Kepemimpinan dan Manajemen, Sama atau Berbeda?

Seseorang yang bekerja dalam perusahaan atau organisasi non profit lainnya yang terutama membutuhkan kemampuan memimpin (kepemimpinan) atau kemampuan manajemen (manajerial). Sebagai profesional kita direkrut dan mendapat imbalan dalam bentuk gaji (professional fee) karena kita menjalankan tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas dengan tuntas. Tugas kita sebagai seorang profesional biasanya tertulis di dalam uraian jabatan (job description) atas jabatan yang kita emban. Jadi, pertama-tama tugas dan tanggungjawab kita di dalam suatu organisasi adalah menjadi seorang manajer yang menjalankan fungsi manajemen. Tugas seorang manajer umumnya adalah mengalokasikan sumberdaya, mengambil keputusan, dan mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan. Semua kegiatan tersebut dilakukan dalam fungsi manajemen yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengendalian.
Manajemen adalah kegiatan pengalokasian sumberdaya, melalui fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengendalian secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan akhir dalam organisasi sering kita kenal dengan visi dan misi. Gambar berikut menunjukkan konsep manajemen;


Gambar Konsep Manajemen

Jika seorang professional membutuhkan manajemen untuk menyelesaikan tugasnya, apakah kepemimpinan dibutuhkan? Mengapa kepemimpinan dibutuhkan, jika manajemen akan menyelesaikan tugas dan tanggungjawab kita sebagai professional. Jawabanya kembali kepada hakikat hidup manusia sebagai individu yang terbatas. Sebagai makhluk hidup di dunia ini, manuasia terbatas oleh ruang dan waktu. Oleh karena itu, maka seorang manajer dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya yang begitu besar sering kali tidak mampu diselesaikan sendiri, manusia membutuhkan manusia lain sebagai penolong. Dalam konteks inilah kepemimpinan dibutuhkan. Kepemimpinan dibutuhkan seorang manajer untuk menggerakkan orang lain supaya turut serta membantu dan mneyelesaikan tugas dan tanggungjawab sang pemimpin. Makin tinggi jabatan seseorang, maka makin banyak orang yang akan terlibat dalam penyelesaian tugasnya, maka makin tinggi pula kualitas kepemimpinan yang diperlukan.
Jika manajemen menurut Warren Bennis adalah do the things right,  maka selanjutnya Warren Bennis mengatakan bahwa kepemimpinan adalah do the right thing. Secara sederhana dapat kita katakan bahwa kepemimpinan adalah soal melaksanakan sesuatu dengan benar. Kebenaran yang hakiki melekat kepada kepemimpinan, kebenaran secara ilmu pengetahuan, kebenaran secara etika, keberanan secara moral, kebenaran secara hukum, kebenaran secara estetika, kebenaran secara sosial, kebenaran secara kebudayaan, kebenaran secara meyeluruh. Di sini terdapat perbedaan mendasar antara manajemen dan kepemimpinan. Jika manajamen bicara soal penyelesaian tugas, maka obyek dari manajemen adalah pekerjaan (task), sedangkan kepemimpinan bicara soal kebenaran dalam melaksanakan tugas, sehingga obyek dari kepemimpinan adalah orang (people) yang menjadi penentu kebenaran pelaksanaan tugas.
                Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa kepemimpinan dan manajemen adalah dua hal yang berbeda namun saling melengkapi. Dengan kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang berimbang maka seorang professional mampu meyelesaikan pekerjaannya dengan tuntas melalui orang lain (get things done through other people). Semakin tinggi jabatan dan tanggungjawab seorang professional, maka semakin tinggi pula level kepemimpinan yang perlu dia laksakan. Secara sederhana, John P. Kotter mengatakan bahwa tugas pemimpin adalah merumuskan visi (dan misi) lalu menuangkannya ke dalam strategi (uraian bagaimana mencapai visi dan misi), lalu manajer melanjutkannya dengan membuat strategi tadi menjadi terlaksana dalam kegiatan operasional yang terencana, terorganisir, terkendali, dan terukur. Manajemen juga bicara tentang persiapan sumberdaya yang dibutuhkan.


Gambar Hubungan Kepemimpinan dan  Manajemen
Sumber : Leading Change, John P. Kotter

Penulis : DR. Martinus Tukiran, ST.,MT.

0 comments: