untuk menginisialisasi tanggapan terhadap penanganan kehilangan pendapatan.</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br />
3. Proactive revenue assurance,<br />
berupa aksi yang dilakukan untuk mengantisipasi kehilangan pendapatan. Pengendalian dan pengukuran lainnya digunakan dalam rangka mencegah terjadinya permasalahan.<br />
<br />
Secara mudah kerangka kerja dari Revenue Assurance dapat diartikan dengan membandingkan data yang sudah dirancang di awal dengan data hasil pelaksanaan proses di lapangan untuk kemudian dianalisis, difilter, dan dievaluasi untuk menyelidiki terjadinya kecurangan dalam proses tersebut sebelum selanjutnya dilakukan proses pelaporan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIKAM9dG1DFjQACIiAsMWXBBlIa3es3vl9-vmQ8voJN_nRLoNbjFRHLF9YiJxEGZ4_CYcUh0vGYSi4nqXndEPZhaI5ff_3i-ZSqAOZwSle08pDKhMMHnHSF6THVX_orxB4f5RQTrChJ0M/s1600/ra.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="420" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIKAM9dG1DFjQACIiAsMWXBBlIa3es3vl9-vmQ8voJN_nRLoNbjFRHLF9YiJxEGZ4_CYcUh0vGYSi4nqXndEPZhaI5ff_3i-ZSqAOZwSle08pDKhMMHnHSF6THVX_orxB4f5RQTrChJ0M/s640/ra.png" width="640" /></a></div>
<br />
Secara umum, teknik yang digunakan dalam revenue assurance ini terbagi menjadi dua bagian yaitu :<br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br />
1. Manajemen kecurangan (fraud management), <br />
suatu kegiatan yang ditunjukan untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan dalam suatu siklus penciptaan pendapatan.<br />
<br />
2. Verifikasi penagihan (billing verification), suatu metode yang digunakan untuk melakukan validasi dan verifikasi kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam proses penagihan sampai pembayaran.<br />
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Penggunaan fungsi revenue assurance dapat memberikan keuntungan diantaranya:<br />
<br />
1. Mengidentifikasi kesempatan mendapatkan penghasilan dari pembayaran tunai, penciptaan pendapatan, nilai keuntungan dan target laba.<br />
<br />
2. Mengidentifikasi pengukuran dan pencegahan titik-titik risiko dari kebocoran pendapatan.<br />
<br />
3. Mengindentifikasi peningkatan proses dan kesempatan perbaikan pendapatan.<br />
<br />
4. Mencegah inkonsistensi pada pecatatan penagihan sebelum diserahkan kepada pelanggan dan meningkatkan akurasi penagihan.<br />
<br />
5. Mengurani biaya operasional<br />
<br />
6. Memfokuskan potensi retensi pembayaran tagihan<br />
<br />
7. Melakukan penyebaran pendapatan untuk usaha-usaha yang menguntungkan lainnya.<br />
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Penerapan revenue assurance di Perusahaan dapat dielaborasi dengan Balanced Score Card yang merupakan sebuah kumpulan pengukuran yang memberikan menejer-menejer dalam top level suatu pandangan yang cepat dan komprehensif mengenai bisnis, termasuk pengukuran keuangan yang memberikan hasil dari akses yang telah dilakukan dan dilengkapi dengan pengukuran operasional pada kepuasan pelanggan, proses internal, dan inovasi organisasi serta peningkatan pengukuran aktifitas operasional yang merupakan mengarahkan kinerja keuangan dimasa yang akan datang.</div>
Pengukuran di dalam balanced scorecard merujuk pada empat sudut pandang yaitu :<br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Penggunaan fungsi revenue assurance dapat memberikan keuntungan diantaranya:<br />
<br />
1. Sudut pandang keuangan (financial),<br />
<br />
2. Sudut pandang pelanggan (customer),<br />
<br />
3. Aspek internal bisnis,<br />
<br />
4. Aspek pembelajaran dan pertumbuhan.<br />
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Dalam hubungannya dengan fungsi revenue assurance, penggunaan balanced scorecard akan difokuskan pada hubungan sebab akibat dari sudut pandang pelanggan dan proses bisnis internal.</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><b>Penulis : <a href="http://magnatransforma.com/consultant.html">Holiriyeuh, ST</a></b></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">Magna Transforma Consulting Group</a></b></span> sebagai <b><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">perusahaan konsultansi bidang manajemen</a></b>, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan.
Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi <b><span style="font-size: large;"><a href="http://magnatransforma.com/" target="_blank">Magna Transforma Consulting Group</a>. <span style="color: blue;"><a href="http://www.magnatransforma.com/">www.magnatransforma.com</a></span> / 021. 29022118</span></b><br />
<br />
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-16345241965290602032017-04-12T02:00:00.001-07:002017-04-12T02:00:06.931-07:00Bagaimana Cara Membuat Perencanaan Bisnis – Business Plan yang Baik<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Perencanaan Usaha (business plan) adalah proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program, dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha tertentu (Bogadenta, 2013). Akan tetapi, kenyataannya banyak orang gagal membuat sebuah rencana bisnis (business plan) disaat akan melakukan bisnis.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Secara teori mengembangkan sebuah rencana bisnis atau business plan sangat penting untuk mengamankan modal awal dan dalam mengarahkan perusahaan setelah didirikan. Business plan membantu untuk menentukan akan menjadi seperti apa perusahaan itu nantinya, siapa yang akan mengoperasikannya (dan bagaimana tingkat pengalaman mereka), dan area persaingan yang akan diambil, serta nilai jual unik yang diharapkan akan membawa keberhasilan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgltT4oATuCSBv-FjAXuhfJ6_KSbwtGes8pQrfXe1vqcFQcG1Jm46ERqi3ve5JUP9Iri5vPTQmCeh9frD62FT9mKgYGDPlfXaGUVKaYeE2L_nV-WpLNkTARZqZPzmGxp4cCO8RaYes0LU0/s1600/12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="333" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgltT4oATuCSBv-FjAXuhfJ6_KSbwtGes8pQrfXe1vqcFQcG1Jm46ERqi3ve5JUP9Iri5vPTQmCeh9frD62FT9mKgYGDPlfXaGUVKaYeE2L_nV-WpLNkTARZqZPzmGxp4cCO8RaYes0LU0/s400/12.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Menurut Fox Business (2012), ada 10 poin penting dalam membuat suatu business plan perusahaan seperti dijelaskan dalam Figure 1. adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Executive Summary
Biasanya terdiri dari satu atau dua halaman yang menjelaskan secara singkat tentang usaha bisnis suatu perusahaan. Hal ini sudah termasuk didalamnya sasaran bsinis, operasional, upaya pemasaran, dan modal pendapatan.</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br />
2. Mission Statement
Pada umumnya menjelaskan visi dan misi dari suatu perusahaan mengenai bisnis yang akan dijalankan. Pastikan visi dan misi yang dibuat harus jelas, singkat dan mencakup kegiatan bisnis yang akan dilakukan oleh perusahaan ke depannya.</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br />
3. Company Background
Menjelaskan latar belakang atau historikal berdirinya suatu perusahaan. Secara umum, mengambarkan bisnis kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan tersebut dan asal mula ide untuk membangun bisnis tersebut.<br />
<br />
4. Product Description
Menggambarkan secara jelas produk atau jasa yang akan di jual atau ditawarkan kepada konsumen. Selain itu dalam pembuatan bisnis plan, pengusaha (entrepreneur) harus dapat menjelaskan bagaimana sistem proses produksi tersebut dilakukan dari pengelolaan bahan mentah (raw material), proses pembuatan (work-in-process), hingga menjadi barang jadi (finished goods) dan akhirnya dilakukan proses pengemasan atau pelabelan produk (packing & labelling).<br />
<br />
5. Marketing Plan
Dalam pembuatan business plan, perlu dibuat rencana strategi pemasaran (marketing plan) yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam menjual produk atau jasa mereka kepada konsumen. Dalam merancang marketing plan, harus dibuat secara realistis, unik dan memberikan nilai tambah (value added) bagi perusahaan sehingga dapat bersaing dengan perusahaan yang sejenis. Marketing Plan bisa dibuat dalam beberapa fase sesuai dengan kondisi bisnis perusahaan, misalnya: fase pengenalan produk atau jasa (Branding awareness), fase pemasaran lewat digital ataupun sosial media (digital or media social marketing), fase pricing strategy, dll.<br />
<br />
6. Competitor Analysis
Untuk perusahaan yang bergerak di industry sejenis, ada kalanya perlu melakukan analisis terhadap kompetitior atau pemain sejenis. Dari analisis tersebut, perusahaan bisa mengetahui market positioning di pasar serta dapat mengetahui strategi apa yang telah dilakukan oleh competitor di pasaran dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk membuat inovasi strategi yang berbeda atau unik untuk dapat bersaing dengan kompetitor sejenis.<br />
<br />
7. SWOT Analysis
SWOT Analysis sangat perlu di lakukan jika ingin membangun suatu usaha, karena ini berkaitan dengan kondisi internal perusahaan. Dari SWOT analysis, perusahaan dapat melihat kekuatan & kelemahan yang ada dalam perusahaan dengan membandingkan ke kompetitor sejenis, sehingga dapat dilakukan antisipasi untuk meminimalisir kelemahan perusahaan dan menjaga konsistensi kekuatan kita dengan mempertimbangkan faktor eksternal seperti peluang dan ancaman dari luar yang dapat menghambat keberlangsungan kegiatan bisnis perusahaan (sustainable business operational)<br />
<br />
8. Operations
Di dalam membuat rencana bisnis (business plan), pengusaha perlu menghitung biaya operasional dalam menjalankan kegiatan usahanya, mulai dari biaya produksi, biaya SDM, biaya maintenance, ataupun biaya lainnya. Hal ini sangat penting dilakukan sehingga dapat mengantisipasi kerugian yang timbul dari kegiatan bisnis. Selain itu, para investor (penanam modal usaha) perlu mengetahui alokasi dana secara rinci dan logis yang akan di gunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional bisnis perusahaan.<br />
<br />
9. Financial Planning
Perencanaan keuangan (financial planning) merupakan faktor yang sangat penting dalam membangun suatu bisnis. Dalam membuat rencana keuangan, perusahaan perlu melakukan formulasi atau perhitungan atas modal dana (capital) yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan operasional usahanya, serta bagaimana membuat dan menggontrol anggaran (budgeting) untuk menjalankan proses bisnisnya. Semua Hal ini harus diperhitungkan secara matang dan tepat untuk mencegah kerugian yang timbul dari kegiatan tersebut.<br />
<br />
10. Timeline Business Project
Investor perlu mengetahui timeline project yang dibutuhkan ataupun yang akan dilakukan oleh pengusaha di dalam membangun bisnis usahanya. Perlu dibuatkan timeline tahapan dalam pengembangan bisnis secara jelas dan logis sehingga para investor dapat percaya untuk menanamkan modalnya untuk perusahaan tersebut.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Perencanaan bisnis (Business Plan) yang baik harus mampu dapat menjawab 3 pertanyaan penting bagi investor atau kreditur:</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<ol>
<li>Apakah saya dapat menghasilkan uang dengan berinvestasi di bisnis ini? Pertanyaan ini ingin berusaha menyakinkan kepada investor atau kreditur mengenai risiko dan imbal hasil, jika mereka berinvestasi di bisnis Kita.</li>
<li>Apakah saya menyukai dan mengerti bisnis tempat saya berinvestasi ini?</li>
<li>Apakah saya mempercayai orang-orang dengan siapa saya berinvestasi?</li>
</ol>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<br />
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Oleh karena itu, melalui sebuah business plan yang mantap akan memberi jaminan yang lebih keseriusan dari pengelola bisnis yang bersangkutan. Business plan juga merupakan cara Anda untuk meyakinkan pihak investor atau pemberi dana hibah di perusahaan yang akan Anda buat. Business plan yang baik akan mengandung isian yang jelas dan mudah dipahami apa sebenarnya yang menjadi maksud tujuan, upaya-upaya, gambaran target, strategi dan sebagainya.</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><b>Penulis : <a href="http://magnatransforma.com/consultant.html">Yose Foejisanto, SE, M. Sc</a></b></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">Magna Transforma Consulting Group</a></b></span> sebagai <b><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">perusahaan konsultansi bidang manajemen</a></b>, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan.
Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi <b><span style="font-size: large;"><a href="http://magnatransforma.com/" target="_blank">Magna Transforma Consulting Group</a>. <span style="color: blue;"><a href="http://www.magnatransforma.com/">www.magnatransforma.com</a></span> / 021. 29022118</span></b><br />
<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07800324093390296841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-37477768971751363332017-04-06T01:02:00.002-07:002017-04-06T01:07:28.111-07:00Innovation Rules<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Dalam tahun-tahun terakhir ini, kita melihat begitu banyak perubahan bisnis di sekitar kita. Terutama perubahan yang disebabkan perkembangan teknologi internet. Produk seperti transportasi on line, belanja on line, dan sebagainya menunjukkan bagaimana produk-produk tersebut mendominasi industri dan mengalahkan dengan telak produk konvensional. Apakah yang terjadi dengan kemampuan produk-produk baru tersebut merebut konsumen dan sulit dikejar oleh produk konvensional? Jawaban singkatnya adalah inovasi.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Konsep inovasi memang bukan hal yang baru, namun bentuk konkritnya baru sering kita lihat dewasa ini. Peter Drucker seorang guru manajemen pernah mengatakan bahwa ada dua hal yang paling penting dalam bisnis yaitu marketing dan inovasi, sedangkan hal lainnya merupakan faktor biaya. Dahulu inovasi hanya milik perusahaan besar yang mampu menginvestasikan sumberdaya pada unit kerja penelitian dan pengembangan. Sedangkan perusahaan menengah dan kecil karena keterbatasan sumberdaya tidak banyak yang melaksanakan inovasi. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan akses terhadap teknologi yang semakin luas bagi seluruh kalangan, inovasi dewasa ini banyak terlihat justru pada perusahaan skala kecil yang baru tumbuh yang kita kenal dengan istilah startup company.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Inovasi merupakan realisasi ide kreatif yang menciptakan nilai tambah sehingga dapat menjadi kapitalisasi pada hasil bisnis. Inovasi dapat kita lihat hasilnya sebagai suatu penciptaan nilai tambah pada proses atau juga suatu penciptaan nilai tambah pada produk. Jadi inovasi dapat berupa inovasi proses dan inovasi produk. Pada kegiatan inovasi produk, sering kali didapat hasil yang luar biasa, seperti mobil terbang, robot, dll. Kegiatan inovasi yang menghasilkan penemuan produk baru kita kenal dengan istilah invention (penemuan). Sedangkan inovasi proses dapat juga dilakukan secara radikal dan menyeluruh yang kita kenal dengan konsep process reengeneering.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Menurut Tony Davila dkk dalam bukunya Making Innovation Work, inovasi bukanlah suatu formula rahasia, namun lebih merupakan proses manajemen yang perlu dijalankan dengan disiplin tinggi. Untuk dapat mewujudkan inovasi di dalam organisasi, diperlukan tujuh rumusan dari manajemen inovasi, yaitu;<br />
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
1. Leadership yang kuat, yang mampu mendorong dan memberi semangat dalam rangka menhasilkan nilai tambah yang nyata. Peran pemimpin adalah merumuskan arah dan strategi dengan jelas.<br />
<br />
2. Inovasi perlu dibangun menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari mentalitas dasar perusahaan.</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br />3. Inovasi perlu selaras dengan strategi bisnis organisasi</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br />4. Keseimbangan antara ide kreatif sebagai input dan nilai tambah yang tercipta pada output perlu dijaga sehingga menghasilkan kapitalisasi bisnis yang maksimum.</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br />5. Diperlukan komitmen untuk memberantas sikap yang cari aman dan resisten terhadap kegiatan inovatif</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br />6. Jaringan inovasi baik secara internal maupun eksternal organisasi perlu dibangun sebagai struktur inovasi<br />Pengukuran yang nyata dan tepat serta penghargaan yang tepat akan membangun perilaku inovatif yang diinginkan.</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
7. Dari tujuh rumusan manajemen inovasi menurut Tony Davila di atas, dapat kita abstraksikan menjadi 3 hal yang utuma, yaitu kepemimpinan, budaya, dan sistem manajemen.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: justify;">Kepemimpinan yang kuat merupakan kepemimpinan kolaboratif yang mampu mengelola perbedaan demi menghasilkan ide kreatif yang lebih besar. Kepemimpinan yang mampu mendorong setiap orang untuk melakukan ekplorasi terhadap ide kreatif. Kepemimpinan yang mampu mengintegrasikan berbagai kontribusi dari berbagai pihak sehingga tercipta jaringan yang terintegrasi di dalam organisasi. McKinsey Consulting mencoba membuat model terkait dengan Leadership Innovation sbb;</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWRzLyEgX0smlbAwTJ23dvoyM7uEUdIx83MhjfmYlRNGQaYoXoDexRnsV4x6TinBw4ClTpdDYc71TK018Ak8OEEy4-EURZ7EMY5x7Q0JJtMhVqAL1wFlzyOS62t81DpCRSxY-MYpwPfmE/s1600/Image_Designing+an+innovation+network_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWRzLyEgX0smlbAwTJ23dvoyM7uEUdIx83MhjfmYlRNGQaYoXoDexRnsV4x6TinBw4ClTpdDYc71TK018Ak8OEEy4-EURZ7EMY5x7Q0JJtMhVqAL1wFlzyOS62t81DpCRSxY-MYpwPfmE/s1600/Image_Designing+an+innovation+network_2.jpg" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sumber:http://www.mckinsey.com/business-functions/strategy-and-corporate-finance/our-insights/leadership-and-innovation<o:p></o:p></span></div>
<span style="text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: justify;">Budaya inovasi merupakan hal yang tidak mudah diwujudkan, apalagi jika organisasi berhadapan dengan tekanan persaingan dan keterbatasan sumberdaya. Budaya inovasi merupakan akumulasi dari perilaku-perilaku anggota organisasi yang terus menerus dilakukan sehingga membetuk kebiasaan secara kolektif. Budaya inovasi akan menjadi ciri khas dan karakter suatu organisasi oleh pihak lain yang menilainya. Budaya yang tidak menyalahkan, budaya yang menghargai perbedaan, budaya yang belajar dari kegagalan, budaya yang terbuka bagi anggota organisasi menyampaikan ide dan gagasannya, dan sebagainya. Manfaat dari terwujudnya budaya inovasi merupakan harapan dari semua organisasi, seperti yang digambarkan pada gambar berikut ini;</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkqoWknvO0glRd2OBkOFceBMhJEfuAJ-PKWqMkR026fhnR0o6h03_RawKzU-vyr1u1wEzTz6s4J-nBvZ9WgzGj_Lo46J7KRBqTGuCzJH_-LajeNZm_N9FCgpMeeZXz07AOPRashDdmPI8/s1600/111.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="441" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkqoWknvO0glRd2OBkOFceBMhJEfuAJ-PKWqMkR026fhnR0o6h03_RawKzU-vyr1u1wEzTz6s4J-nBvZ9WgzGj_Lo46J7KRBqTGuCzJH_-LajeNZm_N9FCgpMeeZXz07AOPRashDdmPI8/s640/111.png" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sumber: https://businessinnovationculture.squarespace.com<o:p></o:p></span></div>
<span style="text-align: center;"><span style="text-align: justify;"></span></span>
<span style="text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: justify;">Sistem manajemen yang memberikan dukungan anggota organisasi secara jelas memahami arah, sasaran, tujuan yang terukur, mulai dari tataran strategis dalam rencana strategis organisasi sampai pada tataran teknis operasional dalam berbagai dokumen Stardar Operasional Prosedur, Pedoman, aturan, dll. Sistem manajemen yang menghasilkan daya pembeda antara target yang tercapai dan target yang belum tercapai, yang pada akhirnya menghasilkan penghargaan dalam sistem manajemen kinerja yang terukur, obyektif, dan transparan. Salah satu contoh sistem manajemen inovasi yang disebut dengan IMPA (Innovation Management Platform) dapat dilihat pada gambar berikut ini;</span></div>
<br />
<span style="text-align: center;"><span style="text-align: justify;"><br /></span></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgMOD96Xr5dYBgW6Iap-i_jEq90x_jkKyPJRzkTtoJ0bwxvR8TQF1MX36AqciAQUOcak16bOpbGI9RH0S1_U8RGxVwT45cuNfZTM9fGpwyQ0J3EsdeFGpyBRY0vpN33JTNEpUZePDy4z0/s1600/1234.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgMOD96Xr5dYBgW6Iap-i_jEq90x_jkKyPJRzkTtoJ0bwxvR8TQF1MX36AqciAQUOcak16bOpbGI9RH0S1_U8RGxVwT45cuNfZTM9fGpwyQ0J3EsdeFGpyBRY0vpN33JTNEpUZePDy4z0/s640/1234.png" width="640" /></a></div>
<span style="text-align: center;"><span style="text-align: justify;"><br /></span></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Sumber:
http://www.altran.ch/de/unsere-dienstleistungen/solutions/life-cycle-experience/impa-innovation-management-platform.html#.WN4pW_mGPDc</span></div>
<br />
Inovasi merupakan konsep yang masih terus akan berkembang dan memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan kinerja organisasi. Persaingan bisnis akan lebih banyak ditentukan bagaimana perusahaan mampu mewujudkan inovasi dalam organisasinya, baik inovasi proses maupun inovasi produk. Dalam hal ini kepemimpinan, budaya, dan sistem manajemen inovasi merupakan rumusan yang perlu direncanakan, diimplementasikan, dan dievaluasi serta ditingkatkan terus menerus.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><b>Penulis : <a href="http://magnatransforma.com/consultant.html">Dr. Martinus Tukiran</a></b></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">Magna Transforma Consulting Group</a></b></span> sebagai <b><a href="http://www.magnatransforma.com/" target="_blank">perusahaan konsultansi bidang manajemen</a></b>, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan.
Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi <b><span style="font-size: large;"><a href="http://magnatransforma.com/" target="_blank">Magna Transforma Consulting Group</a>. <span style="color: blue;"><a href="http://www.magnatransforma.com/">www.magnatransforma.com</a></span> / 021. 29022118</span></b><br />
<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-73025777018688077012015-12-27T19:52:00.002-08:002017-08-03T19:21:00.308-07:00Manajemen dan Kepemimpinan<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3Z9lUDyOgLTUOSfjnNNRaYFkgylDinqo1O6f9HESUN8zgeWnUpRKZyiUOPa45kxj3nOfaEdO5grvadHYqVOYJbx3-tir_9cwQtLE-Bpyw1S-bzLu9GCuz18v7SZfJOl7XAC86K5GdMqM/s1600/hqdefault.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3Z9lUDyOgLTUOSfjnNNRaYFkgylDinqo1O6f9HESUN8zgeWnUpRKZyiUOPa45kxj3nOfaEdO5grvadHYqVOYJbx3-tir_9cwQtLE-Bpyw1S-bzLu9GCuz18v7SZfJOl7XAC86K5GdMqM/s200/hqdefault.jpg" /></a></span></div>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Manajemen dan Kepemimpinan seringkali dianggap sebagai hal yang sama oleh sebagian besar orang. Kinerja terbaik dari pemimpin akan efektif jika pemimpin tersebut memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Jiwa kepemimpinan adalah modal awal untuk menjadi seorang pemimpin. Bagaimanapun, kepemimpinan dan manajemen merupakan hal yang berbeda, yaitu :
<br />
<br />
</span><br />
<br />
<br />
<li><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<table>
<tbody>
<tr bottom="" middle="" valign="top">
<td>1. </td>
<td>Manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan akan melibatkan kegiatan perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian dan memberikan pekerjaan kepada orang yang dinilai mampu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut atau memberikan motivasi kepada mereka dalam menyelesaikan pekerjaannya. Fungsi-fungsi ini tidak akan dapat dilakukan oleh manajemen jika manajemen tidak memiliki kemampuan untuk memimpin orang lain dan mengetahui orang-orang yang memiliki kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.
</td>
</tr>
<tr bottom="" middle="" valign="top">
<td>2. </td>
<td>Kepemimpian adalah suatu proses yang dinamis sehingga mempengaruhi orang lain.</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
Hal yang dibutuhkan dalam kepemimpinan adalah kekuasaan dan kemampuan. Hal tersebut dijelaskan sebagai berikut :
<br />
<table>
<tbody>
<tr bottom="" middle="" valign="top">
<td>1. </td>
<td>Kekuasaan memiliki konsep yang lebih luas dari kemampuan. Kekuasaan adalah kemampuan individu untu mengubah ataupun mempengaruhi pendapat dan perilaku orang lain.
</td>
</tr>
<tr bottom="" middle="" valign="top">
<td>2. </td>
<td>Kemampuan mengambil keputusan merepresentasikan hak dalam dari posisi yang formal dalam struktur organisasi (Antosova, 2011).</td>
</tr>
</tbody></table>
</span></li>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMvk1PhJkLjR1U2Z5EgoPuKdC4dSA3YkdeKrQbBGHa7q_hliViENOesrmZTlNtxam2cC-IxGL0zRJfJpdBEUG55vFSgsG7xn0JlxExn36fAOYPX0nb1djukdQIWRdEDHdOU7lfiOOlbKg/s1600/21.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMvk1PhJkLjR1U2Z5EgoPuKdC4dSA3YkdeKrQbBGHa7q_hliViENOesrmZTlNtxam2cC-IxGL0zRJfJpdBEUG55vFSgsG7xn0JlxExn36fAOYPX0nb1djukdQIWRdEDHdOU7lfiOOlbKg/s640/21.JPG" /></a></div>
<br />
<span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<div align="center">
<b> Gambar 1. Hubungan antara Kekuasaan dan Kemampuan<br />
(Jaroslav Gonos dan Peter Gallov, Management Journal, Vol. 18, 2013, 2, pp. 157-168)
</b></div>
</span>
<br />
Pada tahun 1939, sekelompok peneliti yang dipimpin oleh seorang psikolog bernama Kurt Lewin berhasil mengidentifikasi beberapa model kepemimpinan. Walaupun sekarang ini banyak dilakukan penelitian terkait dengan model kepemimpinan, ketiga model kepemimpinan yang berhasil diidentifikasi oleh Kurt Lewin tetap memberikan pengaruh yang besar. Ketiga model kepemimpinan tersebut yaitu model kepemimpinan authoritarian, democratic dan laissez-fair.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://alatfitnessbanjarmasin01.blogspot.co.id/"><img border="0" height="100" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7sQu02ZFKPup2ysGJL566oK8Iu0QN_ETlG4I8W21YYbmG2XcpbwtoCqMl32IgqAv_C-GgCWw7Ye4Cj3KdkfNeP7rjoJLckTFxJnCFL8hEwNY79de6zvTmfYQ6NMf-k-S1jy0uYKPzYUI/s400/FITNESS+%25282%2529.png" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br /><br />
Pertama, Model Kepemimpinan otoriter (authoritarian) merupakan model kepemimpinan dimana pemimpinnya dapat dengan jelas menyampaikan apa yang harus dilakukan kepada bawahannya, kapan hal tersebut harus selesai, dan bagaimana melakukannya. Selain itu, pemimpin model ini juga dapat memberikan pembagian tugas yang jelas. Mereka dapat membuat keputusan dengan bebas atau tanpa masukan dari siapa pun. Model kepemimpinan ini disebut juga sebagai model kepemimpinan individual. Beberapa karakter yang dapat menggambarkan model kepemimpinan ini, antara lain :<br />
</span><br />
<li><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<table>
<tbody>
<tr bottom="" middle="" valign="top">
<td>1. </td>
<td>Menerima sedikit masukan atau bahkan tidak mau menerima sedikit pun masukan dari orang lain.
</td>
</tr>
<tr bottom="" middle="" valign="top">
<td>2. </td>
<td>Keputusan yang diambil adalah keputusan dari pemimpin.
</td>
</tr>
<tr bottom="" middle="" valign="top">
<td>3. </td>
<td>Pemimpin memberikan instruksi mengenai metode dan cara kerja setiap pekerjaan.
</td>
</tr>
<tr bottom="" middle="" valign="top">
<td>3. </td>
<td>Bawahan umumnya jarang ataupun tidak diberikan kepercayaan atas suatu pekerjaan.
</td>
</tr>
</tbody></table>
</span></li>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<br />
Walaupun model kepemimpinan ini terlihat bahwa pemimpin terlalu menonjolkan diri dan terlalu individual, namun model kepemimpinan ini pun memberikan beberapa manfaat. Ketika suatu perusahaan dihadapkan pada posisi untuk melakukan pengambilan keputusan dengan cepat, pemimpin model ini sangat dibutuhkan. Hal ini karena, pemimpin model ini dapat melakukan pengambilan keputusan dengan cepat. <br /><br />
Pernahkah anda untuk bekerja dalam sebuah perusahaan atau proyek (baca juga : <a href="http://www.sagamovers.com/">layanan pindahan kantor</a> ) yang tidak mampu mengatur deadline, tidak tahu arah dan pembagian kerja? Model pemimpin otoriter ini sesungguhnya sangat dibutuhkan dalam organisasi atau perusahaan seperti itu. Model pemimpin ini akan mampu untuk membagi tugas dengan jelas kepada bawahannya disertai dengan memberikan tenggat waktu untuk tugas tersebut.<br /><br />
Model ini selain dapat memberikan manfaat, model ini pun juga mempunyai sisi negatif. Pemimpin model ini akan terobsesi dengan adanya kekuasaan. Oleh karena itu, pemimpin model ini akan sangat terlihat sangat bossy dan dictator. Pengambilan keputusannya yang terlalu individual pun sering dapat menimbulkan konflik dengan oarng lain. <br /><br />
Kedua, model kepemimpinan democratic yaitu model kepemimpinan yang mengikutsertakan peran serta dari bawahan. Model ini berkebalikan dengan model kepemimpinan otoriter. Pemimpin yang demokratis banyak menerima partisipasi dari bawahan, baik dalam pengambilan keputusan. Penelitian menyebutkan bahwa model kepemimpinan ini merupakan model kepemimpinan yang paling efektif dan produktif. Beberapa karakter yang dapat menggambarkan model kepemimpinan ini, antara lain :
<br />
<li>
<table>
<tbody>
<tr bottom="" middle="" valign="top">
<td>1. </td>
<td>Bawahan dapat menyampaikan pendapat dan masukan kepada atasan.
</td>
</tr>
<tr bottom="" middle="" valign="top">
<td>2. </td>
<td>Bawahan merasa dilibatkan dalam proses pekerjaan
</td>
</tr>
<tr bottom="" middle="" valign="top">
<td>3. </td>
<td>Kreativitas bawahan dihargai
</td>
</tr>
</tbody></table>
</li>
<br />
Salah satu manfaat dari model kepemimpinan ini yaitu pemimpin mendapatkan banyak ide-ide kreatif yang diperoleh dari masukan para bawahan. Inilah yang menyebabkan para bawahan lebih produktif. Pemimpin model ini pun dapat menjadi seseorang yang diplomatis dan komunikatif dalam menyampaikan sesuatu. Hal ini penting terutama pada saat terjadi kesalahpahaman dalam menangani suatu pekerjaan. <br /><br />
Walaupun model kepemimpinan ini merupakan model kepemimpinan yang paling disukai, model kepemimpinan ini juga tetap mempunyai kelemahan. Pada saat perusahaan menghadapi situasi yang sulit, pemimpin model ini umumnya sulit dalam mengambil keputusan. Selain itu, bawahan juga umumnya tidak dapat memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan karena kurangnya pengetahuan dalam bidang tersebut. Pada kondisi tertentu, perusahaan akan membutuhkan lebih banyak waktu dalam pengambilan keputusan dikarenakan banyaknya masukan dan pendapat dari bawahan.<br /><br />
Ketiga, model kepemimpinan Laissez-fair yaitu model kepemimpinan yang mendelegasikan tugas kepada bawahannya. Dalam pendelegasian ini pun, bawahan diberikan kesempatan untuk melakukan pengambilan keputusan. <br /><br />
Model kepemimpinan jenis ini akan sangat efektif jika perusahaan memiliki bawahan yang berkemampuan tinggi. Meskipun model kepemimpinan ini mendelegasikan tugas kepada bawahannya, pada umumnya para atasan mereka akan tetap memberikan arahan dan saran pada hal-hal tertentu serta membuka kesempatan bagi bawahan untuk berkonsultasi mengenai pekerjaannya.<br /><br />
Model kepemimpinan ini tidak sesuai jika digunakan pada sebuah perusahaan (baca juga : <a href="http://www.sagamovers.com/">perusahaan jasa pindahan rumah</a> ) ataupun organisasi yang bawahannya tidak memiliki kemampuan dan pengalaman yang baik untuk menyelesaikan tugas yang didelegasikan tersebut. Selain itu, tidak semua orang memiliki kemampuan dalam menentukan deadline pekerjaan, mengatur pekerjaan, dan menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, hal ini akan menyebabkan pekerjaannya yang tidak dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu jika tidak mendapatkan arahan dari atasan.
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH_mkHSUnjEnGBj9aAfYoz-usJj2BIO7G6tWhVx-JKIYJx-iYgoytMBG4Q38pTyDG5KiAREl8lsNSvACjLh7xjDxKcLgk3zrCYB-2AljtLY-_hQDXNK9v50ylM7duUhbB8TMjV6P6keoI/s1600/1212.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH_mkHSUnjEnGBj9aAfYoz-usJj2BIO7G6tWhVx-JKIYJx-iYgoytMBG4Q38pTyDG5KiAREl8lsNSvACjLh7xjDxKcLgk3zrCYB-2AljtLY-_hQDXNK9v50ylM7duUhbB8TMjV6P6keoI/s640/1212.jpg" /></a></div>
<br />
Magna Transforma Consulting Group sebagai salah satu perusahaan konsultasi, memiliki banyak pengalaman dalam membantu perusahaan-perusahaan yang ingin mempertahankan keberlangsungan proses terbaik dari kegiatan perusahaannya. Kami menyediakan training yang dapat membantu anda dalam membangun perusahaan dengan Sumber Daya Manusia berkualitas terkait <i>leadership, developing individual, improvement management</i>, dan sebagainya. Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi Magna Transforma Consulting Group. www.magnatransforma.com / 021. 29022118
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrfIQJ6MXpvubUs9F2doCWSvsHKQ3ruXJ6lK1nfiVf6H2yt2XIk8ZAQL8bj58gqEW1tSWM5v2VfevEB4uMy3_ehm90UvPLknmXaxD73XuDh1cW5BF09e0XpMwnSGGvJ0IqTHkjvv2G3P8/s1600/juvina.png" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrfIQJ6MXpvubUs9F2doCWSvsHKQ3ruXJ6lK1nfiVf6H2yt2XIk8ZAQL8bj58gqEW1tSWM5v2VfevEB4uMy3_ehm90UvPLknmXaxD73XuDh1cW5BF09e0XpMwnSGGvJ0IqTHkjvv2G3P8/s400/juvina.png" /></a>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<b>Penulis: Jufina</b></span></div>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #7a7a7a; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; font-style: italic; text-align: justify;">Tujuan utama dari kaling syariah ini adalah untuk mereka berinvestasi kavling </span><a href="https://kampungkurma.co.id/bisnis-investasi-tanah-kavling-kampung-kurma-cirebon/" style="border: none; color: #444444; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; font-style: italic; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out 0s;" target="_blank">kampung kurma cirebon</a><span style="background-color: white; color: #7a7a7a; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; font-style: italic; text-align: justify;"> untuk membantu membangun peradaban Islam, melahirkan generasi-generasi penghafal Qur’an dari pesantren tahfidz di sana, mewujudkan kemandirian umat dengan mengentaskan kemiskinan di sekitar lokasi.Tentu saja sebagai sebuah lingkungan hunian yang nyaman dan aman, kavling </span><a href="https://kampungkurma.co.id/bisnis-investasi-tanah-kavling-kampung-kurma-cirebon/" style="border: none; color: #444444; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; font-style: italic; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out 0s;" target="_blank">kampung kurma cirebon</a><span style="background-color: white; color: #7a7a7a; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; font-style: italic; text-align: justify;"> ini akan dibekali dengan berbagai fasilitas publik yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kegiatan-kegiatan yang positif, yang bisa dilakukan bersama-sama dengan keluarga anda.</span></blockquote>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-24659625883393493802015-12-20T22:47:00.001-08:002017-01-12T04:12:22.798-08:00Knowledge, Skill, dan Attitude dalam Dunia Kerja<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<i>Knowledge, Skill, </i>dan <i>Attitude</i>. Ketiga hal ini mungkin sudah tidak asing kita dengar. Dimana <i>knowledge</i> berarti pengetahuan, <i>skill</i> artinya keterampilan, dan <i>attitude</i> berarti sikap. <i>Knowledge, skill,</i> dan <i>attitude</i>, adalah tiga kompetensi yang sudah seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Namun apa jadinya jika ketiga hal tersebut tidak semuanya dimiliki oleh setiap individu? Pembahasan kali ini akan membahas lebih dalam bagaimana pentingnya kombinasi dari ketiga hal ini terutama dalam dunia kerja. Sebelumnya, mari kita ulas mengenai pendapat para ahli terkait <i>knowledge, skill</i> dan <i>attitude</i>.
<br />
<br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwIvGfODv8NifJQuMulJBBac8g9KBJbEbcmLZdttvDNHH8rlSwkzp96pRvHmW9avwwHhBOjbEOwoBmPo9avqiKIH_8XmbCrAOCQ00M6fnPgvInjbFlsYFAdXFX7N8iQ6C7dQY1Lfz3188/s1600/KAS.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwIvGfODv8NifJQuMulJBBac8g9KBJbEbcmLZdttvDNHH8rlSwkzp96pRvHmW9avwwHhBOjbEOwoBmPo9avqiKIH_8XmbCrAOCQ00M6fnPgvInjbFlsYFAdXFX7N8iQ6C7dQY1Lfz3188/s400/KAS.png" /></a></span></div>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<li>
<br />
<table>
<tbody>
<tr>
<td><b>• </b></td>
<td><b><i>Knowledge</i></b></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td>Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan (<i>knowledge</i>) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan <i>“What”</i>. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan, penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (<i>overt behavior</i>).
</td>
</tr>
<tr><td><br /></td></tr>
<tr>
<td><b>• </b></td>
<td><b><i>Skill</i></b></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td>Menurut Dunette (1976), keterampilan berarti mengembangkan pengetahuan yang didapatkan melalui <i>training</i> dan pengalaman dengan melaksanakan beberapa tugas. Menurut Robbins (2000), keterampilan dibagi menjadi 4 kategori yaitu:
<br />
<li>
<table>
<tbody>
<tr>
<td>1. </td>
<td><i>Basic Literacy Skill</i></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td>Keahlian dasar yang sudah pasti harus dimiliki oleh setiap orang seperti membaca, menulis, berhitung serta mendengarkan.
</td>
</tr>
<tr>
<td>2. </td>
<td><i>Technical Skill</i></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td>Keahlian secara teknis yang didapat melalui pembelajaran dalam bidang teknik seperti mengoperasikan komputer dan alat digital lainnya.
</td>
</tr>
<tr>
<td>3. </td>
<td><i>Interpersonal Skill</i></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td>Keahlian setiap orang dalam melakukan komunikasi satu sama lain seperti mendengarkan seseorang, memberi pendapat dan bekerja secara tim.
</td>
</tr>
<tr>
<td>4. </td>
<td><i>Problem Solving</i></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td>Keahlian seseorang dalam memecahkan masalah dengan menggunakan logikanya.
<br />
<br />
<b><span style="font-size: x-large;"><a href="http://www.sagamovers.com/">Baca Juga : Jasa Pindahan Kantor dan Apartemen di Jakarta</a></span></b></td>
</tr>
</tbody></table>
</li>
</td>
</tr>
<tr><td><br /></td></tr>
<tr>
<td><b>• </b></td>
<td><b><i>Attitude</i></b></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td><i>Thustone</i> berpendapat bahwa sikap merupakan suatu tingkatan afeksi, baik bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis, seperti: simbul, prase, slogan, orang, lembaga, cita-cita dan gagasan.
</td>
</tr>
</tbody></table>
</li>
<br />
Ketiga hal diatas sangat penting perannya dalam perkembangan sebuah perusahaan. Diantara ketiga hal tersebut, mana yang lebih penting dimiliki oleh sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan pemikiran sebagai berikut. Coba anda bayangkan, anda memiliki karyawan dengan pengetahuan dan kemampuan yang mumpuni, selalu mengerjakan segala pekerjaan dengan cepat dan tepat namun tidak memiliki sopan santun, relasi dengan teman kerja buruk, atau lebih parah lagi karyawan tersebut tidak menghormati anda. Kasus lain, anda memiliki karyawan dengan perilaku yang baik namun tidak menguasai bidang kerjanya, selalu salah dalam melakukan pekerjaannya? Atau karyawan yang anda miliki adalah orang yang pintar dengan prestasi akademis yang baik namun tidak bisa melaksanakan perintah operasional? <br /><br />
Michael Harris (2000), mengatakan bahwa wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pengetahuan saja tidaklah cukup bagi seseorang dalam dunia usaha atau dunia kerja. Pengetahuan juga harus disertai dengan keterampilan. Keterampilan tersebut dapat berupa keterampilan manajerial, keterampilan konseptual, keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi, dan berelasi, keterampilan merumuskan masalah dan cara bertindak, keterampilan mengatur dan menggunakan waktu, dan keterampilan teknik lainnya secara spesifik. Hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan tidaklah cukup. Seseorang yang berada di dunia usaha atau dunia kerja tentu juga harus memiliki kejujuran, bertanggung jawab, menepati janji, disiplin, taat hukum. suka membantu, komitmen dan menghormati, serta mengejar prestasi.<br /><br />
Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa ketidakseimbangan dari <i>knowledge, skill,</i> dan <i>attitude</i> yang dimiliki oleh sumber daya dapat menghambat kemajuan perusahaan anda. Bagaimana jika karyawan yang anda miliki sekarang memiliki ketidakseimbangan dalam ketiga hal diatas? Apa cara yang dapat dilakukan dalam membangun Sumber Daya Manusia yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki keseimbangan <i>knowledge, skill,</i> dan <i>attitude</i>? Apa solusi terbaik yang dapat dilakukan?<br /><br /><b style="font-size: medium; text-align: start;"><span style="font-size: x-large;"><a href="http://www.sagamovers.com/">Baca Juga : Jasa Pindahan Kantor dan Apartemen di Jakarta</a></span></b><br /><br />
Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan dalam membentuk Sumber Daya Manusia yang memiliki <i>knowledge, skill,</i> dan <i>attitude</i> yang baik.<br />
<table>
<tbody>
<tr>
<td>1. </td>
<td>Pelatihan dan Pengembangan </td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td>Menurut Cut Zurnali (2004), <i>the goal of training is for employees to master knowledge, skills, and behaviors emphasized in training programs and to apply them to their day-to-day activities</i>. Hal ini berarti bahwa tujuan pelatihan adalah agar para pegawai dapat menguasai pengetahuan, keahlian dan perilaku yang ditekankan dalam program-program pelatihan dan untuk diterapkan dalam aktivitas sehari-hari para karyawan. Pelatihan juga mempunyai pengaruh yang besar bagi pengembangan perusahaan.
</td>
</tr>
<tr>
<td>2. </td>
<td>Hargai Proses</td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td>Penilaian yang hanya ditentukan dengan hasil akhir, dapat berdampak pada psikologi karyawan yang tidak mempedulikan proses dalam suatu pekerjaan. Hasil yang paling penting. Hal ini dapat meningkatkan persaingan yang tidak sehat serta kecurangan dalam lingkungan pekerjaan. Penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebaiknya juga didasari karena usaha yang telah dia lakukan selama proses dalam mencapai hasil, bukan hanya prestasi atau hasil akhir yang dia capai.
</td>
</tr>
<tr>
<td>3. </td>
<td>Refreshing Bersama</td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td>Melakukan kegiatan bersama di luar urusan pekerjaan seperti <i>outing</i>, karaoke bersama, perayaan ulang tahun untuk karyawan akan dapat meningkatkan rasa memiliki karyawan dengan perusahaannya. Hal ini akan berdampak positif bagi perkembangan perusahaan.
</td>
</tr>
<tr>
<td>4. </td>
<td>Jadilah Panutan</td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td>Purwanto (1998) mengatakan bahwa terdapat faktor ekstern yang mempengaruhi terbentuknya sikap seseorang. Salah satunya adalah kewibawaan orang yang mengemukakan sikap tersebut. Sebagai pimpinan, jadilah pemimpin yang dapat dijadikan contoh yang baik karyawan anda. Tunjukkan bahwa keseimbangan dari <i>knowledge, skill,</i> dan <i>attitude</i> sangat penting bagi diri sendiri serta kemajuan perusahaan.
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
Magna Transforma Consulting Group sebagai salah satu perusahaan konsultasi, memiliki banyak pengalaman dalam membantu perusahaan-perusahaan yang ingin mempertahankan keberlangsungan proses terbaik dari kegiatan perusahaannya. Kami menyediakan training yang dapat membantu anda dalam membangun perusahaan dengan Sumber Daya Manusia berkualitas terkait <i>leadership, developing individual, improvement management</i>, dan sebagainya. Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi Magna Transforma Consulting Group. www.magnatransforma.com / 021. 29022118
</span></div>
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP0KJJafihKgWvNsogQKJCd6MsRcTA3dPESB915Put_M5idknC3zSX5NHxU9UhVIB6yRBSGWT4c0liJz2-Y4bnPqqy5Ls9rxvyJrPzZ4VAU5lxDCEUj6ZpdwGCOnctIRLcNDItznyScZ0/s1600/clara.png" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP0KJJafihKgWvNsogQKJCd6MsRcTA3dPESB915Put_M5idknC3zSX5NHxU9UhVIB6yRBSGWT4c0liJz2-Y4bnPqqy5Ls9rxvyJrPzZ4VAU5lxDCEUj6ZpdwGCOnctIRLcNDItznyScZ0/s400/clara.png" /></a>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<b>Penulis: Clara Devinta, S.T.</b></span></div>
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-11240857748994344552015-12-13T19:18:00.001-08:002015-12-13T19:21:03.117-08:00Pengaruh Tipe Kepribadian Terhadap Burn Out di Lingkungan Kerja<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Dalam sebuah organisasi tentu banyak sekali anggota didalamnya. Semakin banyak anggota berarti semakin banyak pula kepribadian yang berbeda. Namun apakah sebenarnya yang disebut dengan kepribadian? Dan apakah kepribadian seseorang dapat diubah atau berubah? Kepribadian merupakan sebuah tindakan yang sering muncul dari seseorang dalam bertindak dan berinteraksi. Kecenderungan seseorang bertindak dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor bawaan atau hereditas dan faktor lingkungan. Menurut pakar psikologi Goldon Alport, kepribadian seseorang adalah suatu hal yang dapat berubah. Secara tidak langsung beliau menegaskan bahwa kepribadian akan mengalami perubahan sesuai dengan lingkungan serta pemahaman yang diterima oleh seseorang.<br /><br />
<i>Burn Out</i> adalah kelelahan secara fisik, emosi dan mental yang disebabkan oleh keterlibatan penuh jangka panjang dalam situasi yang penuh dengan tuntutan emosional, Pines dan Aronson (1989). Dapat diartikan bahwa <i>burn out</i> adalah sebuah sindrom psikologi yang berhubungan dengan pekerjaan yang disebabkan oleh stres Kerja yang berkepanjangan akibat dari tekanan tugas pekerjaan dan lingkungan pekerjaan yang menyebabkan seseorang merasa kelelahan fisik, mental serta kehilangan semangat dalam bekerja.<br /><br />
Dari penjelasan tentang kepribadian dan <i>burn out</i> diatas, apakah ada hubungannya? Sebelum membahas hubungan antar keduanya, mari kita pahami tipe – tipe kepribadian terlebih dahulu. Seorang pakar psikologi yang benama William M. Marston, menyebutkan bahwa jenis kepribadian seseorang terbagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu . Dalam bukunya yang berjudul “<i>The Emotions of Normal People</i>”, William M. Marston (1926) menyebutkan DISC adalah 4 (empat) tipe kepribadian yang berbeda. Dimana D adalah <i>Dominance</i>, I adalah <i>Influence</i>, S adalalah <i>Steadiness</i>, C adalah <i>Complience</i>. Seseorang dapat dikatakan memiliki kepribadian <i>Influence</i> apabila kecenderungan terhadap perilaku yang menggambarkan tipe <i>Influence</i> adalah yang paling tinggi dan paling sering muncul, begitu pula untuk tipe lainnya.
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTMrVlqFfs5lZ0KIYEVABVL4-HnMiE3d-RK8SSK0xhaVOBYdGrxskxZakGkftyuYBO2HkdTLejxsYwzzUoIzuEkv1KPWkeIwqf_sjJw1oV9ZMe8dGqMTtl6EfKt0DKRxGQEPpzAxpXIoo/s1600/Capture.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTMrVlqFfs5lZ0KIYEVABVL4-HnMiE3d-RK8SSK0xhaVOBYdGrxskxZakGkftyuYBO2HkdTLejxsYwzzUoIzuEkv1KPWkeIwqf_sjJw1oV9ZMe8dGqMTtl6EfKt0DKRxGQEPpzAxpXIoo/s400/Capture.JPG" /></a></div>
<br />
<li>
<table>
<tr>
<td><b>1.</b></td>
<td><b>Memahami Kepribadian <i>Dominance</i> </b></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td>Seseorang dengan kepribadian dominan cenderung senang untuk memegang kontrol dalam sebuah lingkungan / organisasi. Kelebihan dari seseorang yang bersifat dominan, mereka bekerja dengan cepat, berani mengambil keputusan, menyukai tantangan, serta berorientasi kepada hasil akhir. Namun kepribadian dominan mempunyai kelemahan yaitu, kecenderungan untuk bekerja tidak teliti, sering memaksakan kehendak, dan tidak suka sesuatu yang bersifat rutin.
</td>
</tr>
<tr><td><br /></td></tr>
<tr>
<td><b>2.</b></td>
<td><b>Memahami Kepribadian <i>Influence</i></b></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td>
Seseorang yang memiliki kepribadian <i>influence</i> mereka senang untuk membuat suasana lingkungan dimana mereka berada menjadi hangat dan penuh keakraban. Kelebihannya, mereka merupakan sosok yang kharimatik, pandai berbicara, dan gampang beradaptasi dengan lingkungan baru. Namun kekurangannya mereka cenderung sukar untuk diduga keputusannya, cepat berubah suasana hatinya, serta kurang disiplin.
</td>
</tr>
<tr><td><br /></td></tr>
<tr>
<td><b>3.</b></td>
<td><b>Memahami Kepribadian <i>Steadiness</i></b></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td>
Kepribadian <i>Steadiness</i> memiliki kecenderungan yang tenang dalam menyikapi suatu gejolak dalam lingkungan. Kelebihan dari seseorang yang memiliki kepribadian <i>stediness</i>, mereka merupakan seseorang yang setia terhadap organisasi yang mereka ikuti, menyukai ketenangan dan sangat bersahabat. Namun mereka mempunyai kelemahan, yaitu sulit untuk menerima perubahan yang terjadi pada lingkungan / organisasi, lamban dalam memberikan keputusan dan lebih sering memendam pendapat yang dimiliki.
</td>
</tr>
<tr><td><br /></td></tr>
<tr>
<td><b>4.</b></td>
<td><b>Memahami Kepribadian <i>Complience</i></b></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td>
Seseorang yang memiliki kepribadian <i>Complience</i>, mereka memiliki kecenderungan untuk selalu berfikir secara kritis dan detail. Mereka memiliki kelebihan dalam hal berfikir secara analisis, sistematis dan penuh dengan pertimbangan. Namun mereka juga memiliki kekurangan, karena terlalu membutuhkan pertimbangan yang matang, mereka menjadi lamban dalam mengambil keputusan, selektif, dan ragu – ragu.
</td>
</tr>
</table>
</li>
<br />
Dengan memahami tipe kepribadian, ternyata kita dapat memprediksi terjadinya <i>burn out</i> di lingkungan kerja dengan melihat tipe kepribadian seseorang. Pada jenis organisasi yang fleksibel dan banyak melakukan perubahan, mobilitas tinggi, serta tekanan dalam pekerja yang tinggi, seseorang yang memiliki kepribadian <i>Stediness</i> memiliki kemungkinan <i>burn out</i> lebih besar dibandingkan dengan tipe kepribadian yang lain yaitu, <i>Influence, Complience maupun Dominance</i>. Karena tipe <i>steadiness</i> ini cenderung ingin memiliki lingkungan dan suasana yang damai dan pasti, serta minim perubahan. Ketika organisasi banyak gejolak, mereka akan kehilangan kenyamanan mereka. Berbeda dengan halnya seseorang yang memiliki kepribadian <i>Dominance</i>, mereka akan lebih mudah <i>burn out</i> apabila mereka dihadapkan dengan pekerjaan yang bersifat rutin, dan tidak ada perubahan. Karena mereka merasa kurang dengan tantangan dan juga bosan dengan sesuatu hal yang pasti.
<br /><br />
Magna Transforma Consulting Group sebagai perusahaan konsultansi bidang manajemen, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi Magna Transforma Consulting Group.www.magnatransforma.com / 021. 29022118
</span></div>
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhATbAxfd6nmTbwj6hG7UmkOGgjp9rRmwl-PPLW7FA_-bAS5dfamI5cpx9Tcr9os8cLY5y9n5cSNx4epbtZVXIrmkDr0vZWFR3zt1ExHMf6jY5e6ShfpE7m4lD68_sHyEmUVZz1bCR-Wig/s1600/indah1.png" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhATbAxfd6nmTbwj6hG7UmkOGgjp9rRmwl-PPLW7FA_-bAS5dfamI5cpx9Tcr9os8cLY5y9n5cSNx4epbtZVXIrmkDr0vZWFR3zt1ExHMf6jY5e6ShfpE7m4lD68_sHyEmUVZz1bCR-Wig/s400/indah1.png" /></a>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<b>Penulis: Indah Ayu Permatasari</b></span></div>
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-15857220935176628502015-12-06T22:22:00.000-08:002015-12-06T22:28:18.590-08:00Corporate University<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Ada sebuah cerita percakapan antara Manager dengan Direktur disebuah perusahan mengenai pemberian pelatihan kepada Karyawan di perusahaan tersebut.</span></div>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<br />
<b>Direktur</b> : Apakah kita harus memberikan pelatihan kepada Karyawan kita?<br>
<ol>
<ol> Bagaimana jika mereka sudah pintar, mereka pergi ke perusahaan lain?</ol>
</ol>
<b>Manager</b> : Bagaimana jika mereka tidak pernah belajar dan meraka tetap bertahan <br />
<ol><ol> diperusahaan ini?</ol></ol>
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Apa kesimpulan dari percakapan Manager dan Direktur menurut Anda? Apakah perusahaan melakukan pelatihan dengan resiko karyawan akan meninggalkan perusahaan atau tidak melakukan pelatihan karyawan sehingga tidak ada peningkatan kemampuan karyawan untuk perusahaan.<br /><br />
Sumberdaya manusia (SDM) adalah asset perusahaan yang sangat tinggi nilainya jika dikelola dengan benar. Pengembangan SDM melalui program pelatihan atau training merupakan investasi yang sangat penting jika dilakukan secara efektif. Tujuan dari training adalah menutup gap antara kompetensi yang disyaratkan dengan kompetensi yang dimiliki perusahaan, namun kenyataannya seringkali pasca training karyawan tidak bisa menunjukkan suatu perkembangan kearah yang lebih baik. Sering kali hasil karyawan menunjukan kompetensi yang diharapkan hanya beberapa waktu setelah training dilakukan (Maryati, 2013).<br /><br />
Menurut Newstrom (1986), rata-rata-dari suatu pelatihan, setelah pelatihan selesai dilaksanakan, hanya 41 % dari materi pelatihan yang diterapkan di tempat kerja. Pertambahan waktu berperan besar mempengaruhi tingkat keberhasilan pelatihan ke persentase lebih rendah. Enam bulan kemudian, tingkat keberhasilan pelatihan hanya 24 %. Satu tahun setelah pelatihan, tingkat keberhasilan training merosot dratis menjadi 15 %. Jadi kesimpulannya apakah pelatihan karyawan merupakan investasi yang sangat penting? Atau menjadi sebuah kegiatan pemborosan karena tingkat keberhasilan pelatihan rendah.<br /><br />
Pada saat ini banyak perusahaan yang sedang gencar menjalankan pera corporate university, pendekatan baru ini dirancang untuk menyelaraskan pelatihan perusahaan dengan visi dan strategi organisasi. Corporate University dapat berkisar dari departemen pelatihan menawarkan program pelatihan kepada divisi perusahaan sampai kepada menawarkan program gelar terakreditasi. Corporate University menawarkan model ajeg untuk pembelajaran yang memaksa peserta didik untuk tumbuh dan berkembang. Yang paling penting, hal ini dapat memiliki efek positif jangka panjang pada kesehatan keuangan dan stabilitas perusahaan.<br /><br />
Corporate University pertama kali diciptakan pada 1980-an sebagai sebuah usaha meningkatkan dari departemen pelatihan tradisional. Ada beberapa perbedaan penting antara model Corporate University dan departemen pelatihan tradisional biasa. Perbedaan utama adalah bahwa Corporate University dirancang untuk menyelaraskan pelatihan dengan inisiatif strategis perusahaan, sementara departemen pelatihan cenderung lebih terpusat pada menawarkan kelas pelatihan yang memiliki permintaan tinggi. <br /><br />
Berikut ini beberapa perbedaan training tradisional dengan Corporate University : <br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAVIdyG3_mTboHWh2QcqhA5gKmReo39MqlXrLCnPzfaJ8BbuSJ1fUkC7G9KOcKqhCR-35jINxUSxmgc2uL3yj4tBXC23LcIAhyphenhyphenBxdHTm5AZOS0F2n1XCLBSeaAjfsbpJoP4MJ67GHFkME/s1600/Captuare.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAVIdyG3_mTboHWh2QcqhA5gKmReo39MqlXrLCnPzfaJ8BbuSJ1fUkC7G9KOcKqhCR-35jINxUSxmgc2uL3yj4tBXC23LcIAhyphenhyphenBxdHTm5AZOS0F2n1XCLBSeaAjfsbpJoP4MJ67GHFkME/s640/Captuare.JPG" /></a></div>
<br />
Corporate University merupakan salah satu alat stratejik perusahaan yang berfungsi mengintegrasikan semua sumberdaya pembelajaran, proses dan orang di perusahaan yang memungkinkan terwujudnya kinerja terbaik dengan terus menerus meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku orang dalam lingkungan ekosistem bisnis. Tidak hanya mencetak karyawan yang kompeten dan siap bekerja, namun juga membangun tempat dan suasana pembelajaran di dalam perusahaan dan membangun budaya belajar didalam perusahaan (Erningpraja, 2012).<br /><br />
Membentuk karyawan yang kompeten sesuai dengan tujuan perusahaan bukan hanya menjadi tujuan dari corporate university, tetapi juga menyiapkan regenerasi pimpinan. Seorang Direktur mengundurkan diri tentu harus digantikan dengan direktur baru. Jika Direktur baru berasal dari luar perusahaan makan perusahaan bisa saja menggaji lebih besar dari gaji Direktur yang sebelumnya. Tetapi jika Direktur digantikan oleh General Manager, General Manager digantikan oleh Manager dan seterusnya, maka pergantian Direktur dari internal seperti ini perusahaan hanya mengganti gaji direktur dengan gaji karyawan yang masih baru di level yang paling bawah.<br /><br />
Masalah yang sering timbul adalah tidak adanya karyawan dibawah level direktur yang mempunyai kemampuan menjadi direktur seperti keinginan manajemen. Jika terjadi seperti itu maka pertanyaannya adalah “kenapa karyawannya tidak dipersiapkan?”.<br />
Sistem pelatihan dengan corporate university ini dipersiapkan untuk menyiapkan diri karyawan mempunyai kemampuan bukan hanya untuk kemampuan yang dibutuhkan karyawan untuk posisi saat ini, tetapi juga dipersiapkan untuk level diatasnya.
<br /><br />
Tidak seperti pelatihan tradisional yang menyiapkan pelatihan umum yang populer untuk setiap karyawan, corporate university memberikan pelatihan sesuai dengan bidangnya. Departemen adalah fakultas dan bagian-bagiannya adalah jurusan dari corporate university. Setiap bagian memiliki kebutuhan pelatihan yang berbeda dengan leader sebagai teacher. Pelatihan yang diterima oleh karyawan dapat dalam bentuk formal didalam kelas dan informal. Pelatihan dilakukan berjenjang sesuai dengan kebutuhan karyawan dan persiapan untuk level selanjutnya. Pelatihan berjenjang atau bertingkat ini disebut juga dengan knowledge management.<br /><br />
Knowldege management menjadi bidang yang penting dalam proses pembelajaran sebuah organisasi. Pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi harus mampu memberikan kemajuan bagi organisasi itu sendiri. Agar organisasi dapat bertahan hidup, maka diwajibkan agar setiap orang yang ada di dalam organisasi sharing penge-tahuan. Untuk itu dibutuhkan manajemen yang kuat agar pengetahuan tersebut mengakar di setiap individu dalam organisasi dan tidak hilang begitu saja dengan didukung infrastruktur untuk penyebaran informasi di lingkungan organisasi (Widayanti, 2015).
Dalam corporate university ini diarapkan karyawan yang mengikutinya bisa mendapatkan pengetahuan (Knowledge) yang dibutuhkan, bukan hanya sekedar transfer data atau informasi dari atasan ke bawahan.<br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXBjn4DO-3mkCItl6tHCJwn-4t2wKVRZSOAVxp7xbCam2HPf4969gIgsWneRJj3nOLbrhk8so_4-dWPh-_u8mWDjHvZ-kaRvdU7KVPCmVHpF9DzRj2glZ0k9m2N0UwbS4SfbNrGrHqPGw/s1600/Capture.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXBjn4DO-3mkCItl6tHCJwn-4t2wKVRZSOAVxp7xbCam2HPf4969gIgsWneRJj3nOLbrhk8so_4-dWPh-_u8mWDjHvZ-kaRvdU7KVPCmVHpF9DzRj2glZ0k9m2N0UwbS4SfbNrGrHqPGw/s400/Capture.JPG" /></a></div>
<center>Gambar. Spiral of Organizational Knowledge Creation (Nonaka, 1996)</center><br />
Seperti yang terlihat pada gambar diatas, akan ada perbedaan jika karyawan hanya menerima data atau sekedar informasi dari sebuah pelatihan.<br /><br />
<b>Contoh :</b><br />
Anda mengemudi ke bandara Cengkareng untuk mengejar pesawat ke Surabaya untuk pertemuan di pagi hari berikutnya, ketika Anda mendengar cuaca oleh stasiun radio lokal (Amalia, 2014):<br />
<ol>
• Data :<br />
10, 20, 50 (ini adalah data yang dikirimkan oleh stasiun cuaca untuk weathernews.com). * website ini akan diakses oleh stasiun radio<br /><br />
• Informasi :<br />
Penyiar radio membaca terjemahan dari data di weathernews.com : "stasiun cuaca 10 km dari Bandara Cengkareng melaporkan hujan es, temperatur 20 derajat, hujan lebat dan badai, angin dari Barat pada 50 kph".<br /><br />
• Pengetahuan (Knowledge):<br />
Anda tahu cuaca akan menyebabkan penundaan atau pembatalan dan Anda mungkin tidak bisa mengikuti pertemuan Anda.<br /><br />
• Kebijaksanaan (Wisdom):<br />
Anda memesan tiket kereta berikutnya sehingga Anda dapat mengikuti pertemuan Anda tepat waktu.
</ol>
Knowledge adalah actionable information atau informasi yang dapat ditindaklanjuti atau informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk bertindak, mengambil keputusan dan untuk menempuh arah ataupun strategi.<br />
Transformasi pengetahuan ini bergantung dengan mental dan budaya untuk setiap individu sehingga aktualisasi aktivitas di dalam organisasi akan dilandasi pada keyakinan baru sebagai kesepakatan bersama (anggota organisasi bekerja dengan spirit baru). Faktor yang penting dalam Implementasi Knowledge Management sebagai salah satu bagian dari corporate university adalah (Widayanti, 2015):<br />
<ol>
• Manusia<br />
Baik berupa tacit knowledge ataupun explicit knowledge yang mampu di-sharing/transfer dalam institusi atau organisasi.<br /><br />
• Leadersihp<br />
Keberhasilan Knowledge Management didukung peran pemimpin dalam membangun visi yang kuat dengan menggalang dan mengarahkan partisipasi semua anggota organisasi dalam mewujudkan visinya.<br /><br />
• Teknologi<br />
Dukungan infrastruktur yang kuat dalam penyebaran informasi pada orang yang tepat dan waktu yang tepat pula.<br /><br />
• Organisasi<br />
Aspek pengaturan yang jelas dalam hal ini termasuk reward yang berpartisipasi dalam penyebaran informasi.<br /><br />
• Learning<br />
Kemauan belajar untuk setiap individu sehingga muncul ide-ide, inovasi dan knowledge baru, yang menjadi komoditas utama dalam Knowledge Management.
</ol>
Dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan karyawan, pelatihan yang lebih khusus dan sesuai dengan bidang karyawan akan lebih baik daripada pelatihan yang bersifat umum dan populer. Serta pelatihan karyawan untuk mendapatkan hasil yang maksimal harus melibatkan semua aspek yang terintegrasi.<br /><br />
Magna Transforma Consulting Group sebagai perusahaan konsultansi bidang manajemen, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi Magna Transforma Consulting Group.www.magnatransforma.com / 021. 29022118
</span></div>
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTeejcSOjl4QbNlAEBWBAg1NSDYjjTOS8rosBuonHoNv5MtuGm7LwXWsLC8mygt18h8OMiUQUb8BDWFuBdsDpHMGQAScfDKoKLeIGJYA_th47HT35iH3GzWla1V4fPtjhDWov5HMkg_BQ/s1600/eko1.png" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTeejcSOjl4QbNlAEBWBAg1NSDYjjTOS8rosBuonHoNv5MtuGm7LwXWsLC8mygt18h8OMiUQUb8BDWFuBdsDpHMGQAScfDKoKLeIGJYA_th47HT35iH3GzWla1V4fPtjhDWov5HMkg_BQ/s400/eko1.png" /></a>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<b>Penulis: Eko</b></span></div>
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-61847879645149795712015-11-30T23:04:00.001-08:002015-11-30T23:21:10.844-08:00Biaya Kualitas Untuk Kepuasan Pelanggan<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkRblV_6NGCGIkxRwQIuTnKwMx3OYWe4avd3llmGL0pfM5M9ypBciU8ORuh5vuDIWAvASK-qfUvNpOM3Agy5E_JWYaC32Z-_4_PFNxay0wi4K89AVhh16FVDJp2Wylxjk-nDtcgYv04uw/s1600/biayaq.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkRblV_6NGCGIkxRwQIuTnKwMx3OYWe4avd3llmGL0pfM5M9ypBciU8ORuh5vuDIWAvASK-qfUvNpOM3Agy5E_JWYaC32Z-_4_PFNxay0wi4K89AVhh16FVDJp2Wylxjk-nDtcgYv04uw/s640/biayaq.jpg" /></a></div>
<BR />
Pada saat kita mencari barang, hal utama yang dicari adalah harga dan kualitas. Setiap orang pasti ingin mendapatkan barang murah namun berkualitas. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan barang berkualitas? Ada beberapa pengertian kualitas menurut para ahli, misalnya, Menurut Feigenbaum, kualitas adalah keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi <i>marketing, engineering, manufacture dan maintenance</i>. di mana produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Sebuah perusahaan harus mampu menciptakan produk yang berkualitas. Hal ini dilakukan untuk menciptakan adanya kepuasan pelanggan. Persaingan yang tinggi diantara perusahaan-perusahaan, mempunyai efek positif untuk meningkatkan produksi yang berkualitas dari setiap perusahaan. .<br /><br />
Produk yang berkualitas adalah produk yang bernilai tinggi dan tahan lama. Ketika perusahaan mampu menciptakan produk yang berkualitas, pelanggan akan merasa puas. Kepuasan pelanggan adalah tujuan utama dari setiap perusahaan. <i>Cost of poor quality</i> adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mempertahankan kualitas. Perusahaan melakukan estimasi <i>cost of poor quality</i> untuk beberapa alasan, yaitu: <br /><br />
<table>
<tr>
</tr>
<tr>
<td>1. </td>
<td>Untuk mengkuantifikasi ukuran kualitas permasalahan dalam menerjemahkan bahasa “uang” dalam rangka mengembangkan komunikasi antara <i>middle manager</i> dan <i>upper manager</i>.</td>
</tr>
<tr>
<td>2. </td>
<td>Memberi peluang untuk mereduksi biaya.</td>
</tr>
<tr>
<td>3. </td>
<td>Memberi peluang untuk mereduksi ketidakpuasan customer.</td>
</tr>
<tr>
<td>4. </td>
<td>Mengukur perkembangan dan aktivitas kualitas dan usaha untuk pencegahan.</td>
</tr>
<tr>
<td>5. </td>
<td>Memberikan pemahaman tentang <i>quality plan</i> bagaimana biaya tersebut ditetapkan hingga biaya akhir produksi.</td>
</tr>
</table>
</span>
<br />
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Menurut Feigenbaum, <i>cost of poor quality</i> terdiri dari 3 kategori utama, yaitu:<br /><br />
a. Biaya pencegahan (<i>Preventive Cost</i>)<br />
Biaya pencegahan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mencegah terjadinya kegagalan pada proses awal. Biaya pelatihan (<i>Training Cost</i>) dan biaya perencanaan kualitas (<i>Quality Planning</i>) termasuk dalam biaya pencegahan <i>(Preventive Cost)</i>.<br /><br />
b. Biaya Penilaian <i>(Appraisal Cost)</i><br />
Biaya Penilaian adalah biaya yang timbul saat melakukan penyaringan atau pendeteksian kegagalan produk seperti misalnya, biaya pengujian, inspeksi, dan proses audit.<br /><br />
c. Biaya Kegagalan <i>(Failure Cost)</i>, dimana biaya kegagalan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:<br />
<ol><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<li>1. Biaya kegagalan internal (Internal Failure Cost)<br />
Biaya kegagalan <i>internal</i> yang terjadi akibat buruknya kualitas selama proses produksi dan ketika produk tersebut belum sampai ke tangan konsumen.</li><br />
<li>2. Biaya kegagalan <i>eksternal</i> <i>(External Failure Cost)</i><br />
Biaya kegagalan eksternal yang terjadi akibat kegagalan produk yang telah dijual. Sehingga produk tersebut sudah sampai di tangan konsumen.</li>
</span></ol>
Pada awal perusahaan memproduksi suatu barang, biaya yang timbul pasti akan tinggi. Hal tersebut dikarenkan ada beberapa biaya yang timbul, misalnya adanya produksi yang tidak sesuai, seperti cacat produksi. Ketika menemukan produksi yang cacat, maka perusahaan harus mengambil keputusan, apakah akan dilakukan <i>rework</i> untuk perbaikan. Hal-hal seperti itu tentunya akan menimbulkan biaya. Seiring berjalannya waktu, perusahaan memang akan terus mengeluarkan biaya pencegahan dan biaya penilaian. Ketika perusahaan sudah mampu melakukan pencegahan dan pengujian terhadap proses produksi untuk menciptakan produk yang berkualitas, maka dengan sendirinya biaya-biaya kegagalan pasti akan terminimalisir karena perusahaan telah konsisten dalam menyediakan produk. Konsistensi tersebut mampu menimbulkan peningkatan kualitas produk, dan produk cacat atau produk tidak sesuai akan semakin berkurang, sehingga perusahaan pada akhirnya akan lebih efisen dalam hal biaya maupun waktu serta mampu memberikan produk yang berkualitas bagi pelanggan. Dengan begitu perusahaan berhasil menciptakan kepuasan pelanggan, serta memiliki daya saing yang tinggi terhadap produk yang diciptakan.
<br />
<br />
Magna Transforma Consulting Group sebagai perusahaan konsultansi bidang manajemen, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi Magna Transforma Consulting Group.
www.magnatransforma.com / 021. 29022118
</span></div>
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9BNqEZIpeg3fqkxjMKhGosbr-i_D7fHUelLYWgjiHO5qNmyMosuXhVi8nC7ffYxzTf5PknXTxqnz8cE7z3laDAxv5sy5336Ua8GJ90UP1Qq7eF1gIIDTbljwX54chTjHDfyirDvpxQwE/s1600/anna.png" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9BNqEZIpeg3fqkxjMKhGosbr-i_D7fHUelLYWgjiHO5qNmyMosuXhVi8nC7ffYxzTf5PknXTxqnz8cE7z3laDAxv5sy5336Ua8GJ90UP1Qq7eF1gIIDTbljwX54chTjHDfyirDvpxQwE/s320/anna.png" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<b>Penulis: Anna Antyaning</b></span>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-62371063384625326652015-11-22T18:12:00.001-08:002015-11-22T23:45:36.885-08:00Service Level<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<b>Dimanakah Tingkat Pelayanan yang Telah Anda Berikan ?</b><br /><br />
Pelayanan atau <i>service</i> adalah sebuah tindakan yang dilakukan untuk menciptakan nilai tambah untuk orang lain. Namun apa perbedaannya dengan pelayanan prima atau yang sering disebut dengan <i>service excellence</i>? <i>Service excellence</i> adalah melakukan tindakan yang lebih untuk menciptkan nilai tambah yang lebih banyak lagi untuk orang lain. Seperti contoh seorang pengendara ojek A yang mengantarkan pelanggannya dari tempat awal ke tempat tujuan dengan memberikan masker pelindung, pelindung kepala yang bersih dan juga mengendarai motor dengan baik adalah sebuah tindakan yang menciptakan nilai tambah yang lebih banyak untuk pelanggannya dibandingkan dengan pengendara ojek B yang hanya bertujuan mengantarkan pelanggannya dari tempat awal ke tempat tujuan. Maka dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa pengendara ojek telah memberikan sebuah <i>service</i> / pelayanan, namun pengendara ojek A telah memberikan pelanggannya pelayanan yang prima atau <i>service excellence</i> karena pengendara ojek A memberikan tindakan yang lebih untuk memuaskan pelanggannya.<br /><br />
Bila kita melihat rangkaian aktifitas atau tindakan yang kita lakukan dalam keseharian dalam melakukan pekerjaan, maka dapatkah kita melihat sejauh mana kita memberikan sebuah pelayanan? Sudah pelayanan prima kah yang kita berikan untuk atasan, rekan atau mitra kita?<br /><br />
Ron Kaufman seorang penulis buku, konsultan dan juga pendiri dari perusahaan <i>customer service training</i> menyebutkan bahwa <i>service</i> mempunyai 6 (enam) tingkatan, yaitu :
</span>
<br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHYMXzRrRkj4eD8vJsrxfLk5mudzIMtsQJTzlprYzPWIkHtoyBrHu1_U8My7KDeSjKn-uO4a1zZwIycd2v21LjAvSxsAvTW3-wWjKAyMEtTXHjINAl6Yj-6oN25eGbb0wTa-rqEvbgApk/s1600/Capture.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHYMXzRrRkj4eD8vJsrxfLk5mudzIMtsQJTzlprYzPWIkHtoyBrHu1_U8My7KDeSjKn-uO4a1zZwIycd2v21LjAvSxsAvTW3-wWjKAyMEtTXHjINAl6Yj-6oN25eGbb0wTa-rqEvbgApk/s400/Capture.JPG" /></a></div>
<br />
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<br />
1. <b>Criminal</b> <br />
Tingkatan paling rendah dalam sebuah pelayanan disebut dengan criminal, yang artinya bahwa tindakan yang sudah kita lakukan tidak dapat memiliki nilai tambah untuk orang lain atau pelanggan.
<br /><br />
2. <b>Basic</b><br />
Tingkat pelayanan Basic berarti bahwa kita sudah memberikan kebutuhan dasar untuk orang lain atau pelanggan kita. Seperti dicontohkan seorang pemuda datang ke rumah makan karena lapar, dan kemudian pemuda itu kenyang dengan memakan makanan yang ada di rumahh makan tersebut walaupun rumah makan tersebut terlihat kurang bersih dan pelayannya tidak ramah. Karena tujuan pemuda datang ke rumah makan untuk mengatasi rasa laparnya terpenuhi, maka tingkat pelayanan rumah makan tersebut dikatakan Basic.
<br /><br />
3. <b>Expected</b><br />
Tingkat selanjutnya dalam pelayanan adalah Expected, tingkat dimana kita sudah dapat memiliki nilai tambah unntuk orang lain atau pelanggan kita. Bukan hanya kebutuhan dasar mereka saja yang dapat terpenuhi, tetapi kita sudah dapat memberikan nilai tambah sesuai dengan yang mereka harapkan.
<br /><br />
4. <b>Desired</b> <br />
Pelayanan yang memiliki tingkat lebih tinggi lagi adalah Desired yang memiliki arti bahwa kita sudah memberikan nilai tambah atau manfaat yang melampaui ekspektasi dari orang lain atau pelanggan kita.
<br /><br />
5. <b>Surprising</b> <br />
Suprising merupakan tingkat pelayanan yang cukup tinggi, seseorang dikatakan terlah memiliki tingkat pelayanan suprising apabila sudah dapat memberikan nilai tambah atau manfaat yang jauh melampaui harapan dari orang lain atau pelanggan.
<br /><br />
6. <b>Unbelievable</b> <br />
Tingkat tertinggi dari sebuah pelayanan disebut Unbelievable, dikatakan sebuah perbayangan pelayanan mencapai tingkat Unbelievable apabila tindakan yang dilakukan sudah jauh melebihi ekspektasi dari orang lain atau pelanggannya dan bahkan tidak pernah terbayangkan oleh orang lain bahwa meraka akan mendapatkan pelayanan atau nilai tambah tersebut.
<br /><br />
Dari keseluruhan tingkatan pelayanan, dimanakah tingkat pelayanan prima atau service excellence berada? Tingkat service excellence berada pada seluruh tingkatan, yang berati bahwa service excellence itu selalu bergerak maju atau meningkat. Apabila pada saat ini tingkat kita baru berada pada tingkat basic, dan kita dalam upaya untuk melakukan perumahan dan juga perbaikan untuk menjadi lebih baik ke tingkat expected, maka disitulah service excellence berada.
Dari tulisan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, setiap orang atau organisasi dapat menilai dirinya sendiri / organisasinya sendiri sudah sejauh mana dan berada pada tingkat apa mereka berada dalam memberikan nilai tambah untuk orang lain ataupun untuk pelanggaannya. <br /><br />
Magna Transforma Consulting Group sebagai perusahaan konsultansi bidang manajemen, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi Magna Transforma Consulting Group.
www.magnatransforma.com / 021. 29022118
</span></div>
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhATbAxfd6nmTbwj6hG7UmkOGgjp9rRmwl-PPLW7FA_-bAS5dfamI5cpx9Tcr9os8cLY5y9n5cSNx4epbtZVXIrmkDr0vZWFR3zt1ExHMf6jY5e6ShfpE7m4lD68_sHyEmUVZz1bCR-Wig/s1600/indah1.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhATbAxfd6nmTbwj6hG7UmkOGgjp9rRmwl-PPLW7FA_-bAS5dfamI5cpx9Tcr9os8cLY5y9n5cSNx4epbtZVXIrmkDr0vZWFR3zt1ExHMf6jY5e6ShfpE7m4lD68_sHyEmUVZz1bCR-Wig/s400/indah1.png" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<b>Penulis: Indah Ayu Permatasari</b></span>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-4031745626386913772015-11-15T19:49:00.001-08:002015-11-22T23:46:47.298-08:00Pengetahuan dan Proses Penciptaannya<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<b>Definisi Pengetahuan</b><br />
Pengetahuan merupakan gabungan antara pengalaman, nilai-nilai, informasi kontekstual, dan pendapat para ahli yang menyediakan sebuah panduan untuk mengevaluasi dan memasukkan pengalaman baru dan infomasi (Davenport dan Prusak, 1998). Di dalam organisasi, pengetahuan diperoleh dari individu atau kelompok orang yang memiliki pengetahuan, rutinitas organisasi, media terstruktur (buku dan dokumen), serta pembicaraan yang terjadi diantara anggota organisasi.
Pengetahuan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu pengetahuan tacit dan explicit. Perbedaan kedua jenis pengetahuan ini dapat dilihat dalam tabel berikut.
<br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJeM-zVDirR5qjo-TWIDWfzSfXtF_VEi2_-jM3JA9eQDHoK4I9vMz6yoH8NXAQ17aul6T5bLR-4VfsSlebHm8i6jwyxEe2grrC5Vvj4gWJUCLfOgN7o8V9va13yH68xtF9lTn8Kd0iPDw/s1600/banner-sop.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJeM-zVDirR5qjo-TWIDWfzSfXtF_VEi2_-jM3JA9eQDHoK4I9vMz6yoH8NXAQ17aul6T5bLR-4VfsSlebHm8i6jwyxEe2grrC5Vvj4gWJUCLfOgN7o8V9va13yH68xtF9lTn8Kd0iPDw/s400/banner-sop.jpg" /></a></div>
<br />
Nonaka (1995) mengemukakan bahwa penciptaan pengetahuan dalam organisasi terdiri dari lima langkah utama yaitu :<br />
a. Berbagi pengetahuan terbatinkan,<br />
b. Menciptakan konsep,<br />
c. Membenarkan konsep,<br />
d. Membangun prototype, <br />
e. Melakukan penyebaran pengetahuan di berbagai fungsi dan tingkat di organisasi.<br /><br />
Pentingnya penguasaan pengetahuan dicerminkan oleh kesuksesan Jepang menjadi pemimpin negara di Asia, bahkan mulai diperhitungkan di tingkat dunia. Kunci keberhasilan Jepang sebagai pemimpin di negara Asia disebabkan oleh inovasi berkelanjutan yang dilakukan pemerintah maupun perusahaan swasta. Inovasi tersebut berasal dari akumulasi pengetahuan dari luar yang disebarkan secara meluas di dalam organisasi, disimpan sebagai basis pengetahuan organisasi, dan digunakan oleh karyawan yang berkaitan dengan pengembangan teknologi dan produk. Dapat disimpulkan bahwa kesuksesan Jepang salah satunya karena pengelolaan pengetahuan yang baik. Inovasi yang berkelanjutan pada akhirnya akan mengarah kepada keunggulan kompetitif sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar berikut (Nonaka, 1995).</span></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh16qzRDJxazhzo0FnqLO3DGtsduSKo4YBUyKphh5uxha1Mtnbxwn9p_2W4uZ4hLUTP-Gle1ZTMv5HCNTd7_x38U9Lb4atfAfr5gi9b8V5CmWCTAassOduimbC11MTy5UHfxH07Wx5yvcU/s1600/Capture.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh16qzRDJxazhzo0FnqLO3DGtsduSKo4YBUyKphh5uxha1Mtnbxwn9p_2W4uZ4hLUTP-Gle1ZTMv5HCNTd7_x38U9Lb4atfAfr5gi9b8V5CmWCTAassOduimbC11MTy5UHfxH07Wx5yvcU/s400/Capture.JPG" /></a></div>
<br />
<center><b>Gambar Alur Pengetahuan Menjadi Keunggulan Kompetitif (Nonaka, 1995)</b></center>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Pengetahuan saat ini telah menjadi aset bagi perusahaan karena telah terjadi pergeseran nilai perusahaan modern yang mengandalkan kekuatan ekonomi dan produksi terhadap kemampuan intelektual dan pelayanan dibandingkan aset berwujud seperti lahan, pabrik, atau peralatan. Nonaka (1995) menyetujui bahwa masa depan dimiliki oleh pihak yang menguasai pengetahuan. Dalam masyarakat berbasis pengetahuan “karyawan berpengetahuan” merupakan aset tunggal yang paling berharga, termasuk eksekutif berpengetahuan yang mengetahui bagaimana mengalokasikan pengetahuan menjadi kegunaan produktif dalam perusahaan.
<br /><br />
<b>Penciptaan Pengetahuan</b><br />
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh setiap organisasi dalam masyarakat berpengetahuan adalah membangun praktek sistematis untuk mengelola perubahan organisasi. Organisasi harus senantiasa memperbarui pengetahuan melalui perbaikan terus menerus dalam setiap aktivitas, mengembangkan aplikasi baru dari kesuksesan yang diperoleh, dan inovasi berkelanjutan sebagai sebuah proses yang terorganisasi (Nonaka, 1995).<br />
Pengetahuan memiliki persamaan dan perbedaan dengan informasi. Pengetahuan dan informasi berkaitan dengan “arti”, spesifik, dan berhubungan. Namun lain halnya dengan informasi, pengetahuan berkaitan dengan kepercayaan, komitmen, dan tindakan. <br />
Pengetahuan tacit dan explicit tidak sepenuhnya terpisah, tetapi sebagai dua unsur yang saling melengkapi. Nonaka (1995) menyebutkan bahwa pengetahuan manusia terbentuk dan berkembang melalui interaksi sosial antara pengetahuan tacit dan explicit, yang dikenal sebagai proses “perubahan pengetahuan” dalam kuantitas maupun kualitas. Perubahan pengetahuan terbagi menjadi empat cara dijelaskan pada Gambar di bawah ini.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhujsDzgnIfQnSXXMsniwRJVWFTsFD7bQNZ0Q0e3OxJTJtE0AJmik0UJT4GRDzSBYHOFALqN8VZw8mIquRjySdH4E5DiKTQ3qPfAKYDTqKZF8EzeevDBnPkHU_bWpix4jzUXF3jX0fHlBY/s1600/asdas.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhujsDzgnIfQnSXXMsniwRJVWFTsFD7bQNZ0Q0e3OxJTJtE0AJmik0UJT4GRDzSBYHOFALqN8VZw8mIquRjySdH4E5DiKTQ3qPfAKYDTqKZF8EzeevDBnPkHU_bWpix4jzUXF3jX0fHlBY/s400/asdas.JPG" /></a></div>
<center><b>Gambar Siklus Penciptaan Pengetahuan (Nonaka, 1995)</b></center>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
1) <b>Sosialisasi</b> adalah proses membagi pengalaman sehingga menciptakan pengetahuan tacit pada orang lain, seperti membagikan pengalaman keterampilan teknik. Sosialisasi pengetahuan tacit dapat juga dilakukan melalui observasi, peniruan, dan latihan.<br />
2) <b>Eksternalisasi</b> adalah proses menuangkan pengetahuan tacit kedalam konsep tertulis pengetahuan explicit. Metode yang umumnya digunakan adalah metode analitis (induksi atau deduksi) dan metode non-analitis (metafora dan/atau analogi).<br />
3) <b>Kombinasi</b> adalah proses memasukkan konsep kedalam sistem pengetahuan, melibatkan berbagai pengetahuan explicit yang berbeda. Kombinasi dapat berasal dari pertukaran individu, media dokumentasi, pertemuan, pembicaraan telepon, atau jaringan komunikasi terkomputerisasi. Selain itu konfigurasi baru atas informasi yang ada melalui pemilihan, seleksi, maupun penambahan dapat membentuk pengetahuan baru. <br />
4) <b>Internalisasi</b> adalah proses memasukkan pengetahuan explicit menjadi tacit, atau lebih dikenal dengan istilah “learning by doing”. Dokumentasi memfasilitasi internalisasi pengetahuan explicit kepada orang lain karena verbalisasi pengetahuan akan mempermudah orang lain untuk mempelajari pengalaman yang dialami orang tersebut.<br /><br />
Proses penciptaan pengetahuan di dalam organisasi terjadi dalam lima fase, yaitu : <br />
1) Sharing pengetahuan tacit; <br />
2) Menciptakan konsep; <br />
3) Membenarkan konsep; <br />
4) Membangun pola dasar; dan <br />
5) Pengetahuan lintas level (Nonaka, 1995). <br /><br />
Penciptaan pengetahuan dalam organisasi merupakan proses yang terus menerus. Proses tidak terhenti saat pola dasar terbentuk, tetapi berlanjut dengan pembentukan konsep-konsep baru.
<br /><br />
Magna Transforma Consulting Group sebagai perusahaan konsultansi bidang manajemen, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi Magna Transforma Consulting Group. www.magnatransforma.com / 021. 29022118
</span></div>
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvtQJd91j3jtpAvVMo4F3u0N9HrnklYfIL2n9mbL4tvSZVEMjYoUkvytV8zI_XH-79SJ5jHUfSIltJR2lYNuaYdlIleUYGVOu3sczTmzmvqVBez8Weu_8iBh7YOdLtCveZoKtXqRMqiHc/s1600/norta.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvtQJd91j3jtpAvVMo4F3u0N9HrnklYfIL2n9mbL4tvSZVEMjYoUkvytV8zI_XH-79SJ5jHUfSIltJR2lYNuaYdlIleUYGVOu3sczTmzmvqVBez8Weu_8iBh7YOdLtCveZoKtXqRMqiHc/s320/norta.png" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<b>Penulis: Northa Idaman, MM</b></span>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-32139401086746665162015-11-08T20:19:00.000-08:002015-12-06T22:28:35.964-08:00Hal-hal Baru dalam ISO 9001:2015<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Standar ISO 9001:2015 merupakan standar internasional yang lebih komprehensif dalam mengakomodasi kepentingan organisasi baik bidang manufaktur maupun bidang jasa. Pada standar ISO 9001:2008 istilah produk dipakai sebagai generalisasi untuk semua kategori dari hasil organisasi.Sedangkan pada ISO 9001:2015 istilah produk dilengkapi dengan produk dan pelayanan. Sehingga pasal-pasal persyaratan telah dipikirkan untuk dapat diaplikasikan lebih konkrit kepada bidang pelayanan jasa. Bahkan pada beberapa pasal terminologi pelayanan diatur secara spesifik untuk menunjukkan kepada kegiatan dibidang jasa. Penjelasan terhadap terminologi pelayanan diartikan sebagai “output tidak berwujud yang merupakan hasil dari setidaknya satu kegiatan harus dilakukan pada tatap muka antara penyedia dan pelanggan.” Penyediaan pelayanan dapat melibatkan, misalnya, sebagai berikut:<br /><br />
• Kegiatan yang dilakukan pada produk yang berwujud kepada pelanggan (misalnya mobil untuk diperbaiki);<br />
• Sebuah kegiatan yang dilakukan pada produk yang tidak berwujud kepada pelanggan (misalnya laporan laba rugi yang diperlukan untuk mempersiapkan pengembalian pajak);<br />
• Pengiriman produk yang tidak berwujud (misalnya penyampaian informasi dalam konteks pertukaran pengetahuan);<br />
• Penciptaan suasana bagi pelanggan (misalnya di hotel dan restoran);
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Pada standar ISO 9001:2008 tidak ada pasal peryaratan khusus terkait dengan kepemimpinan, melainkan pasal yang berbicara tanggungjawab manajemen (management responsibility). Dalam starandar ISO 9001:2015 pasal persyaratan terkait kepemimpinan dikembangkan secara eksplisit dan spesifik, yaitu pada pasal 5. Sejalan dengan hal tersebut pasal yang mengatur tentang wakil manajemen (management representative) pada standar ISO 9001:2008 sudah tidak ada lagi dalam standar ISO 9001:2015. Kepemimpinan melekat kepada pimpinan puncak organisasi dan tidak dapat didelegasikan kepada pihak lain dalam organisasi terkait dengan kepemimpinan dan komitmen terhadap sistem manajemen mutu. Pemimpin perlu menggerakkan organisasi dengan cara memberdayakan (empowering) seluruh komponen organisasi secara sistematis dan terencana melalui perangkat structural dan kultural organisasi. </span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu2iL0nK4aqRgYyRYtTloDVadEswZdObdcoxKIUy229ZedOu1jmnmO47q4aCvMQWK-yF4UWp20MrzxhtlWD3Yw4XavLGtz41UlAzK9GPWYBW1Mf933PLsBF8KrUTpQHPgBILpv-qKvNYQ/s1600/qms.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu2iL0nK4aqRgYyRYtTloDVadEswZdObdcoxKIUy229ZedOu1jmnmO47q4aCvMQWK-yF4UWp20MrzxhtlWD3Yw4XavLGtz41UlAzK9GPWYBW1Mf933PLsBF8KrUTpQHPgBILpv-qKvNYQ/s320/qms.png" width="320" /></a></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Gambar Kepemimpinan dalam Sistem Manajemen Mutu berdasarkan ISO 9001:2015
Sumber: BSI Group. 2015. ISO Revisions Whitepaper - The Importance of Leadership in the new ISO revisions. http://www.bsigroup.com/en-ID/ISO-9001/ISO-9001-revision/ </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Hal spesifik lainnya yang membedakan ISO 9001:2015 dari standar ISO 9001 sebelumnya adalah pada konsep pembelian dari supplier. Istilah supplier dalam ISO 9001:2015 berubah menjadi penyedia ekternal (external provider). Pasal persyaratan yang mengatur hal ini terdapat pada pasal 8.4. Pengendalian produk dan layanan yang disediakan eksternal. Dalam pasal ini diatur terkait bagaimana organisasi harus memastikan bahwa proses yang disediakan secara eksternal, produk, dan pelayanan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Pada pasal 4 persyaratan dari standar ISO 9001:2015, menekankan kewajiban organisasi untuk memahami organisasi itu sendiri beserta konteksnya. Pasal 4.1 berbunyi; “Organisasi harus menetapkan isu-isu eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis dan yang mempengaruhi kemampuannya untuk mencapai hasil yang diinginkan dari sistem manajemen mutu.” Dalam Bahasa yang lebih umum, organisasi perlu melakukan penilaian (assessment) terhadap lingkungan ekternal berupa ancaman dari luar serta melakukan penilaian terhadap sumberdaya yang dimiliki dalam perusahaan sehingga memahami kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam organisasi. Umumnya hal ini tertuang dalam rencana strategis organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa sistem manajemen mutu yang dikembangkan berdasarkan persyaratan ISO 9001:2015 memang telah menyentuh area strategis organisasi, dimana pada persyaratan ISO 9001:2008 belum menyentuh hal-hal tersebut. Biasanya sistem manajemen mutu lebih dipahami sebagai suatu sistem operasional perusahaan dan tidak banyak berhubungan dengan strategi organisasi. Dalam hal ini standar ISO 9001:2015 telah memberikan persyaratan yang nyata terhadap hubungan strategi dan operasional organisasi seperti yang tertulis dalam bab 0.1 pengantar ISO 9001:2015 yang berbunyi; “Adopsi atas sistem manajemen mutu harus menjadi keputusan strategis bagi suatu organisasi. Sebuah sistem manajemen mutu yang kuat dapat membantu organisasi untuk meningkatkan kinerjanya secara keseluruhan dan membentuk komponen terintegrasi dari inisiatif pengembangan berkelanjutan.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Magna Transforma Consulting Group sebagai perusahaan konsultansi bidang manajemen, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi Magna Transforma Consulting Group.<br />
<a href="http://www.magnatransforma.com/">www.magnatransforma.com</a> / 021. 29022118</span><br />
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2kZWjDUoOlwg95qnGHMACygMXCNXhy6Y18sdvU79L-vHSkgrFv6Gx2PivCqG88Ysekt5LUmTV8JbpZQySEEcPRr2oq73gxoXCEj6gH3RdCXAUGdTSMmk4q34h1R0T1zVKh8tGU8Twz0A/s1600/martinus.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2kZWjDUoOlwg95qnGHMACygMXCNXhy6Y18sdvU79L-vHSkgrFv6Gx2PivCqG88Ysekt5LUmTV8JbpZQySEEcPRr2oq73gxoXCEj6gH3RdCXAUGdTSMmk4q34h1R0T1zVKh8tGU8Twz0A/s1600/martinus.png" /></a></div>
<br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<b> </b></span><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><b>Penulis: Dr. Martinus Tukiran, MT</b></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-31529450016055039932015-11-02T19:10:00.001-08:002015-11-02T20:12:11.517-08:00Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvmgX7FzTnSiDWKn5bshHrawoEjps034SVljtliJFdUAA5LTfFkInYvVfxW7QOWnyH9IOLk4lLqI7EKHkz9Q0V-8OvktxYswaVwVGqRq_oQ597dWcgEfmJs04AZk6kHINca_F51j3JKLE/s1600/iso8.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvmgX7FzTnSiDWKn5bshHrawoEjps034SVljtliJFdUAA5LTfFkInYvVfxW7QOWnyH9IOLk4lLqI7EKHkz9Q0V-8OvktxYswaVwVGqRq_oQ597dWcgEfmJs04AZk6kHINca_F51j3JKLE/s1600/iso8.jpg" /></a></div>
<br />
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Sejak tanggal 15 September 2015, IOS (International Organization for Standardization) telah menerbitkan standar internasional terkait sistem manajemen mutu, yaitu ISO 9001:2015 yang merupakan standar sistem manajemen mutu edisi kelima. Semua standar internasional yang diterbitkan IOS merupakan subyek untuk dilakukan review dan perubahan secara berkala. Review dan perubahan harus mengikuti kaidah yang telah diatur oleh IOS. Review dan perubahan ini dilakukan dalam rangka untuk mengimbangi standar dengan perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi, serta relevansi terhadap industry dan lingkungan makro organisasi yang mengadopsi sistem manajemen mutu ini (TUV-SUD: 2015). Secara spesifik review dan perubahan ISO 9001:2015 kali ini adalah bertujuan untuk: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">1. Memudahkan integrasi dengan sistem manajemen lainnya.<br />
2. Menyediakan pendekatan yang integrative terhadap konsep manajemen organisasi.<br />
3. Menyediakan fondasi yang konsisten untuk masa sepuluh tahun ke depan.<br />
4. Mencerminkan kompleksitas dari lingkungan dimana organisasi beroprasi dewasa ini.<br />
5. Memastikan standar internasional ini memenuhi kebutuhan seluruh bidang organisasi yang hendak mengadopsinya.<br />
6. Meningkatkan kemampuan organisasi dalam upaya memuaskan pelanggan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Standar internasional ISO 9001:2015 terdiri dari dua bagian utama dan lampiran, yaitu bagian penjelasan (bab 0 sampai bab 3) dan bagian persyaratan (bab 4 sampai bab 10), serta lampiran-lampiran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br />
Bagian penjelasan terdiri dari:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">bab 0. Pengantar<br />
bab 1. Ruang Lingkup<br />
bab 2. Referensi Normatif dan<br />
bab 3. Terminologi dan Definisi<br /><br />
Bagian persyaratan terdiri dari:<br />
bab 4. Konteks Organisasi<br />
bab 5. Kepemimpinan<br />
bab 6. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu<br />
bab 7. Pendukung<br />
bab 8. Operaional<br />
bab 9. Evaluasi Kinerja<br />
bab 10. Peningkatan<br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Bab-bab ini dirancang sesuai dengan struktur dalam Annex SL, yaitu suatu High Level Structure (HSL) yang merupakan acuan dasar yang sama bagi semua struktur sistem manajemen yang diterbitkan oleh IOS. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga konsistensi dan harmonisasi dengan semua standar manajemen sistem yang ada, juga dalam segi istilah dan pasal-pasal persyaratan ada pada berbagai sistem manajemen yang berbeda-beda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Hal yang baru sama sekali dalam ISO 9001:2015 adalah persyaratan explisit tentang berpikir berbasis risiko (risk based thinking) untuk mendukung dan meningkatkan pemahaman dan aplikasi dalam pendekatan proses yang sudah ada pada versi standar ISO 9001 sebelumnya. Risiko adalah efek ketidakpastian pada hasil yang diharapkan dan konsep pemikiran berbasis risiko selalu tersirat dalam pasal persyaratan ISO 9001:2015. Standar internasional ini membuat berpikir berbasis risiko lebih eksplisit dan terwujud dalam persyaratan untuk pembentukan, pelaksanaan, pemeliharaan dan peningkatan terus-menerus dari sistem manajemen mutu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Manajemen senior harus mampu menunjukkan pemahaman risiko bisnis dan bagaimana risiko tersebut dapat berdampak pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Sebuah proses manajemen risiko yang efektif akan menjadi bagian yang mewarnai dari design sistem manajemen mutu organisasi yang mengadopsi standar ISO 9001:2015 ini. Dengan menerapkan berpikir berbasis risiko ini, organisasi memastikan sistem manajemen dapat mencapai yang diinginkan hasil dan mencapai peningkatan terus-menerus. Pasal 6.1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang, dalam standar persyaratan ISO 9001:2015 membahas apa, siapa, bagaimana, dan kapan manajemen risiko perlu dilaksanakan secara efektif. Organisasi harus merencanakan tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang bagaimana mengintegrasikan dan menerapkan tindakan dalam nya sistem manajemen proses dan mengevaluasi efektivitas tindakan ini. Sebagai konsekuensi logis, maka pasal persyaratan tentang tindakan pencegahan (preventive action) pada standar ISO 9001:2008 melebur pada pasal 6.1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang. Dalam standar ISO 9001: 2015 risiko perlu dipertimbangkan dari awal dan menjiwai seluruh standar, sehingga membuat tindakan preventif bagian dari perencanaan strategis yang akan terwujud dalam tindakan operasiobal serta perlunya kegiatan review untuk memantau efektifitasnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Manajemen senior harus mampu menunjukkan pemahaman risiko bisnis dan bagaimana risiko tersebut dapat berdampak pada kemampuan Organisasi perlu untuk mengidentifikasi di mana risiko timbul dan memastikan kendali berada di tempat yang tepat untuk mengelolanya. Perlu diingat bahwa risiko yang didefinisikan sebagai efek ketidakpastian pada hasil yang diharapkan menjadi pemikiran berbasis risiko yang lebih eksplisit pada standar ISO 9001:2015. Tidak semua proses dari sistem manajemen mutu mewakili tingkat risiko yang sama dalam hal kemampuan organisasi untuk memenuhi sasarannya, dan konsekuensi dari proses, produk, pelayanan atau ketidaksesuaian sistem atau tidak sama untuk semua organisasi. Untuk beberapa organisasi, konsekuensi dari memberikan produk dan pelayanan tidak sesuai dapat mengakibatkan ketidaknyamanan kecil untuk pelanggan; untuk organisasi lain, konsekuensi bisa berakibat lebih jauh dan fatal. "Pemikiran berbasis risiko" karena itu berarti mempertimbangkan risiko secara kualitatif (dan, tergantung pada konteks organisasi, secara kuantitatif) ketika mendefinisikan kekakuan dan tingkat formalitas yang diperlukan untuk merencanakan dan mengontrol sistem manajemen mutu, serta proses dan kegiatannya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Organisasi dapat memilih untuk mengembangkan pendekatan berbasis risiko yang lebih luas dari yang disyaratkan oleh Standar ISO 9001:2015. Untuk memahami tentang manajemen risiko yang lebih menyeluruh, IOS sebelumnya telah menerbitkan standar ISO 31000:2009 pedoman penerapan manajemen risiko. Hal ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan sistem manajemen mutu terutama pada bagian untuk memahami tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Ciri dari standar ISO 9001:2015 ini jika dibandingkan dengan standar pada versi sebelumnya adalah makin sedikitnya persyaratan yang ditentukan. Walaupun jumlah bab persyaratan bertambah, hal ini tidak mencerminkan persyaratan yang lebih banyak. Penambahan jumlah bab persyaratan adalah karena penyesuaian struktur bab dengan struktur dalam Annex SL, yaitu suatu High Level Structure (HSL) yang merupakan acuan dasar yang sama bagi semua struktur sistem manajemen yang diterbitkan oleh IOS. Secara khusus dalam persyaratan dokumen, tidak ada lagi kewajiban untuk membuat prosedur wajib pengendalian dokumen (document control). Terminologi pengendalian dokumen (document control) diganti dengan informasi terdokumentasi (documented information). Hal ini memberikan tekanan pada informasi, yaitu data yang bernailai tambah yang perlu dikelola, dan bukan pada fisik dokumennya. Organisasi hanya perlu memutuskan informasi apa yang mereka ingin mempertahankan, bagaimana memperbaruhi dan mengendalikan serta melindungi informasi tersebut secara memadai. Sebagai konsekuensi ada pasal persyaratan ISO 9001:2008 yang mewajibkan adanya enam “prosedur terdokumentasi”, diganti menjadi “memelihara informasi terdokumentasi” (maintain documented information) pada pasal sistem manajemen mutu dan proses-prosesnya (pasal 4.4 ISO 9001:2015), yang berbunyi;” Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi sejauh yang diperlukan untuk mendukung operasi dari proses-proses dan menyimpan informasi terdokumentasi sejauh yang diperlukan untuk memiliki keyakinan bahwa proses-proses yang sedang dilakukan seperti yang direncanakan.” Dari persyaratan tersebut terlihat bahwa organisasi bebas untuk menentukan prosedur apa saja yang perlu dikembangkan tanpa ada persyaratan wajib atas prosedur apa saja yang harus ada. Pasal 7.5 Informasi Terdokumentasi dalam ISO 9001:2015 mengatur tata cara membuat dan melakukan pemutahiran (update), pengendalian atas informasi terdokumentasi seperti distribusi, penyimpanan, perubahan, dan masa retensi diatur seperti pengendalian dokumen pada versi ISO 9001 versi 2008.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Sedangkan pasal persyaratan “catatan harus dipelihara” pada standar ISO 9001:2008 diganti menjadi “menyimpan informasi terdokumentasi” (retain documented information) pada pasal persyaratan ISO 9001:2015. Beberapa pasal yang mewajibkan adanya informasi terdokumentasi yang harus disimpan adalah sebagai berikut:<br />
1. kebijakan mutu (pasal 5.2.2)<br />
2. sasaran mutu (pasal 6.2.1)<br />
3. pemantauan dan pengukuran sumberdaya (pasal 7.1.5) khususnya tentang status kalibrasi dan kompetensi personel<br />
4. rencana operasional dan pengendalian (pasal 8.1)<br />
5. review persyaratan terkait produk dan pelayanan (pasal 8.2.3)<br />
6. perubahan pada persyaratan terkait produk dan pelayanan (pasal 8.2.4)<br />
7. perencanaan design dan pengembangan (pasal 8.3.2)<br />
8. input design dan pengembangan (pasal 8.3.3)<br />
9. pengendalian atas design dan pengembangan (pasal 8.3.4)<br />
10. output design dan pengembangan (pasal 8.3.5)<br />
11. perubahan design dan pengembangan (pasal 8.3.6)<br />
12. pengendalian atas produk dan pelayanan yang disediakan oleh pihak eksternal (pasal 8.4.1)<br />
13. produksi dan penyediaan pelayanan (pasal 8.5.1)<br />
14. output design dan pengembangan (pasal 8.3.5)<br />
15. identifikasi dan kemampuan telusur (pasal 8.5.2)<br />
16. barang milik pelanggan atau pihak eksternal (pasal 8.5.3)<br />
17. pengendalian perubahan (pasal 8.5.6)<br />
18. pelepasan produk dan pelayanan (pasal 8.6)<br />
19. pengendalian atas output yang tidak sesuai untuk produk dan pelayanan (pasal 8.7)<br />
20. monitoring, pengukuran, analisa, dan evaluasi (pasal 9.1)<br />
21. internal audit (pasal 9.2)<br />
22. tinjauan manajemen (pasal 9.3<br />
23. ketidaksesuaian dan tindakan koreksi (pasal 10.2)
</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Terkait penyimpanan informasi terdokumentasi ini dapat berupa media apa saja, baik digital maupun media konvensional seperti kertas. Format dan sumber penyimpanan juga tidak disyaratkan secara spesifik, artinya boleh dalam bentuk format apa saja.<br /><br />
Magna Transforma Consulting Group sebagai perusahaan konsultansi bidang manajemen, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi Magna Transforma Consulting Group.</span>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"></span><br />
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><span style="color: red;"><a href="http://www.magnatransforma.com/">www.magnatransforma.com</a></span></span></span> / 021. 29022118</span>
<br />
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"></span><br />
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieyNgk84O4sHTqfcY9lPIrWLc_cQKsv_6dI-J_ET0XVFv9hjyUZz699QmVE2QD3RUnBG5QsJUElWKvlRxmU58uA_4vaDejVgGb9P-aWE7Tor6dDK1P2IKrVd9i4SJj9ejeZFuSrUtgqJI/s1600/martinus.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieyNgk84O4sHTqfcY9lPIrWLc_cQKsv_6dI-J_ET0XVFv9hjyUZz699QmVE2QD3RUnBG5QsJUElWKvlRxmU58uA_4vaDejVgGb9P-aWE7Tor6dDK1P2IKrVd9i4SJj9ejeZFuSrUtgqJI/s1600/martinus.png" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br />
<b> </b></span><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><b>Penulis: Dr. Martinus Tukiran, MT
</b></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-9153391133081440062015-10-25T20:12:00.001-07:002015-10-25T21:52:28.413-07:00Pentingnya Kajian Lingkungan Eksternal dan Industri bagi Strategi Perusahaan<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br />
Manajemen strategi merupakan serangkaian proses pengambilan keputusan strategis, yaitu keputusan yang bersifat jangka panjang, menyeluruh, dan prioritas. Strategi ini sangat penting karena dapat mempengaruhi arah jalannya perusahaan secara menyeluruh. Kesalahan dalam pengambilan keputusan yang bersifat jangka panjang, menyeluruh dan prioritas ini tentu sangat tidak diharapkan karena dapat merusak stabilitas dan mengancam kelangsungan perusahaan. Untuk itu, diperlukan kajian secara mendalam dalam merumuskan keputusan strategis ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Proses perumusan keputusan strategi tidaklah cukup dilakukan dengan hanya mengkaji sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kapabilitasnya. Kajian secara mendalam mengenai kondisi lingkungan dan peluang-peluang yang ada tentu dibutuhkan. Tidak hanya itu, mengingat kondisi perekonomian yang pasang surut di Indonesia saat ini tentu perubahan dan perkembangan pada masa mendatang yang akan dialami oleh seluruh organisasi bisnis dan perusahaan harus turut diperhitungkan. Proses perumusan keputusan strategis dapat dimulai dengan pengkajian dan analisis bidang eksternal, analisis lingkungan dan analisis persaingan, dan selanjutnya dilakukan pengkajian dan analisis bidang internal seperti ditunjukkan oleh Gambar 1 berikut.</span></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoec-auTmnnfz5qc3FplJXKUxBuMSsmY-HDDPWMnT8s2S3Kqb-9vkycn8g6Z0ggxR_lyPYSKOZNMuzteuHFs_JKLp65TgbYlJByzt3xLZYJjknvHIZW0gNsG0lTJqkdquEKtKIi2YKxFM/s1600/artikel26Okto.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoec-auTmnnfz5qc3FplJXKUxBuMSsmY-HDDPWMnT8s2S3Kqb-9vkycn8g6Z0ggxR_lyPYSKOZNMuzteuHFs_JKLp65TgbYlJByzt3xLZYJjknvHIZW0gNsG0lTJqkdquEKtKIi2YKxFM/s1600/artikel26Okto.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Gambar 1. Proses Perumusan Kebijakan Strategis<br />
(Sumber: Assauri: Strategic Management Sustainable Competitive Advantages, hal 38)
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Pembahasan kali ini berfokus pada kajian perumusan manajemen strategi dalam analisis bidang eksternal dan industri sebagai langkah awal dalam proses perumusan keputusan strategis, yaitu pelaksanaan penilaian peluang bisnis yang akan dihadapi. Suatu peluang adalah keadaan dalam lingkungan umum dan makro, yang bila diolah dan digunakan secara optimal dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sedangkan suatu ancaman merupakan keadaaan dalam lingkungan umum dan makro, yang dapat menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Untuk mengamati lingkungan tersebut, seorang manajer strategis harus memahami berbagai faktor eksternal yang memiliki pengaruh terhadap kondisi internal perusahaan bagi pencapaian keunggulan strategi bersaingnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya kegiatan operasional perusahaan dalam suatu industri adalah :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">1. Faktor Ekonomi, antara lain adalah <em>Trend G.D.P.</em>, tingkat bunga, tingkat inflasi, tingkat pengangguran, pasar mata uang, <em>disposable income</em>, serta pengendalian harga dan upah.<br /><br />
2. Faktor Teknologi, antara lain adalah <em>Patent protection</em>, <em>New Products</em>, <em>Internal availability</em>, infrastruktur telekomunikasi, pengembangan teknologi baru, transfer dari lab ke pasar, <em>Focus technological efforts</em>, <em>Total industry spending for R&D</em>, dan <em>Productivity Improvements through Automation</em>.<br /><br />
3. Faktor Politik dan Hukum, antara lain KPPU atau Peraturan <em>Antitrust</em>, Peraturan Perpajakan, Stabilitas Pemerintahan, Peraturan tentang <em>Outsourcing</em>, Peraturan Perdagangan Luar Negeri, Peraturan Imigrasi, dan Ketentuan Global Warming.
<br /><br />
4. Faktor Sosial Budaya, antara lain adalah Perubahan Gaya Hidup , Ekspektasi Karir, <em>Life expectancies</em>, <em>Pension Plans</em>, <em>Health Care</em>, Tingkat Kelahiran, Distribusi Umur dari Populasi, Tingkat Pendidikan, Tingkat Pertumbuhan Penduduk dan Perpindahan Penduduk dalam Regional.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Pengkajian dan penganalisaan Lingkungan Eksternal suatu perusahaan haruslah dilakukan secara rinci dan mendalam. Cakupan kajian dan analisis Lingkungan eksternal perusahaan tergambar pada Gambar 2 sebagai berikut.</span></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs5eIL5vLyqsmptq4jqNyPoIThgZg9i5Ct2PzN8eSk-beffrJbFWu9PDln-qWvec5anFJMWCHHotrk3D0Z6bQiu_iRoRNQvFgocxRUdKum8zzlLNXzOS_DG36wXj8WXOZErrKLTLayMJI/s1600/artikel26OktoA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs5eIL5vLyqsmptq4jqNyPoIThgZg9i5Ct2PzN8eSk-beffrJbFWu9PDln-qWvec5anFJMWCHHotrk3D0Z6bQiu_iRoRNQvFgocxRUdKum8zzlLNXzOS_DG36wXj8WXOZErrKLTLayMJI/s1600/artikel26OktoA.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Gambar 2. Lingkungan Eksternal<br />
(Sumber: Irelrand et al: Management of Strategy, hal 23)
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Ketujuh faktor yang terdapat pada Gambar 2 atau faktor Lingkungan Umum Makro tersebut mempengaruhi jalannya operasional perusahaan. Dalam upaya untuk mencapai suatu keberhasilan, maka perlu diformulasikan suatu strategi yang efektif dengan memanfaatkan adanya peluang bisnis, yang dalam hal ini diciptakan oleh lingkungan eksternal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Dalam analisis lingkungan industri, perlu dilakukan pengkajian kelompok yang berkepentingan dari perusahaan dalam suatu industri, yaitu pemasok dan pelanggan, serta tiga pemain utama yang berperan dalam industi yaitu perusahaan, para pesaing, dan pelanggan. Lingkungan industri adalah sejumlah faktor yang mempengaruhi langsung suatu perusahaan, dan aksi serta reaksinya. Terdapat 5 faktor dalam lingkungan industri yang tergambar pada Gambar 3 seperti berikut.</span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJvd98MVyQaWx2HxAsDA8TckO9nBEG8UeX_M2gIuWXyAnRaU3TJN0MxcpUq_nirI-hcGiJyLgB0fIZQCEHh5EqTpH7D5dKMlk5dG52jz0fU2NgrxXX5btyEhKrGw0hQI3fsNZyq7BwyUk/s1600/artikel26OktoB.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJvd98MVyQaWx2HxAsDA8TckO9nBEG8UeX_M2gIuWXyAnRaU3TJN0MxcpUq_nirI-hcGiJyLgB0fIZQCEHh5EqTpH7D5dKMlk5dG52jz0fU2NgrxXX5btyEhKrGw0hQI3fsNZyq7BwyUk/s1600/artikel26OktoB.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Gambar 3. Lingkungan Industri<br />
(Sumber: Irelrand et al: Management of Strategy, hal 45)
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Dalam analisis lingkungan industri ini terdapat interaksi di antara 5 faktor kekuatan dalam suatu industri, yang nantinya akan dapat mempengaruhi besarnya laba potensial suatu perusahaan. Dengan kajian atas pengaruh terhadap laba potensial industri, maka akan terdapat pertimbangan tentang tindakan keputusan perusahaan sebagai aksi strategis atau <em>strategic action</em>. Tantangan yang dihadapi suatu perusahaan adalah upaya untuk memposisikan perusahaan tersebut di dalam industri, agar perusahaan itu dapat melakukan tindakan atau aksi yang menghasilkan keuntungan. Dengan demikian tindakan perusahaan itu dapat mempengaruhi 5 faktor kekuatan untuk keberhasilan bertahan terhadap pengaruh yang ada.</span>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Perusahaan yang memiliki kemampuan yang lebih besar untuk mempengaruhi lingkungan industri akan berupaya merealisasikannya agar dapat menghasilkan keuntungan atau <em>return</em> diatas rata-rata industri. Upaya untuk merealisasikan keinginan tersebut dirumuskan dalam strategi oleh seorang manajer. Strategi yang harus dijalankan perusahaan adalah dengan mendiferensiasikan hasil perusahaan secara positif terhadap para pesaingnya. Strategi yang dirumuskan tersebut dapat direalisasikan dengan memanfaatkan keunggulan perusahaan tersebut secara relatif dalam upaya memuaskan kebutuhan pelanggannya.</span>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Dari pembahasan diatas, kita telah mengerti pentingnya kajian serta analisis dari lingkungan eksternal dan industri dalam proses perumusan strategis suatu perusahaan. Strategi yang tepat sangat diperlukan dalam mengantisipasi dan menghadapi berbagai perubahan dan dinamika yang akan terjadi di masa mendatang yang dapat berupa ancaman maupun peluang demi mendapatkan profit yang besar sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan dan tentunya menjaga kelangsungan hidup perusahaan.</span>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"></span></div>
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhafd6ohLEuKKsYPvEETLctfz9Tinyp5aMhyphenhyphen7k_IzpztVTOCBNFyXVdElJnT1zS9xO4Y3ZHXR2TCuLpiSj8YLjwLD3bgTsw7D7eMFSF-4XHR3Ff5dJAkeHd_pjZOqHexAwXos_PYdjehU/s1600/clara.png" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhafd6ohLEuKKsYPvEETLctfz9Tinyp5aMhyphenhyphen7k_IzpztVTOCBNFyXVdElJnT1zS9xO4Y3ZHXR2TCuLpiSj8YLjwLD3bgTsw7D7eMFSF-4XHR3Ff5dJAkeHd_pjZOqHexAwXos_PYdjehU/s1600/clara.png" /></a>
<br />
<br />
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><b>Penulis: Clara Devinta</b></span><br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-54490185099479544542015-10-19T20:59:00.000-07:002018-01-25T22:15:59.176-08:00Dampak Iklim Organisasional yang Kondusif<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIF3-MWAbdvJM-SYNuI3xuNcikGlhNZsbMa4kSdTVxznIqjfx3y8a2fHiI8cJN14nQDw_ImRJikMzWwWW0Xo4ftB7XpXICNRtmJia62gXjIcWExTvc7-RGKNrfbEMeEnbJVR_IFfodvKo/s1600/kondusif.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIF3-MWAbdvJM-SYNuI3xuNcikGlhNZsbMa4kSdTVxznIqjfx3y8a2fHiI8cJN14nQDw_ImRJikMzWwWW0Xo4ftB7XpXICNRtmJia62gXjIcWExTvc7-RGKNrfbEMeEnbJVR_IFfodvKo/s1600/kondusif.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Sumber daya manusia adalah salah satu aset usaha berharga dan merupakan aset tidak nyata yang menghasilkan produk karya jasa intelektual (Darmawan, 2013). Setiap organisasi pasti memiliki Sumber Daya Manusia (SDM), tanpa SDM organisasi tersebut tidak dapat berjalan. SDM merupakan salah satu aset yang paling penting dalam sebuah organisasi, karena segala sesuatunya yang mengerjakan adalah sumber daya tersebut. Dalam hal ini, SDM yang dimaksud adalah anggota organisasi yaitu karyawan maupun para pekerja.</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Ada pula visi dan misi yang harus dicapai, oleh karena itu organisasi menginginkan dan membutuhkan SDM yang berkualitas, yang memiliki kompetensi dan profesionalitas yang tinggi untuk menjalankan visi dan misi tersebut agar tercapai. Selain itu, memiliki SDM yang berkualitas akan menjadi nilai tambah bagi organisasi karena dapat meningkatkan nilai perusahaan. SDM harus dikelola dengan baik oleh organisasi, agar SDM yang dimiliki tetap bertahan untuk berada di organisasi tersebut.</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Organisasi juga berperan penting untuk menciptakan iklim dan suasana yang baik guna memberikan kenyamanan. Iklim dan suasana yang kondusif dapat memberikan semangat kerja yang tinggi dan hubungan yang harmonis dengan sesama rekan kerja. Selain itu, iklim yang kondusif juga akan menjadikan SDM (karyawan) tetap bertahan dan loyal terhadap organisasinya.</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Menurut Stringer seperti dikutip oleh Wirawan (2007) karakteristik atau dimensi iklim organisasional mempengaruhi motivasi anggota organisasi untuk berperilaku tertentu, oleh karena itu iklim organisasional dapat diukur dengan enam dimensi, yaitu:</span></div>
<br />
<ol><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<li><b>1. Struktur</b></li>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Struktur organisasi merefleksikan perasaan di organisasi secara baik dan mempunyai peran dan tanggung jawab yang jelas dalam lingkungan organisasi. Struktur tinggi apabila anggota organisasi merasa pekerjaannya terdefinisi secara baik, sebaliknya struktur rendah apabila anggota organisasi merasa tidak ada kejelasan mengenai siapa yang melakukan tugas dan mempunyai kewenangan mengambil keputusan.</span></div>
<br />
<li><b>2. Standar-standar</b></li>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Standar-standar dalam suatu organisasi mengukur perasaan tekanan untuk meningkatkan kinerja dan derajat kebanggaan yang dimiliki oleh anggota organisasi dalam melakukan pekerjaan dengan baik. Standar-standar tinggi artinya anggota organisasi selalu berusaha mencari jalan untuk meningkatkan kinerja, sebaliknya standar-standar rendah merefleksikan harapan yang lebih rendah untuk kinerja.</span></div>
<br />
<li><b>3. Tanggung jawab</b></li>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Tanggung jawab merefleksikan perasaan karyawan menjadi “bos diri sendiri” dan tidak memerlukan keputusannya dilegitimasi oleh anggota organisasi lainnya. Tanggung jawab tinggi menunjukkan bahwa anggota organisasi merasa didorong untuk memecahkan masalahnya sendiri, sebaliknya tanggung jawab rendah menunjukkan bahwa pengambilan risiko dan percobaan terhadap pendekatan baru tidak diharapkan.</span></div>
<br />
<li><b>4. Penghargaan</b></li>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Penghargaan mengindikasikan bahwa anggota organisasi merasa dihargai jika dapat menyelesaikan tugas secara baik. Iklim organisasi yang menghargai kinerja akan seimbang antara imbalan dan kritik. Apabila pekerjaan terselesaikan dengan baik namun pemberian imbalan tidak konsisten dapat dikatakan penghargaannya rendah.</span></div>
<br />
<li><b>5. Dukungan</b></li>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Dukungan merefleksikan perasaan percaya dan saling mendukung di antara anggota kelompok kerja. Dukungan tinggi jika anggota organisasi merasa merupakan bagian tim yang berfungsi dengan baik dan memperoleh bantuan dari atasannya jika mengalami kesulitan, sebaliknya dukungan rendah jika anggota organisasi merasa terisolasi atau tersisih sendiri.</span></div>
<br />
<li><b>6. Komitmen</b></li>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Komitmen merefleksikan perasaan bangga anggota terhadap organisasinya dan derajat keloyalan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Level rendah komitmen artinya karyawan merasa apatis terhadap organisasi dan tujuannya.</span></div>
</span></ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Dengan melihat enam dimensi tersebut, diharapkan organisasi mampu menciptakan iklim organisasional yang kondusif . Apabila iklim organisasional cukup kondusif, maka anggota organisasi akan memiliki komitmen terhadap organisasinya (Nugrahani dan Eddy, 2010). Tingkat komitmen yang tinggi akan tercermin dari tingkat kepuasan karyawan, dimana ketika karyawan merasa puas, kebutuhan karyawan merasa terpenuhi. Karyawan akan berusaha tetap bekerja dengan baik dan selalu memberikan yang terbaik bagi perusahaan, dengan begitu karyawan akan merasa enggan untuk meninggalkan organisasinya. Hal inilah yang kemudian melahirkan komitmen karyawan pada organisasi, sehingga karyawan menggunakan seluruh kemampuannya dengan baik untuk perkembangan kemajuan organisasinya dan pada akhirnya tujuan oganisasi akan dapat terwujud (Nugrahani dan Eddy, 2010).</span><br />
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span>
<span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Verdana, sans-serif;">Cara Meningkatkan kepuasan pelanggan bisa dilakukan dengan media digital marketing yakni dengan cara bekerjasama dengan website lain sebagai mitra pembangun brand awareness, caranya adalah ajak mitra tersebut untuk membuat artikel yang berhubungan dengan bisnis, produk atau jasa yang kita ajukan kepada para pelanggan, tentu artikel tersebut haruslah memuat berita-berita atau informasi positif mengenai produk, jasa, dan bisnis yang kita kembangkan. Dengan demikian, pelanggan akan membaca artikel tersebut di internet dan membagikan nya kepada orang lain melalui jejaring sosial media dengan harapan akan meningkatkan influence atau pengaruh kepuasan pelanggan setelah membaca artikel tersebut. Salah satu website yang kami rekomendasikan untuk dijadikan mitra sebagai guest blog adalah </span><a href="http://www.artikelbacklink.cf/" style="background-color: white; border: none; color: #444444; font-family: Tahoma, Arial, Verdana, sans-serif; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out 0s;">artikelbacklink</a><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Verdana, sans-serif;">, anda bisa mengunjungi website tersebut di link berikut </span><a href="http://www.artikelbacklink.cf/" style="background-color: white; border: none; color: #444444; font-family: Tahoma, Arial, Verdana, sans-serif; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out 0s;">www.artikelbacklink.cf</a><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Verdana, sans-serif;"> .</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Verdana, sans-serif;" /></span><br />
<div style="background: 0px 0px rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #5e5e5e; font-family: Tahoma, Arial, Verdana, sans-serif; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<span style="border: none; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><span style="font-size: small;">khusus untuk website <a href="http://www.artikelbacklink.cf/" style="border: none; color: #444444; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out 0s;">www.artikelbacklink.cf</a> adalah website khusus yang dibuat sebagai penempatan <a href="http://www.artikelbacklink.cf/p/tentang-artikel-backlink.html" style="border: none; color: #444444; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out 0s;">artikel backlink</a> sebagai teknik SEO Offpage. artikel yang ada di website <a href="http://www.artikelbacklink.cf/" style="border: none; color: #444444; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out 0s;">www.artikelbacklink.cf</a>mengandung anchor text yang mengarah ke website lain, dan ini berarti tujuannya adalah lebih mempromosikan konten yang berhubungan dengan anchor text pada website yang dituju, contoh misalkan website tersebut membahas tentang pertanian, maka artikel pada website ini ada yang membahas tentang pertanian, dan ada beberapa keyword yang dijadikan anchor text yang mengarah ke website tersebut. <a href="http://www.artikelbacklink.cf/">artikel backlink</a> adalah <a href="http://www.artikelbacklink.cf/p/tentang-artikel-backlink.html" style="border: none; color: #444444; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out 0s;">website sharing informasi artikel dan backlink placement 2018</a>.</span></span></div>
</div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBTeFmg5iUDGXxx9r66hMsdGq-acNlYDuba3DklhE8qE8XK9MnHXM7DtEWZl4ams3JUUCLk3Im1f5h-bBM6l76B16Cd8agtGfY1rOrqg-T0XJ49JFPn_jP2F62ZnnyUwFtGg1IhhOIcyQ/s1600/anna.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBTeFmg5iUDGXxx9r66hMsdGq-acNlYDuba3DklhE8qE8XK9MnHXM7DtEWZl4ams3JUUCLk3Im1f5h-bBM6l76B16Cd8agtGfY1rOrqg-T0XJ49JFPn_jP2F62ZnnyUwFtGg1IhhOIcyQ/s1600/anna.png" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<b>Penulis: Anna Antyaning Kusmawarsari</b></span></div>
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-31575457532312800222015-10-11T20:00:00.001-07:002018-01-25T21:57:20.732-08:00Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Profit Perusahaan<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br />
Buruknya kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan atau institusi publik sudah sejak lama disadari mengakibatkan banyak kerugian. Tidak semua konsumen yang kecewa terhadap pelayanan perusahaan dengan senang hati menyampaikan keluhannya. Artinya meski mereka tidak menyampaikan keluhannya, bukan berarti secara otomatis dianggap puas. Kenyataannya, justru 96% konsumen yang tidak puas secara diam-diam beralih ke jasa pesaing. Itu artinya, diamnya konsumen merupakan sinyal buruk bagi perusahaan karena 4% yang menyampaikan keluhan biasanya adalah mereka yang benar-benar setia pada layanan perusahaan. Indikasi ini bermakna, setiap satu pelanggan yang tidak puas pada dasarnya mewakili 25 pelanggan lain yang kecewa. Bila setiap hari ada 100 pelanggan yang mengeluh, berarti terdapat 2500 konsumen yang kecewa. Angka ini akan melonjak dalam sebulan (30 hari), terdapat 75.000 konsumen kecewa. Jika diasumsikan setiap konsumen mendatangkan laba sebesar Rp 1.000,00 maka perusahaan tanpa disadari telah kehilangan keuntungan Rp 75 juta sebulan atau 900 juta setahun (Lupiyoadi, 2006).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Mereka yang kecewa tidak hanya meninggalkan perusahaan, tetapi juga menceritakan keburukan layanan yang diterima pada orang lain. Citra buruk akan melekat dalam image perusahaan. Dampaknya calon konsumen akan dapat menjatuhkan pilihannya kepada pesaing. Hal ini berarti perusahaan bukannya melakukan aktivitas marketing, tetapi justru menciptakan demarketing. Efek berikutnya akan terjadi permintaan negatif jangka panjang dan itu berarti kerugian bagi perusahaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Lebih parah lagi, kerugian ini akan berlanjut ketika perusahaan berupaya mendapatkan pelanggan baru. Diperlukan biaya diasumsikan lima kali lipat untuk mendapatkan seorang konsumen baru, dibandingkan dengan seseorang yang telah menjadi pelanggan. Dapat dihitung juga biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik 75.000 konsumen (sebagai ganti konsumen yang meninggalkannya). Jika diasumsikan biaya pemasaran per konsumen rata-rata Rp 10.000,00 maka perusahaan harus mengucurkan dana Rp 750 juta setahun. Tentunya akan lebih hemat bila perusahaan menginvestasikan misal Rp 250 juta untuk meningkatkan sistem pelayanan kualitasnya kepada konsumen, dibanding menelan kerugian Rp 1,65 miliar (Rp 900 juta + Rp 750 juta).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Berdasarkan latar belakang di atas maka disadari pentingnya kepuasan pelanggan bagi perusahaan. Kepuasan pelanggan merupakan konsekuensi dari perbandingan yang dilakukan oleh pelanggan yang membandingkan antara tingkatan dari manfaat yang dirasakan terhadap manfaat yang diharapkan oleh pelanggan (Guiltinan, 1997). Faktor – faktor/atribut-atribut pendorong kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut (Irawan, 2004) :</span></div>
<ol><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<li>• Kualitas produk, pelanggan puas apabila setelah membeli dan menggunakan produk tersebut ternyata kualitas produknya baik.</li>
<li>• Harga, untuk pelanggan yang sensitif, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena pelanggan akan mendapatkan value for money yang tinggi.</li>
<li>• Kualitas pelayanan, kepuasan terhadap kualitas pelayanan biasanya sulit ditiru.</li>
<li>• Faktor emosional, pelanggan akan merasa puas (bangga) karena adanya emosional value yang diberikan oleh brand dari produk tersebut.</li>
<li>• Biaya dan kemudahan, pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan.</li>
</span></ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Dengan demikian jika meningkatkan performa atribut-atribut di atas, maka kepuasan pelanggan juga akan meningkat. Meningkatnya kepuasan pelanggan ini diharapkan dapat meningkatkan upaya mempertahankan pelanggan (customer retention) yang pada akhirnya akan menghasilkan profit yang lebih besar.</span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFS2IJL2MEd-Md-VvXEXIQ6SIJbwn8BVyScSjTevXu5lBfKOfmSzBy0tPJ8Ea6CowhTeyPyj6GfHXOBwkDmXvMgJxVeUflTd5y3RQiXq1oFhOK7qwpFwT05VR69MVGrobRtjegalYTCpQ/s1600/artikel12Okto.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFS2IJL2MEd-Md-VvXEXIQ6SIJbwn8BVyScSjTevXu5lBfKOfmSzBy0tPJ8Ea6CowhTeyPyj6GfHXOBwkDmXvMgJxVeUflTd5y3RQiXq1oFhOK7qwpFwT05VR69MVGrobRtjegalYTCpQ/s1600/artikel12Okto.jpg" /></a></div>
<br />
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<em>Gambar 1. Hubungan Kepuasan Pelanggan-Profit</em></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Meningkatkan kepuasan pelanggan akan meningkatkan profit juga dikarenakan pelanggan akan semakin sering membeli produk, membeli dalam jumlah yang lebih banyak dan cenderung untuk mencoba produk lain yang ditawarkan perusahaan sehingga akan menurunkan biaya pemasaran dan penjualan dengan adanya informasi dari mulut ke mulut yang positif.</span><br />
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span>
Cara Meningkatkan kepuasan pelanggan bisa dilakukan dengan media digital marketing yakni dengan cara bekerjasama dengan website lain sebagai mitra pembangun brand awareness, caranya adalah ajak mitra tersebut untuk membuat artikel yang berhubungan dengan bisnis, produk atau jasa yang kita ajukan kepada para pelanggan, tentu artikel tersebut haruslah memuat berita-berita atau informasi positif mengenai produk, jasa, dan bisnis yang kita kembangkan. Dengan demikian, pelanggan akan membaca artikel tersebut di internet dan membagikan nya kepada orang lain melalui jejaring sosial media dengan harapan akan meningkatkan influence atau pengaruh kepuasan pelanggan setelah membaca artikel tersebut. Salah satu website yang kami rekomendasikan untuk dijadikan mitra sebagai guest blog adalah <a href="http://www.artikelbacklink.cf/">artikelbacklink</a>, anda bisa mengunjungi website tersebut di link berikut <a href="http://www.artikelbacklink.cf/">www.artikelbacklink.cf</a> .<br />
<br />
<div style="background: 0px 0px rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #5e5e5e; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: inherit; font-size: small;">khusus untuk website <a href="http://www.artikelbacklink.cf/">www.artikelbacklink.cf</a> adalah website khusus yang dibuat sebagai penempatan <a href="http://www.artikelbacklink.cf/p/tentang-artikel-backlink.html">artikel backlink</a> sebagai teknik SEO Offpage. artikel yang ada di website <a href="http://www.artikelbacklink.cf/">www.artikelbacklink.cf</a> mengandung anchor text yang mengarah ke website lain, dan ini berarti tujuannya adalah lebih mempromosikan konten yang berhubungan dengan anchor text pada website yang dituju, contoh misalkan website tersebut membahas tentang pertanian, maka artikel pada website ini ada yang membahas tentang pertanian, dan ada beberapa keyword yang dijadikan anchor text yang mengarah ke website tersebut. artikel backlink adalah <a href="http://www.artikelbacklink.cf/p/tentang-artikel-backlink.html">website sharing informasi artikel dan backlink placement 2018</a>.</span></div>
<div>
<br /></div>
<br />
</div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><b><br /></b></span>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><b><br /></b></span>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><b><br /></b></span>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><b><br /></b></span>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><b><br /></b></span>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><b><br /></b></span>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<b>Penulis: Kristina Yohana</b></span></div>
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-564612089908043648.post-32484864836757645432015-10-04T21:06:00.001-07:002018-01-25T22:24:16.416-08:00Penggunaan Metode ADDIE dalam Proses Pelatihan dan Pengembangan<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br />
<em>“ If you want to build the business, build the people”</em></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Kalimat di atas adalah kutipan dari seorang wanita asal Amerika yang merupakan perintis dari kesuksesan sebuah brand “Tupperware”, yaitu Brownie Wise. Brownie Wise dalam praktek pengembangan bisnisnya memfokuskan pada pengembangan individu di dalam organisasi itu sendiri, hingga sekarang, brand yang dibangun tersebut tetap mengusung nilai-nilai pengembangan sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Dan terbukti hingga kini, brand yang di rintisnya dapat terus berkembang dan terus memberikan wadah untuk para individu yang ada di dalamnya untuk terus mengembangkan diri.</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Di era globalisasi ini, di mana persaingan bisnis semakin ketat dibutuhkan sumber daya manusia yang semakin handal di bidangnya masing-masing. Dan yang menjadi tugas sebuah organisasi adalah bagaimana caranya untuk dapat mengembangkan sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi itu sendiri. Hal inilah yang menjadi konsentrasi para individu yang bergerak di dunia <em>Human Development</em>.</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Dunia <em>Human Development</em> khususnya bagian <em>Training & Development</em> berperan penting dalam proses pelatihan dan pengembangan di dalam organisasi. Namun bagaimanakah cara yang dilakukan untuk dapat melakukan sebuah proses pelatihan dan pengembangan dengan efektif? Banyak berbagai metode dalam proses pembelajaran, namun pada kali ini akan dibahas salah satu metode yang disebut dengan ADDIE <em>Model</em>.</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Metode ADDIE adalah sebuah kerangka yang biasa digunakan oleh perancang dan pengembang pelatihan. Metode ADDIE ini merupakan pedoman untuk pelatihan / training yang terdiri dari lima fase yaitu, <em>Analyze, Design, Develop, Implement,</em> dan <em>Evaluate</em>.</span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVX10Thv3RtmfoRGGaCXIaKFctDnmynxQFaVF-MK_hafNy5JpMqprBa5qG_V52m9BKCT_W6EF3qEIdQFR7XcsLqyiSo1_u0RfI6zGGTSgsxBluMCNQ4xDAq2Tbia0ODxxnnjImhOXiDhI/s1600/artikel5Okto.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVX10Thv3RtmfoRGGaCXIaKFctDnmynxQFaVF-MK_hafNy5JpMqprBa5qG_V52m9BKCT_W6EF3qEIdQFR7XcsLqyiSo1_u0RfI6zGGTSgsxBluMCNQ4xDAq2Tbia0ODxxnnjImhOXiDhI/s1600/artikel5Okto.jpg" /></a><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Gambar 1.0</span></div>
<ol><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<li><b><em>1. Analyze</em></b></li>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Pada tahapan ini, dilakukan analisa tentang beberapa hal perlu diketahui sebelum kegiatan pelatihan dilakukan, seperti tujuan penyelenggaraan training, siapa peserta dan apa yang menjadi kebutuhan peserta training terkait dengan materi, metode teknik pembelajaran, dan lain-lain.</span></div>
<br />
<li><b><em>2. Design</em></b></li>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Tahapan <em>design</em> ini seorang perancang pelatihan perlu melakukan perancangan awal program pelatihan / pembelajaran, perancangan materi pelatihan dan perancangan evaluasi pelatihan secara konseptual yang nantinya akan dijadikan dasar dalam tahapan pengembangan.</span></div>
<br />
<li><b><em>3. Develop</em></b></li>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Pada tahap pengembangan atau <em>develop</em> ini kegiatan dilakukan dengan merealisasikan konsep yang sudah dibuat pada tahapan <em>design</em> yang sudah dilakukan sebelumnya. Kegiatan pengembangan ini merealisasikan kerangka yang dibuat dalam bentuk materi pelatihan, persiapan peralatan yang akan digunakan dalam pelatihan, dan pembuatan evaluasi pelatihan.</span></div>
<br />
<li><b><em>4. Implement</em></b></li>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Tahapan <em>implement</em> adalah tahapan dimana program pelatihan dilaksanakan. Program pelatihan dilakukan sesuai dengan perencanaan metode pelatihan yang sudah dibuat dan penggunaan materi yang telah dibuat.</span></div>
<br />
<li><b><em>5. Evaluate</em></b></li>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Setelah tahapan analisa, perancangan, pengembangan dan pelaksanaan dilakukan, maka tahapan terakhir adalah Evaluasi. Evaluasi dilakukan guna meninjau kembali pelaksanaan pelatihan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Kemudian evaluasi juga digunakan oleh perancang pelatihan untuk memperbaiki kekurangan dari metode yang digunakan, sehingga kegiatan pembelajaran kedepannya dapat dirancang dengan lebih baik lagi.</span></div>
</span></ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
Keseluruhan tahapan yang digunakan pada metode ADDIE dapat di implementasikan atau digunakan oleh perusahaan dalam program pelatihan / training untuk upaya perusahaan dalam mengembangkan kompetensi dan pengetahuan karyawan di perusahaan itu sendiri.</span><br />
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span>
<span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Verdana, sans-serif;">Cara Meningkatkan kepuasan pelanggan bisa dilakukan dengan media digital marketing yakni dengan cara bekerjasama dengan website lain sebagai mitra pembangun brand awareness, caranya adalah ajak mitra tersebut untuk membuat artikel yang berhubungan dengan bisnis, produk atau jasa yang kita ajukan kepada para pelanggan, tentu artikel tersebut haruslah memuat berita-berita atau informasi positif mengenai produk, jasa, dan bisnis yang kita kembangkan. Dengan demikian, pelanggan akan membaca artikel tersebut di internet dan membagikan nya kepada orang lain melalui jejaring sosial media dengan harapan akan meningkatkan influence atau pengaruh kepuasan pelanggan setelah membaca artikel tersebut. Salah satu website yang kami rekomendasikan untuk dijadikan mitra sebagai guest blog adalah </span><a href="http://www.artikelbacklink.cf/" style="background-color: white; border: none; color: #444444; font-family: Tahoma, Arial, Verdana, sans-serif; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out 0s;">artikelbacklink</a><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Verdana, sans-serif;">, anda bisa mengunjungi website tersebut di link berikut </span><a href="http://www.artikelbacklink.cf/" style="background-color: white; border: none; color: #444444; font-family: Tahoma, Arial, Verdana, sans-serif; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out 0s;">www.artikelbacklink.cf</a><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Verdana, sans-serif;"> .</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Verdana, sans-serif;" /></span><br />
<div style="background: 0px 0px rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #5e5e5e; font-family: Tahoma, Arial, Verdana, sans-serif; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<span style="border: none; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><span style="font-size: small;">khusus untuk website <a href="http://www.artikelbacklink.cf/" style="border: none; color: #444444; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out 0s;">www.artikelbacklink.cf</a> adalah website khusus yang dibuat sebagai penempatan <a href="http://www.artikelbacklink.cf/p/tentang-artikel-backlink.html" style="border: none; color: #444444; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out 0s;">artikel backlink</a> sebagai teknik SEO Offpage. artikel yang ada di website <a href="http://www.artikelbacklink.cf/" style="border: none; color: #444444; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out 0s;">www.artikelbacklink.cf</a> mengandung anchor text yang mengarah ke website lain, dan ini berarti tujuannya adalah lebih mempromosikan konten yang berhubungan dengan anchor text pada website yang dituju, contoh misalkan website tersebut membahas tentang pertanian, maka artikel pada website ini ada yang membahas tentang pertanian, dan ada beberapa keyword yang dijadikan anchor text yang mengarah ke website tersebut. artikel backlink adalah <a href="http://www.artikelbacklink.cf/p/tentang-artikel-backlink.html" style="border: none; color: #444444; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out 0s;">website sharing informasi artikel dan backlink placement 2018</a>.</span></span></div>
</div>
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBtEVVF0jlwsaWXjEAJp5JAwzJ2IEWow0u7PCgJ29pbe7uzf49W8uQ59cMrkVG0loXcjUVK6zbMv1I3xNN7_TfmQ3nyAJAYJR1hcw7RavdwdmGss48ludftzXGQlHo6yMEuzmnjkXrhsA/s1600/indah1.png" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBtEVVF0jlwsaWXjEAJp5JAwzJ2IEWow0u7PCgJ29pbe7uzf49W8uQ59cMrkVG0loXcjUVK6zbMv1I3xNN7_TfmQ3nyAJAYJR1hcw7RavdwdmGss48ludftzXGQlHo6yMEuzmnjkXrhsA/s1600/indah1.png" /></a>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
<b>Penulis: Indah Ayu Permatasari</b></span></div>
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04831816616701995694noreply@blogger.com0